Berlatih dan jadi fasih bersama Avanza manual
Untuk berbagi dengan kalian, para calon pengendara mobil, berikut 3 jenis mobil yang sebaliknya kalian bawa sesering mungkin. Yang pertama adalah Toyota Avanza manual.
Mobil sejuta umat ini bagus untuk pemula. Pertama, banyak rental dan kursus mobil punya serta memakai Avanza. Jadi kalau mau belajar atau masuk di level mengasah kemampuan, Toyota Avanza pilihan terbaik. Jangan langsung bawa Toyota Innova.
Alasan pertama adalah soal ukuran. Rata-rata gang kecil dan parkiran pinggir jalan itu pas untuk Toyota Avanza. Saya sudah membuktikannya selama tinggal di Jogja, Banjarmasin, dan Palu. Ukurannya sedikit lebih besar dari hatchback dan ada di bawah ukuran Toyota Innova atau Toyota Fortuner.
Ukuran generasi pertama hingga Veloz, berkisar di 4.100-4.500 mm untuk panjangnya dan lebar berkisar 1.500-1.700 mm. Bandingkan dengan rata-rata Toyota Innova generasi pertama hingga Zenix yang berkisar 4.500-4.700 mm untuk panjangnya dan lebar 1.700-1.800 mm. Avanza menang banyak kalau soal ukuran.
Saya termasuk beruntung memulai belajar mobil dari jenis dan ukuran seperti Avanza. Sehingga, ketika mengendarai mobil yang lebih kecil, rasa percaya diri menghadapi ruang dan ruas jalan sempit jauh lebih baik.
Sementara itu, ketika membawa mobil yang ukurannya lebih besar, misalnya Toyota Innova, saya bisa mengandalkan insting. Misalnya, saya menanamkan di pikiran bahwa mobil yang saya bawa hanya satu setengah jengkal lebih lebar dan 2 jengkal lebih panjang dari Avanza. Jadi, 2 hal yang benar-benar harus dipikirkan ketika membawa mobil seukuran Toyota Innova adalah bagaimana ketika berpapasan dan ketika akan berbelok di jalan sempit.
Avanza juga bisa melatih kalian tentang kemampuan mesin ketika membawa mobil dengan CC lebih kecil atau besar. Sehingga, mental kalian menghadapi medan jalan yang sulit akan terasah.
Toyota Innova, kendaraan super lengkap
Saya sering mengulas dan memuji Toyota Innova karena kendaraan ini super lengkap untuk ukuran Indonesia atau bahkan Asia. Semua kemampuan dan kelebihan sebuah mobil ideal nyaris dimiliki oleh mobil MPV ini. Mau yang versi lama atau sampai seri G di era Zenix. Mau manual atau matik, tidak jadi persoalan.
Sependek ingatan saya, Toyota Innova pertama kali saya kendarai di 2013. Itu saja cuma melangsir kendaraan dari garasi rental ke penyewanya. Tidak ada rasa kagok karena saya pernah juga mencoba Hilux Double Cabin ketika masih bekerja di Banjarmasin.
Jadi, hanya butuh beberapa saat setelah keluar dari garasi rental untuk melakukan penyesuaian dari posisi berkendara hingga teknik berkendara melewati rute ramai dan sempit di sekitar Seturan sampai Mirota Jalan Godean. Setelahnya, ketika ada tawaran menyetir menggunakan Toyota Innova saya dengan senang hati menerimanya. Euforia menggunakan mobil yang jauh lebih enak dari Avanza.
Saya menyarankan mobil ini sebagai kendaraan wajib yang harus kalian bawa ketika sudah fasih Avanza. Toyota Innova mengajarkan kita memperlakukan sedan-sedan premium berukuran besar dengan tenaga yang besar pula. Mobil ini juga melatih kita menghadapi tanjakan dan jalan tol dengan tenang tanpa harus agresif dan kesetanan.
Innova pula yang akan mengajarkan kita berperilaku tenang dan santun di jalanan. Ukurannya yang lumayan besar “memaksa” kita berhati-hati. Paksaan itu pula yang akan mempertajam insting dan kemampuan berkendara di segala medan dan ukuran jalan.
Maka, beruntunglah kalian kalau ada saudara atau teman baik yang punya Toyota Innova tipe apa saja. Tapi pesan saya, dan ini penting, jangan langsung belajar menggunakan Innova.
Toyota Innova bukan untuk pemula yang masih ragu mengambil keputusan menyeberang di perempatan tanpa lampu merah, tanjakan curam, belokan sempit, macet berkepanjangan, jalanan rusak dan bergelombang, serta parkiran penuh tantangan di lantai atas Ambarrukmo Plaza, Jogja.
Penulis: Khoirul Fajri Siregar
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Toyota Innova Reborn, Mobilnya Orang Beradab dan Memahami Kenyamanan Adalah Segalanya dan pengalaman menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.