Di episode Sebat Dulu kali ini, Alit Jabang Bayi dan Patub ‘Letto’ ngobrol bareng Yunarsih, Ketua Umum Hastana Indonesia yang punya segudang pengalaman unik, seru, bahkan kadang mistis dalam dunia pernikahan dan wedding organizer.
Yuna, begitu ia biasa disapa, sudah 12 tahun lebih menggeluti dunia wedding. Baginya, pernikahan bukan sekadar event. Ia menyebutnya “bisnis kebahagiaan”. Tapi di balik kebahagiaan, ada juga tantangan. Mulai dari cuaca ekstrem, MC yang nangis di panggung, listrik hampir padam, sampai keluarga yang ngotot urutan sungkem harus versi mereka.
Yang bikin obrolan ini makin menarik adalah sisi spiritualitasnya. Jadi WO (Wedding Organizer) di Jogja—dengan adat dan prosesi sakral—berarti harus paham simbol dan tradisi pernikahan. Misalnya paes yang pakemnya diatur oleh Harpi Melati, tradisi “nyebul doa” setelah ngerik dahi, atau telur yang dipecahkan di kening (Jogja) dan diinjak kaki (Solo).
Dalam dunia pernikahan, kerja WO bukan cuma soal katering dan panggung. WO harus jadi pendengar, juru damai, konsultan adat, sampai penjaga mood pengantin. Kalau pengantin badmood, semua bisa kacau. Maka WO harus ngemong, sabar, dan tetap waras meski dihantam drama keluarga.
Obrolan ini bukan cuma lucu, tapi juga membuka mata. Tentang betapa kompleks dan indahnya pernikahan di tangan para profesional. Dan di tangan Yuna, semua dinamika itu diterima dengan sabar—kadang sambil ngelus dada, kadang sambil afirmasi diam-diam.
Penasaran seperti apa dunia WO dari balik panggung? Tonton Sebat Dulu sampai habis. Karena pernikahan di Jogja bukan cuma sakral, kadang juga supranatural.