MOJOK.CO – Pilih sleeper bus niatnya biar bisa tidur selama perjalanan, tapi gagal. Fasilitas Sinar Jaya membangkitkan kenangan akan sebuah kegagalan menikahi mantan.
Ini perjalanan dari Solo ke Jakarta untuk dinas pekerjaan. Jadi, tidak salah jika saya memilih bus yang kira-kira nyaman untuk istirahat. Minimal, ketika sampai di kota tujuan, badan tetap segar dan siap menghadapi tugas-tugas di sana.
Sebenarnya ini bukan kali pertama saya naik Sinar Jaya, Tapi soal sleeper bus, ini yang pertama. Sehingga, ekspektasi saya cukup tinggi ketika merasakan langsung model bus kekinian ini.
Saya sudah membayangkan bagaimana bisa tidur nyenyak di atas dek sleeper bus dengan balutan selimut tebal. Sesekali saya juga bisa mengambil kopi ketika terbangun dari tidur. Ini bakal jadi perjalanan menyenangkan!
Saya tahu Sinar Jaya karena sudah biasa menikmati layanan bus eksekutifnya. Apalagi ini kelas sleeper bus, tentu layanan akan lebih baik lagi. Begitulah ekspektasi saya sebelum keberangkatan.
Perubahan jadwal keberangkatan yang menjadi awal bencana
Namun, semua berubah ketika ada pengaturan ulang jadwal keberangkatan dari perusahaan tempat saya bekerja. Bus yang saya kira berangkat dari Solo sore, ternyata harus menyesuaikan jadwal agenda di Jakarta. Alhasil, saya harus berangkat dari Solo pukul 7 pagi.Â
Mulai terbayang bukan, apa alasan saya tidak bisa tidur di dalam kabin bus sleeper bus Sinar Jaya ini. Pertama, saya tipe orang pagi. Artinya, saya biasa bangun pagi-pagi dan tidur tidak terlalu larut. Paling pol, pukul 9 malam saya harus segera tidur.
Konfliknya adalah pukul 7 pagi merupakan waktu yang biasanya saya sedang sibuk-sibuknya dengan aktivitas sehari-hari. Mulai dari persiapan mengantar anak sekolah hingga persiapan diri menuju tempat kerja.Â
Tidak ada sejarahnya saya pagi hari masih terlelap. Ini bisa terjadi karena kebiasaan saya seperti itu. Mungkin agak berbeda dengan orang yang biasa kerja di malam hari, jam-jam pagi justru menjadi waktu paling enak untuk tidur.
Seperti biasanya, kru Sinar Jaya selalu ramah menyambut kedatangan saya. Mereka membantu memasukan barang ke bagasi dan melakukan cek tiket. Bedanya, kali ini, saya harus melepas alas kaki dan memasukkannya ke dalam kresek sebelum masuk kabin sleeper bus itu.
Rupanya, kabin bus Sinar Jaya sangat bersih. Sudah begitu, karpet tebal terbentang memanjakan kaki. Ada satu lagi alasan utama alas kenapa saya harus melepas alas kaki, yakni tepat di samping kanan dan kiri dasar dek tersebut terdapat bangku yang bisa untuk tidur.
Bangku itulah yang membuat bus ini punya istilah sleeper bus. Satu bangku di bawah dan di atasnya juga sleeper. Bangku tersebut tersusun rapi menyerupai hotel kapsul dengan konfigurasi 2-2 atas bawah. Sementara jumlah bangku total hanya 22.
Baca halaman selanjutnya: Sinar Jaya, bus terbaik di Pulau Jawa, menjadi saksi kegagalan cinta.