Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Panduan untuk Guru Mengemudi Sebelum Mengajari Emak-Emak Nyetir

Anieq Fardah oleh Anieq Fardah
7 Desember 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

[MOJOK.CO] “Panduan #1: pahami bahwa dalam psikologi emak-emak, belajar nyetir di usia dewasa itu mengerikan.”

Perempuan adalah makhluk yang serbabisa. Saking serbabisanya, beberapa perempuan mengalami kesulitan dalam mengemudikan kendaraan dengan transmisi manual. Baik sepeda motor manual maupun mobil manual. Bila perempuan bisa mengendarai motor manual pada sekitar tahun 2000-an, itu hanya karena pada zaman itu belum ada motor matic. Terpaksa belajar. Sementara mobil manual? Ya Tuhaaan, jauh lebih susah.

Untuk menguasai transmisi manual, perempuan harus belajar banyak. Pertama, Ia harus mengerti beda antar-“gigi”. Pada motor 4 tak dengan kopling otomatis saja saja bingung, apalagi mobil yangmemiliki 5-6 gigi. Pelatih setir harus mengerti jiwa perempuan yang suka persoalan mendetail: emak-emak merasa harus tahu dulu, ini gigi satu untuk memulai dan menanjak, gigi dua kalau di jalanan yang padat bergerak, dan gigi tiga kalau jalanan sudah lancar.

Selanjutnya, pelatih juga harus menjelaskan kepada perempuan apa fungsinya kopling yang diinjak oleh kaki kiri. Tolong dijelaskan juga, kenapa kalau pindah gigi harus injak kopling?

Karena kami ini kadang lebih suka bertanya daripada mencoba (apalagi kalau pelatihnya mirip Nicholas Saputra).

Momok paling menakutkan bagi emak-emak pengendara mobil manual adalah tanjakan. Tanjakanlah hal yang mampu mematahkan semua konsep tentang the power of emak-emak. Di hadapan tanjakan, kami tidak berdaya ketika harus memilih rem. Apakah menggunakan rem kaki? Rem tangan? Atau sekadar memainkan kopling?

Pelatih yang andal adalah mereka yang menguasai penjelasan metode survival dalam perkara ini. Ia harus menjelaskan kepada perempuan bahwa cara mencegah mobil melorot karena telat menginjak kopling ialah dengan siaga mengoperasikan rem tangan. Selain itu si emak harus juga diyakinkan bahwa kedua kaki harus siaga dengan “setengah kopling”.

Bila akhirnya Anda adalah pelatih yang putus asa dengan kemampuan para ladies menguasai mobil di tanjakan, tolong yakinkan kepada mereka bahwa di setiap kesulitan pasti ada jalan keluar. Ajak mereka untuk menenangkan hati dan mengosongkan pikiran. Katakan pada perempuan, kalau dalam kondisi genting begini, jangan pedulikan klakson mobil belakang. Biarkan perempuan fokus pada jalan di depan. Jangan sampai mobil mundur lalu membuat penyok mobil sendiri dan orang lain yang menyebabkan munculnya pengeluaran rumah tangga tidak terduga.

Emak-emak yang memilih mobil manual biasanya adalah mereka yang sejak kecil sudah dilatih berkendara oleh orang tuanya. Jelas orang tua emak itu punya nyali lebih untuk membiarkan anak gadisnya berkendara sendiri. Mereka juga biasanya malas menggunakan medsos saat berkendara, ini karena sulitnya update status sambil pindah gigi dan menginjak kopling.

Alasan lain yang paling mungkin saat ini, emak-emak pengendara mobil dengan transmisi manual adalah golongan emak irit. Mengapa emak Irit? Karena mobil matic jauh lebih boros bensin. Perempuan yang mudah memainkan kopling dan gigi kendaraan bertransmisi manual umumnya memiliki gaya hidup ekonomis, yakni mereka yang menghitung persentase belanja bensin setiap minggu dibandingkan dengan total pendapatan mereka satu bulan.

Sementara itu, mereka yang memiliki dan menguasai dua jenis mobil ini, matic dan manual, pastilah tipe emak-emak pemelihara mobil. Peliharaannya jelas lebih dari satu jenis kendaraan berbahan bakar bensin dan solar. Selain biasanya adalah pebisnis, emak-emak jenis ini lebih berani mencoba hal baru. Kadang mereka juga memiliki SIM B1. Biasa mengantar dagangan Tupperware, snack dan camilan, jualan buku premium, dan bisa juga memasarkan properti. Berbahagialah perempuan yang menguasai keahlian manual dan matic sekaligus. Bagaimanapun, sekarang perempuan harus bisa setara dengan pria dalam urusan mengemudi ini. Meskipun bapak-bapak biasanya penanggung utama cicilan mobil.

Persoalan gigi dan kopling ini sudah sukses membuat beberapa perempuan mantap memilih mobil dengan transmisi matic. Alasannya, karena keserbabisaan perempuan bukan dikhususkan untuk mengendarai mobil, tetapi untuk ternak (anter anak) dan memudahkan selfie sambil update dan memilih filter foto IG, Facebook, dan Twitter sembari berkendara. Perempuan matic ini bisalah dianggap sebagai emak-emak dengn perencanaan matang. Ia biasanya jauh lebih sabar dalam menghadapi segala persoalan hidup, termasuk ketika disindir-sindir karena menjadi Sephia. Eh.

Terakhir diperbarui pada 7 Desember 2017 oleh

Tags: belajar nyetirEmak-emakkoplingmanualmaticmobilnyetir
Anieq Fardah

Anieq Fardah

Artikel Terkait

Toyota Fortuner, Mobil yang Saya Harap Lenyap dari Jalanan Jogja Mojok.co
Pojokan

Toyota Fortuner, Mobil yang Saya Harap Lenyap dari Jalanan Jogja

14 September 2025
Pertama kali punya mobil pribadi. Niat pamer dan bikin panas tetangga di Pati malah jadi repot sendiri MOJOK.CO
Ragam

Pertama Kali Punya Mobil Pribadi buat Pamer ke Tetangga, Malah Berujung Repot Sendiri hingga Dijual Lagi

16 Juni 2025
emak-emak, jogja memanggil.MOJOK.CO
Aktual

Aksi Jogja Memanggil: Saat Emak-Emak Sudah Turun ke Jalan, Tandanya Negara Sedang Tak Baik-baik Saja

20 Februari 2025
Cerita Emak-Emak Joki Game Online AQW, 24 Jam menatap Komputer Demi Menghidupi 2 Anak Seorang Diri.MOJOK.CO
Sosok

Cerita Emak-Emak Joki Game Online AQW, 24 Jam menatap Komputer Demi Menghidupi 2 Anak Seorang Diri

13 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.