Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Innova Zenix Boleh Futuristik, Innova Reborn Memang Tangguh tapi Keduanya Hanya Pecundang di Depan Innova Barong Tua yang Paling Paham Kenyamanan Penumpang

Alan Kurniawan oleh Alan Kurniawan
25 Juni 2025
A A
Innova Barong Bikin Reborn dan Zenix bak Mobil Pecundang MOJOK.CO

Ilustrasi Innova Barong Bikin Reborn dan Zenix bak Mobil Pecundang. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Innova Zenix memang futuristik, Innova Reborn tangguh, tapi pulang tetap ke Barong

Tapi kemudian, saat saya balik lagi ke parkiran dan masuk ke dalam Innova Barong saya, rasanya seperti pulang ke “rumah”. Jok empuknya menyambut seperti “pelukan ibu”, wood panel-nya menyapa hangat, dan suara mesin 2KD-nya mendengung pelan, cukup untuk bilang, “Ayo, kita jalan lagi.”

Saya pernah bawa Innova Barong ini ke Jogja lewat jalur selatan. Kami bertiga, bersama istri dan adik ipar. Sepanjang jalan, tidak ada keluhan. AC dingin sampai ke baris ketiga. Captain seat di tengah jadi tempat tidur adik ipar saya yang tepar setelah semalam nonton konser almarhum Didi Kempot. Istri saya bahkan bilang, “Enak ya mobil ini, nggak kayak mobil kantor kamu yang keras itu.”

Dan ya, dia ngomongin Innova Reborn kantor saya. Kebetulan, kantor saya memang pakai tipe G diesel manual. Setiap dinas luar kota, rasanya seperti ikut lomba duduk paling tegak. 

Suspensi Reborn memantul tanpa ampun. Suara jalanan bahkan masuk kabin dan audionya, ya ampun, saya pernah kalah volume sama suara truk di jalur Pantura.

Innova Barong saya? Nyetel lagu Ebiet G. Ade di audio standar bawaannya saja sudah cukup membuat suasana hati tenang. Sering kali, saya dan istri ngobrol di dalam mobil ini lebih jujur dibanding saat duduk di meja makan. 

Kadang sambil ketawa-ketawa bahas masa lalu. Kadang debat kecil soal arah jalan. Tapi semuanya terasa lebih intim karena mobil ini mendukung percakapan.

Pernah suatu sore, teman saya yang baru saja ambil Innova Reborn bekas 2019 ikut numpang. Dia bilang, “Kok empukan mobilmu ya, Bro? Jok belakang gue keras bener.” Saya cuma senyum sambil bilang, “Makanya jangan ketipu umur muda. Tua itu belum tentu usang, Bro.”

Karena rasa itu tak tergantikan

Innova Zenix boleh lebih irit, Reborn boleh lebih bertenaga. Tapi Innova Barong punya sesuatu yang susah diukur dengan angka, yaitu rasa. 

Bukan berarti saya anti teknologi. Saya apresiasi Zenix, sungguh. Tapi saya belum siap melepaskan kedekatan yang saya punya dengan Barong. Setiap sudut interiornya menyimpan kenangan. Setiap dentuman halus mesinnya mengingatkan saya pada perjalanan-perjalanan panjang yang menyenangkan.

Saya paham, zaman berubah. Nanti mungkin saya juga akan beralih ke hybrid. Tapi saat itu tiba, saya nggak akan menjual Innova Barong saya. Mungkin akan saya simpan sebagai warisan. Atau minimal, jadi mobil buat pergi ke warung kopi belakang rumah.

Teman saya, si Irwan, pernah nyeletuk pas kami lagi nongkrong di parkiran sambil ngopi, “Lu ini kayak kakek-kakek, bro. Masih aja bela Barong. Dunia udah hybrid. Mobil listrik bentar lagi jadi standar.” Saya jawab, “Gue nggak anti perubahan, Wan. Tapi kadang, yang bikin tenang bukan yang canggih, tapi yang familiar.”

Irwan cuma cengengesan. Tapi, 2 minggu kemudian, dia pinjam Innova Barong saya buat bawa keluarganya jalan-jalan ke Puncak. Pas balik, dia langsung bilang, “Gue paham sekarang. Mobil lu tuh, kayak pelukan hangat waktu kecil.”

Innova Barong memang nggak bikin orang nengok 2 kali pas di jalan. Tapi dia bikin penumpangnya enggan turun pas sudah sampai tujuan. Dan menurut saya, itu kualitas yang lebih mahal daripada fitur head unit floating layar 10 inci.

Karena ya itu tadi. Mobil bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal rasa. Dan untuk urusan rasa, Barong masih juaranya.

Iklan

Karena dalam hidup, kadang kita nggak butuh yang paling mutakhir. Kita cuma butuh yang bisa bikin kita merasa: “Ah, ini baru rumah.”

Dan bagi saya, rumah itu bernama: Innova Barong.

Penulis: Alan Kurniawan

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Stop Membanggakan Innova Reborn Sambil Meremehkan Innova Zenix, Kenangan Boleh Indah tapi Masa Depan Selalu Tentang Adaptasi dan catatan menarik di rubrik OTOMOJOK. 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 26 Juni 2025 oleh

Tags: innovaInnova BarongInnova FaceliftInnova RebornInnova Zenixmobil innovaMobil Toyotatoyota innova
Alan Kurniawan

Alan Kurniawan

Banyak bekerja, sedikit overthinking-nya.

Artikel Terkait

Innova Mobil Paling Overrated, Sudah Mahal tapi Fitur-less MOJOK.CO
Otomojok

Sebenarnya, Toyota Innova itu Mobil yang Overrated: Sandal Jepit kok Pasang Harga Sampai Setengah Miliar, tapi Fitur-less

8 Agustus 2025
Innova Zenix Tidak Otentik, Kalah Populer dari Innova Reborn MOJOK.CO
Otomojok

Innova Zenix Bisa Menjadi Penyesalan Toyota karena Melahirkan Mobil Tidak Otentik dan Ternyata Innova Reborn Belum Habis

16 Juni 2025
Kalau Nanti Punya Uang, Saya Akan Beli Toyota Corolla 76 untuk Bapak MOJOK.CO
Otomojok

Kalau Nanti Punya Uang, Saya Akan Beli Toyota Corolla 76 untuk Bapak

20 Mei 2025
Innova Zenix Mobil Kelas Sultan, Innova Reborn Kelas Warteg MOJOK.CO
Otomojok

Stop Membanggakan Innova Reborn Sambil Meremehkan Innova Zenix, Kenangan Boleh Indah tapi Masa Depan Selalu Tentang Adaptasi

19 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.