Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

KA Malabar, Bukti PT KAI Masih Punya AKHLAK dan Wujud Inovasi yang Memikirkan Kenyamanan Penumpang

Moddie Alvianto W. oleh Moddie Alvianto W.
4 Maret 2025
A A
KA Bengawan, kereta api murah.MOJOK.CO

Ilustrasi - kereta api murah. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – KA Malabar menjadi salah satu wujud inovasi dan perbaikan. Ini menjadi bukti bahwa PT KAI adalah BUMN yang benar-benar punya AKHLAK.

Pertengahan Januari 2025, saya bertolak ke Malang dari Jogja naik KA Malabar. Saya memilih, dan memang lebih suka, bepergian di tengah malam sembari menikmati layanan PT KAI. Apalagi saya bisa tiba di Malang, tepat saat cahaya bulan sedang perlahan diredam oleh kokok ayam. 

Ini bukan pertama kalinya saya naik KA Malabar. Beberapa kali saya naik kereta dengan tujuan Malang-Bandung tersebut saat masih kuliah di Malang medio 2010-an.

Dulu, setiap menggunakan KA Malabar, saya bisa memastikan hampir semua gerbong itu penuh. Jarang sekali saya melihat ada kursi kosong. Sepertinya, penentuan jadwal oleh PT KAI memang jitu. Pukul 12 malam kurang 5 menit adalah waktu yang ideal untuk bepergian naik kereta. Itu kalau menurut saya, sih.

Tidak ada moda transportasi lain yang memiliki jam keberangkatan serupa dengan trayek. Hanya KA Malabar saya rasa. Lagipula, kalaupun ada, tidak ada yang langsung berangkat dari Jogja ke Malang. Biasanya harus ke Surabaya dulu, untuk kemudian menuju Malang. 

Oleh karena itu, jangan harap kamu bisa memesan tiket KA Malabar on the spot. Nggak mungkin dapat. Sehingga, meskipun kursi kereta ini sangat tidak nyaman, menurut saya, tetap akan menjadi incaran penumpang di era itu. 

Kursi KA Malabar yang jauh dari kata nyaman

Bagi saya, kursi KA Malabar itu sangat tidak nyaman. Kursinya tegak, sehingga tidak cocok untuk tidur. Selain itu, kursinya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu model 3 dan 2 orang. Yang lebih bikin tidak nyaman bahkan mungkin sungkan saat kamu mendapat kursi di posisi tengah, di barisan 3 orang. 

Mau tidur, kok, khawatir kepala bersandar di bahu orang lain. Memilih tidak tidur, tapi waktu dini hari sangat baik untuk tidur. Tetapi, kalau terlanjur tidak kuat, saya pasti tertidur. 

Sudah begitu, kaki pasti akan beradu dengan kaki orang lain. Mau selonjor, kok, sungkan. Namun, kalau kaki menekuk terus, lama-lama bisa varises. 

Nah, yang bikin saya terheran-heran adalah saya pernah menemukan sepasang kekasih, dan mungkin baru saja nikah, saling memagut bibir satu sama lain. 

Dalam posisi kursi yang tidak nyaman pun, ternyata ada sedetik kesempatan untuk mengumbar asmara. Mungkin, bagi mereka, kursi yang tidak nyaman bagi sebagian warga, tetap saja nyaman. Toh, ketika terasa nyaman seakan semuanya terlupakan. 

Dan lagi, sebenarnya di KA Malabar tidak ada kondisi yang mengharuskan lampu mati. Kok bisa seberani itu, ya? 

Untuk menghadapi silaunya lampu, bagi sebagian penumpang, akan menggunakan penutup atau masker di wajahnya. Harapannya agar lebih mudah tertidur. 

Baca halaman selanjutnya: BUMN yang benar-benar punya AKHLAK.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 4 Maret 2025 oleh

Tags: Jogjaka malabarkereta api malabarkereta ekonomi premiumkursi kereta ekonomiMalangPT KAI
Moddie Alvianto W.

Moddie Alvianto W.

Analis di RKI. Tinggal di Yogyakarta.

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa” Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.