MOJOK.CO – Wuling Macaron sangat cocok buat kamu yang masih single dan juga masih sibuk nyicil rumah di Jakarta dan sekitarnya.
Sepanjang GIIAS kemarin, saudara dan teman saya banyak membahas duo Avanza-Xenia baru yang lebih mirip duo Rush-Terios, Wuling Almaz yang begitu kekar dan mewah, juga mobil listrik Hyundai yang kece dan bebas melenggang di tanggal ganjil dan genap.
Semuanya cocok dan mampu untuk membawa keluarga kecil bepergian. Namun, mengapa mereka tidak cukup peka dengan kami yang masih single? Padahal, ada satu mobil yang juga cocok untuk dibagas. Mobil yang cocok untuk mereka yang single dan menyembah kepraktisan. Mobil yang saya maksud adalah Wuling Macaron.
Wuling memamerkan dua mobil listrik mini mereka di GIIAS 2021, yaitu Kiwi dan Macaron yang lebih murah. Mobil mungil ini memang unik. Pintunya ada dua, tapi kursinya empat. Dua kursi berukuran penuh, sementara duanya kecil. Lebih cocok jadi tempat duduk anak-anak.
Ya, apa yang bisa diharapkan dari mobil yang masih lebih kecil dari Chery QQ dan Tata Nano ini dari sisi kapasitas? Namun, sebenarnya, kehadiran Wuling Macaron itu layak ditunggu.
#1 Wuling Macaron menghemat penggunaan ruas jalan dan parkir
Banyak di antara anak muda zaman sekarang berusaha membeli rumahnya sendiri di pinggiran kota agar tetap mendapatkan lahan untuk garasi. Itu saja nggak bisa terlalu berharap dapat yang agak lega. Tiga atau empat meter sudah cukup.
Nah, jika beli hatchback apalagi MPV atau SUV, bisa jadi parkir mobil offside sampai ke jalan. Wuling Macaron yang pendek tentu mengurangi kebutuhan atas panjang garasi.
Wuling Macaron juga bisa membantu mengurangi kemacetan berkat fisiknya yang mungil. Selain itu, mobil ini lebih lincah bermanuver dan mampu menempati ruang kosong yang lebih kecil untuk parkir paralel.
#2 Nggak bisa mengebut dan Nggak bisa jalan jauh nonstop
Jarak tempuh mobil listri masih sering dipertanyakan. Belum lagi pengecasan yang nggak mungkin secepat isi bensin. Wuling Macaron memiliki motor listrik bertenaga 20 kW (27 HP) dengan torsi maksimum 85 Nm dan top speed 100 kilometer per jam.
Yang memang kalah bertenaga dan kencang dibandingkan Daihatsu Ceria. Namun, masih tetap memenuhi ketentuan kecepatan, baik di tol dalam maupun antarkota. Artinya, ini mobil santai untuk mereka yang bisa dan pandai membagi waktu.
Jarak tempuh Wuling Macaron memang cuma sekitar 170 kilometer. Jalan dari Cikupa sampai Bandung saja nggak cukup. Oleh sebab itu, Wuling bikin mobil ini memang untuk ekosistem perkotaan (jarak pendek dan menengah).
#3 Bakal jarang dipinjam
Ingat lagi bahwa Wuling Macarone memiliki konfigurasi tempat duduk 2+2 dengan hanya dua pintu. Tingginya pun cuma 162 sentimeter. Bisa ada bagasi kalau kamu melipat dua kursi di belakang.
Berdasarkan unit yang saat ini dipamerkan di Indonesia, keterbatasan ruang menyebabkan posisi salah satu pedal dan tombol buka-tutup jendela agak offside ke bagian tengah mobil serta head unit ke pinggir mobil.
Perpindahan gigi bukan dilakukan dengan memajumundurkan tuas gigi, tetapi dengan memutar knob kecil. Speedometer analog hilang dan digantikan dengan versi digital ala-ala pembalap F1 yang juga menunjukkan posisi gigi saat ini. Apa artinya?
Mobil ini bakal jarang dipinjam karena jarak tempuhnya dekat, nggak bisa ngebut, dan “sempit”. Buat yang nggak suka ditebengi, kamu juga bakal merasa aman. Jangan salah, banyak di luar sana yang agak risih kalau ada yang menumpang. Apalagi setelah pandemi. Banyak yang lebih suka menciptakan me time ala-ala di dalam mobil.
#4 Kaya fitur dan murah meriah
Wuling Macaron memiliki beberapa fitur yang mengedepankan keamanan. Misalnya, low-speed pedestrian warning, kamera parkir dengan sonarnya pula, airbag di sisi pengemudi, ABS, EBD, dan tire pressure monitoring system. Sayang saja sih, spionnya masih harus ditekak-tekuk manual ya?
Warna mobil yang secara bentuk cenderung kotak dan mengingatkan saya ke keluarga Suzuki Karimun ini juga unik dan begitu ekspresif. Antara kuning, hijau, dan merah muda yang didesain bersama Pantone.
Desain nggak bisa, warna mencolok, dan cocok untuk perkotaan. Dari sisi harga bahkan cukup murah.
Prediksinya begini. Wuling Almaz yang di negara asalnya bernama Baojun 530 dijual seharga Rp173 sampai Rp223 juta. Sementara itu, di Indonesia, mencapai Rp262 sampai Rp386 juta.
Secara matematis, Wuling Macaron yang dikatakan dijual di sana seharga Rp84 juta bisa datang ke Tanah Air seharga Rp127 sampai Rp146 juta. Harga mobil ini jelas akan mengusik keberadaan LCGC jika prediksi saya benar.
Ya, jadinya, siapa yang cocok untuk membeli Wuling Macaron yang bernama lengkap Wuling Hong Guang Mini EV Macaron ini?
Mobil ini cocok buat kamu yang single dan masih sibuk nyicil rumah di Jakarta dan sekitarnya. Mobilitas tetap terjaga. Ngirit ruang parkir, dan tentu saja, teknologi yang ditanam di dalamnya cukup bagus.
BACA JUGA Wuling Confero Kok Murah? Murahan Ya? dan ulasan menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.