#2 Harga jual kembali PCX lebih stabil
Ini fakta yang agak sakit buat yang suka NMAX. Jadi, harga jual kembali NMAX cepat sekali menurun. Bahkan setelah dua tahun, nilainya bisa terjun bebas seperti saham gorengan.
Honda PCX? Santuy. Ia seperti emas antam. Harga bekasnya tetap stabil, bahkan dicari-cari. Di pasar motor bekas, banyak peminat PCX karena mereka tahu ini motor nggak cuma gaya, tapi juga investasi jangka menengah. NMAX mungkin punya banyak fans, tapi PCX punya value.
Dan ini bukan hanya kata-kata manis. Data OLX dan marketplace motor bekas lain bisa membuktikannya. Tipe PCX 160 tahun 2022 masih bisa dijual dengan harga tinggi, apalagi yang kondisi mulus dan kilometer masih manja.
#3 Kenyamanan berkendara PCX lebih cocok buat kelas Menengah yang sudah capek dikerjain dunia
NMAX sering disebut-sebut sebagai skuter matik dengan kenyamanan mumpuni. Tapi setelah dicoba, banyak yang merasa joknya cepat bikin bokong pegal. Suspensinya pun kadang masih keras, terutama saat melintasi jalanan penuh tambalan aspal ala Dinas Pekerjaan Umum yang bekerja lembur.
Sementara PCX menawarkan kenyamanan kelas atas. Jok-nya tebal, empuk, dan posisi duduknya lebih ergonomis. Kaki bisa selonjoran dengan wajar, tidak seperti di NMAX yang selonjornya terasa kayak lagi stretching sebelum senam pagi.
PCX adalah motor yang memanjakan, bukan menyiksa. Cocok buat pekerja kantoran yang pulang ngantor pukul sembilan malam tapi tetap ingin berkendara dengan tenang, bukan seperti mau ikut drag race di Kemayoran.
#4 Fitur lebih canggih dan tertata elegan, tanpa pamer berlebihan
NMAX memang punya beberapa fitur unggulan. Misalnya seperti Y-Connect dan TCS. Tapi, jujur saja, sebagian besar pemiliknya bahkan nggak ngerti gimana cara kerja Y-Connect itu. Dipakai atau enggak, ya itu-itu aja.
Sementara di Honda PCX 160, fitur-fitur seperti Smart Key, USB charger, Idling Stop System, dan panel instrumen digital terasa lebih menyatu dan mudah digunakan. Tanpa embel-embel sok futuristik yang ujung-ujungnya malah jadi pajangan. Bahkan ABS dual channel di PCX 160 bukan cuma tempelan brosur, tapi beneran bekerja maksimal di jalanan yang licin dan penuh lubang khianat.
PCX itu seperti iPhone. Ia punya desain simpel, tapi kerja maksimal. NMAX lebih seperti HP gaming yang penuh lampu RGB tapi cepat panas dan baterai gampang habis.
#5 Efisiensi bahan bakar dan perawatan yang lebih bersahabat
Ini dia yang kadang dilewatkan para fans NMAX. Jadi, konsumsi bahan bakar PCX lebih irit. Setelah banyak uji coba, PCX 160 bisa menembus angka 45-50 km/liter, tergantung gaya berkendara dan kondisi jalan.
NMAX? Ya… lebih boros sedikit. Di sinilah PCX menunjukkan keunggulannya sebagai motor matik yang tidak hanya tampan, tapi juga hemat.
Belum lagi soal servis. Honda PCX lebih mudah dirawat. Bengkel resmi Honda di mana-mana, dan spare part-nya mudah dicari dengan harga yang bersahabat. Tidak seperti NMAX yang kadang part-nya harus pre-order, kayak mau beli album K-pop limited edition.
Kesimpulan: NMAX boleh ramai, tapi PCX adalah raja tanpa mahkota
Kita tidak sedang menyudutkan NMAX. Motor ini jelas punya keunggulan, komunitas, dan fitur yang tidak main-main. Tapi jangan lupa. Kadang yang paling berisik bukan berarti yang paling baik. PCX adalah pilihan bagi mereka yang sudah selesai mencari perhatian, dan mulai mencari ketenangan.
Di jalan, PCX tidak perlu knalpot racing atau decal nyala-nyala. Ia cukup melaju dengan tenang, meninggalkan pertanyaan di benak orang yang melihatnya: “Ini motor siapa sih, kok keren banget?”
Dan buat kamu yang masih mengidolakan NMAX, coba deh sekali saja naik Honda PCX. Rasakan suspensinya, dudukannya, dan betapa tenangnya mesin 160cc itu bekerja. Jangan-jangan, kamu cuma belum tahu aja rasanya cinta yang sebenarnya.
Penulis: Alan Kurniawan
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Honda PCX 150 Memang Biadab, tapi Masih Jadi Motor Terbaik untuk Pemudik Orang Surabaya dan catatan menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.












