Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Warisan Ibu dan Kemampuan Khusus dari Keluarga di Tegal

Malik Ibnu Zaman oleh Malik Ibnu Zaman
18 Mei 2023
A A
Warisan Ibu dan Kemampuan Khusus dari Keluarga di Tegal MOJOK.CO

Ilustrasi Warisan Ibu dan Kemampuan Khusus dari Keluarga di Tegal. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Malam harinya, seorang nenek berkebaya mendatangi saya. Nenek tersebut bilang bahwa dirinya adalah penghuni lahan kosong di depan rumah saya. Katanya, dia mewakili “teman-temannya” untuk protes. 

Mereka kebingungan mau pindah ke mana kalau sebuah rumah berdiri di lahan tersebut. Maka dari itu, dia minta tolong untuk dicarikan tempat. Terus saya menjawab, “Saya nggak tahu apa-apa, kok mintanya sama saya.” Saya membatin, coba minta hunian ke Pemkab Tegal, tapi saya urungkan. Nanti jatuhnya malah lucu.

Keesokan harinya setelah bangun tidur, kepala saya pusing, badan greges, dan tengkuk pegal sekali. Seperti gejala kurang darah. Sampai malam hari masih seperti itu. Terus ada sebuah bisikan minta diantarkan ke pemilik bangunan. Ibu menemani saya jalan kaki di depan rumah lama milik dokter tersebut. Ajaib, pusing saya hilang.

“Seharusnya ketika di mimpi itu kamu bilang, sana kembalinya ke tempat sebelumnya. Jadi, lahan kosong di depan rumah kita itu tempat nongkrong para hantu. Mereka ada yang dari kuburan, bendungan, sungai yang ada di Kabupaten Tegal ini,” ujar ibu.

Hantu mirip “drakula” dan nenek tua

Ibu melanjutkan ceritanya bahwa hantu yang suka berkumpul di lahan kosong tersebut di antaranya ada “drakula”. Gigi taring hantu tersebut terlihat panjang. Rumah aslinya di pohon manggis di kuburan. Cuman kalau malam sering main ke situ. Terkadang juga sepanjang hari di lahan kosong tersebut. Kata ibu, hantu itulah yang seharian menempel kepada saya.

Adik bungsu saya sering main-main di jendela dekat lahan kosong. Sedetik setelah menempelkan muka ke kaca, tiba-tiba adik saya berlari kencang ke tempat ibu mencuci baju. Adik saya menangis kencang. Setelah tenang, dia bilang, “Wedi.” Artinya, dia ‘takut’ sambil menirukan ekspresi “drakula” mengeluarkan taringnya.

Sementara itu, nenek tua berkebaya tinggal di samping kanan teras, dekat pohon pisang. Dia belum lama mendiami tempat tersebut. Suatu malam, paman ibu yang bernama Nawir hendak memindahkan hantu yang suka bikin keributan di lantai dua rumahnya. Hantu tersebut akan dipindahkan ke perbatasan Kabupaten Tegal.

Nah, ketika lewat di depan rumah saya itulah ada yang nyeletuk dalam Bahasa Jawa. 

“Pan digawa nang ndi sih?” 

Terus oleh Mbah Nawir dijawab “Yuh koen melu?” 

“Ora lah wis betah nang kene.” 

Keesokan harinya Mbah Nawir bercerita kepada ibu bahwa ada penghuni baru di samping kanan teras rumah. Produktif sekali diskusi mereka.

Sudah tiga minggu saya berada di Tegal. Suatu malam, ibu kedatangan tamu; dua orang ibu-ibu dan satu anak sekitar umur delapan tahun. Ibu memang dikenal sebagai “tabib pengobatan alternatif”. Sementara itu, saya sedang asyik bermain handphone di kamar yang terletak di samping ruang tamu. Oleh sebab itu, obrolan di ruang tamu akan terdengar.

Hantu jawara

Jadi, sang ibu menceritakan bahwa anaknya yang sebelumnya penurut menjadi tempramen. Dia mulai sering membuat keributan. Bahkan tadi siang tiba-tiba ngamuk di kelas, dan ketika ngamuk, bisa sampai mengangkat golok sambil mencak-mencak (ngomel) seperti orang dewasa. Padahal usianya masih delapan tahun.

Iklan

Ketika si ibu sedang bercerita, tiba-tiba lampu teras “bertingkah”. Dari nyata, lalu mati, nyala lagi, lalu mati. Jadi seperti ada yang memainkan saklarnya. Memang, ketika ada entitas makhluk yang berasal dari hutan, lampu teras rumah saya di Tegal akan seperti itu.

Ketika sedang asyik menonton reels Instagram, tiba-tiba sekilas muncul dalam bayangan saya, seorang laki-laki dewasa umur 50 tahun. Dia menggunakan pakaian seperti centeng Belanda, lengkap dengan goloknya. Tangan kanan saya tiba-tiba terasa sakit dan berat.

“Ini anaknya main di hutan, ya? Hutan yang dekat lapangan,” ujar ibu. 

“Iya, Mbak. Beberapa hari yang lalu main di situ. Sepulang dari situ tiba-tiba mengamuk,” ujar ibu dari anak tersebut. 

Hutan dekat lapangan yang dimaksud beralamat di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Lebih lanjut ibu menjelaskan bahwa anak tersebut ketempelan centeng Belanda. Sementara itu, tangan saya masih terasa berat dan sakit dan lampu teras masih nyala, mati, nyala, nyala, mati.

Sekitar 20 menit bertamu, mereka pamit pulang. Spontan saya langsung ikut keluar kamar, dan ikut mengantarkan mereka. Begitu saya keluar pintu, lampu kembali normal lagi dan tangan kanan saya terasa biasa saja. Kemudian ibu menceritakan bahwa tadi hantu centeng itu melompat ke tangan saya.

Ternyata usut punya usut, rumah dari hantu tersebut tidak sengaja tertendang oleh si anak. Makanya, di hantu lalu mengikutinya guna meminta pertanggungjawaban. Terkait mengapa tangan saya sakit, si hantu tersebut bermaksud meminta tolong kepada saya agar dicarikan rumah baru. Lagi dan lagi, saya jadi seperti agen perumahan di Kabupaten Tegal. 

Kunti

Beberapa hari kemudian, ibu kedatangan tamu lagi dari desa seberang kali, seorang bapak-bapak. Si bapak ini berasal dari Dukuh Tenjo, Desa Muncanglarang, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

Si bapak sedang melakukan ikhtiar demi kesembuhan istrinya. Dia rela berjalan sendirian menelusuri berhektar-hektar sawah yang gelap dan derasnya sungai. Pengobatan modern sudah dilakukan, tetapi kata dokter tidak ditemukan masalah.

Bapak-bapak tersebut menceritakan bahwa istrinya sakit setelah mengalami kejadian di sawah. Ketika itu, istrinya sedang bekerja di sawah menyiangi padi. Lokasinya di Sawah Duk, Dukuh Tenjo.

Nah, sebelum pulang, salah satu temannya minta ditungguin sebab hendak buang air kecil di semak-semak. Setelah ditunggu, kok lama sekali, lalu oleh istri dari bapak-bapak tersebut di samperin. Ternyata temannya sudah terlentang lemas. 

Malam harinya, justru istri dari bapak tersebut mimpi dijambak. Dia ditarik ke dalam laut. Keesokan harinya dia terbaring lemas.

“Di sekitar semak-semak itu ada batu kembar dempet, dan air kencingnya itu mengalir ke batu tersebut. Penghuninya nggak terima, lebih nggak terima lagi tatkala istri bapak nolongin. Sehingga marahnya pun beralih ke istri bapak,” jelas ibu.

Saya yang sedang berada di dalam kamar tiba-tiba sendawa disertai kentut. Barulah setelah bapak-bapak itu pamit, sendawa dan kentut saya hilang. 

Setelah lampu ruang tamu dimatikan, saya kembali ke kamar saya. Tidak berapa lama kemudian, dari teras rumah terdengar suara tangis perempuan diselingi suara tawa. Saya tidak mau peduli dan memutuskan untuk tidur.

Malam itu saya mimpi. Saya diperlihatkan sebuah peristiwa tragis. Seorang asisten rumah tangga sedang menggoreng pisang, terus ditusuk oleh majikan perempuannya. 

Ternyata, dia bersekongkol dengan suami dari asisten rumah tangga tersebut yang merupakan selingkuhannya. Jasadnya dibuang di pohon jati dekat sawah. Berubahlah dia menjadi arwah penasaran, menjelma menjadi kuntilanak.

Keesokan harinya, ibu menceritakan juga semalam mendengar suara tangis perempuan, diselingi suara tawa. Arwah tersebut meminta tolong agar diantarkan pulang. Dia ingin sekali ketemu anaknya.

Jin qorin

Setelah dua bulan di Tegal, saya berangkat kembali ke Jakarta. Baru satu setengah bulan di Jakarta, saya mudik Lebaran ke Tegal.

Nah, jadi kamar saya di rumah memang dekat dengan garasi milik tetangga yang saya ceritakan tadi. Saya terbiasa tidur di atas pukul 23.00. Selama tinggal di rumah, setiap kali pukul 22.50, jendela kaca kamar saya selalu ada yang mengetuk. Kalau saya mengabaikannya, suara ketukan malah semakin kencang. Terkadang setelah ketukan dilanjutkan dengan suara tangis perempuan.

Ternyata ibu juga mendengarnya. Ibu mengatakan bahwa entitas tersebut bukan hantu, tetapi jin qorin yang bermaksud meminta tolong agar diikhlaskan utangnya. 

Semasa masih hidup, orang itu dekat dengan ibu. Hitungannya masih kerabat dan sering minta tolong. Ibu saya sih tidak menganggapnya utang. Ibu paham kondisi ekonomi orang tersebut. Tetapi, orang tersebut menganggapnya utang dan berjanji melunasi. Sebelum bisa menepati janjinya, dia sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

Suatu kali, suara ketukan kaca jendela dan tangis perempuan terdengar lagi. Ibu saya, dari dalam kamar saya, mengatakan bahwa dirinya sudah mengikhlaskannya. Ibu tidak pernah menganggap utang. Sejak itu, suara ketukan kaca jendela dan tangis perempuan tidak terdengar lagi.

Penulis: Malik Ibnu Zaman

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Teror di Sebuah Gedung Stasiun TV Indonesia dan kisah misteri lainnya di rubrik MALAM JUMAT.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 19 Mei 2023 oleh

Tags: cerita hantucerita seramdrakulaibuindigokuntilanakMalam Jumattegal
Malik Ibnu Zaman

Malik Ibnu Zaman

Hidup sederhana, yang penting berguna.

Artikel Terkait

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO
Ragam

Sibuk Skripsian sampai Abaikan Telpon Ibu dan Jarang Pulang, Berujung Sesal Ketika Ibu Meninggal

14 November 2025
Suara ibu di telepon bikin hati lapang hadapi kerasnya perantauan MOJOK.CO
Ragam

Suara Ibu di Telepon Selalu bikin Tenang usai Hadapi Hal-hal Buruk dan Menyakitkan di Perantauan

22 Oktober 2025
Sulitnya Jadi Penjual Warteg: Sehari-hari Siapkan Makanan Enak dan Murah, tapi Kurang Dihargai Pembeli Mojok
Pojokan

Sulitnya Jadi Penjual Warteg: Sehari-hari Siapkan Menu Enak dan Murah, tapi Kerap Kurang Dihargai Pembeli

16 Juli 2025
4 Dosa Warteg Mempermainkan Menu demi Untung Besar, tapi Bikin Rugi Pelanggan Mojok.co
Pojokan

4 Dosa Warteg Mempermainkan Menu demi Untung Besar, tapi Bikin Kapok Pelanggan

15 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.