Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Kisah Jenazah Makan Sate di Mall Bekas Rumah Sakit

Redaksi oleh Redaksi
24 Januari 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sebagai mall bekas rumah sakit, cerita mengerikan selalu muncul di sekitar kami, termasuk soal jenazah yang mengganggu tukang sate.

Cerita ini aku dapat dari seniorku di tempat kami bekerja—sebuah klinik kecantikan yang berada di sebuah mal di Kota Solo. Kata seniorku, sebut saja namanya Mbak Ratri, mall ini adalah bangunan mall bekas rumah sakit.

“Dulu sekali, rumah sakit ini diputuskan untuk dibangun ulang menjadi mall. Semua isi di dalam rumah sakit harus dipindahkan, sementara gedungnya dihancurkan,” tutur Mbak Ratri.

“Semua isinya?”

“Iya, semua isinya.”

“Termasuk…” Aku tak melanjutkan kalimatku karena merasa sedikit ngeri.

“Kalau maksudmu soal kamar jenazah,” sambung Mbak Ratri, “ya benar, isi kamar jenazah tentu turut dipindahkan.”

Mbak Ratri menyeruput teh di hadapannya sebelum melanjutkan ceritanya soal mall bekas rumah sakit.

Bertahun-tahun lalu, mall ini memang dibangun dari sebuah rumah sakit. Bertahun-tahun kemudian, ada banyak kisah angker yang beredar di sekitar kami. Yang paling populer, adalah apa yang Mbak Ratri tuturkan padaku.

Dulu sekali, saat penghancuran dinding rumah sakit masih 40%, seorang tukang sate lewat di depan reruntuhan bangunan. Malam hari itu, seorang wanita keluar dari gedung dan memanggil si tukang sate.

“Mas, satenya seporsi, nggih.”

“Iya, Mbak. Pedas?”

“Sedang saja,” jawab si wanita sambil menunggu pesanannya dibuat. Tak berapa lama, satenya sudah jadi.

“Saya makan di dalam, ya, Pak? Nanti piringnya saya kembalikan,” kata si wanita sambil menunjuk arah ke dalam ruangan di gedung belakangnya. Tukang sate tadi setuju. Pikirnya, ia bisa sambil duduk-duduk beristirahat sejenak. Malam itu cukup melelahkan baginya.

Iklan

Selagi ia duduk dan menunggu, seorang pria datang menghampiri. Seragamnya menunjukkan bahwa dirinya adalah satpam yang bertugas malam itu.

“Pak, lagi istirahat?” sapa si Satpam tadi, berbasa-basi. Dalam hatinya, ia keheranan juga melihat tukang sate duduk-duduk santai di bangunan bekas rumah sakit malam hari.

Si tukang sate tersenyum sedikit, lalu menjawab, “Iya, Pak. Saya lagi nungguin piring. Itu tadi ada mbak-mbak yang pesen sate di dalam.”

Raut muka Pak Satpam langsung berubah terkejut. Setahunya, ia sendirian malam itu. “Perempuan, Pak? Kayak apa? Hari ini yang jadwal jaga di sini cuma saya, kok, Pak.”

“Ada, kok, Pak. Mbak-mbak gitu, rambutnya agak panjang. Cantik,” terang si tukang sate. Tidak ada kecurigaan dalam suaranya karena ia ingat betul rupa wajah pembelinya.

“Dia makan di dalam?” kejar Satpam. Tukang sate mengangguk. Sejurus kemudian, mereka berdua masuk ke dalam untuk mencari wanita tadi karena sudah cukup lama tukang sate menunggu piringnya kembali.

Sialnya, arah yang tadi ditunjuk oleh si wanita ke tukang sate rupa-rupanya adalah lorong menuju kamar jenazah. Padahal, setahu satpam tadi, jenazah di kamar jenazah rumah sakit ini belum jadi dipindah. Orang macam apa yang seberani itu makan sendirian tengah malam di kamar jenazah?

“Coba masuk ke dalam, ya, Pak?” kata si Satpam. Tukang sate tadi setuju. Pikirnya, mungkin si wanita memang makan di dalam.

Pintu dibuka. Ada beberapa kasur dengan jenazah terbaring ditutupi kain putih. Mendadak, segalanya terasa merinding bagi mereka berdua. Rasanya sulit membayangkan suatu hari tempat ini akan diubah sebagai mall, atau lebih tepatnya mall bekas rumah sakit.

Satpam tadi, sementara itu, mulai mencari keberadaan seseorang di dalam ruangan.

“Itu piring sate Bapak?” tanya si Satpam, sambil menyorotkan cahaya senternya ke sebuah piring yang berada di atas meja kecil di sisi sebuah ranjang jenazah. Si tukang sate mendekat, lalu berkata, “Wah iya, ini piring saya, Pak. Tapi, kok, satenya sudah habis, ya?”

Si Satpam tadi tak menjawab. Kepalanya juga dipenuhi tanda tanya. Secara refleks, ia menyibak kain putih yang menutupi jenazah di samping meja kecil tadi. Sontak, mereka berdua terkejut bukan kepalang melihat apa yang ada di hadapan mereka.

Jenazah wanita ini terbujur kaku dan dingin, tapi di sekitar mulutnya terdapat banyak bekas bumbu sate. (A/K)

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: kamar jenazahkamar mayatKisah Horormall bekas rumah sakitmayatsate
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

5 Tips Aman Makan Sate Kambing yang Katanya Berbahaya
Pojokan

5 Tips Aman Makan Sate Kambing yang Katanya Berbahaya

11 Agustus 2025
Alasan Orang Jogja Malas Kulineran ke Sate Ratu Mojok.co
Pojokan

Alasan Orang Jogja Malas Kulineran ke Sate Ratu

8 Juli 2025
Sate Ratu Jogja - Warung Sate Viral Tanpa Cabang
Video

Sate Ratu Jogja: Warung Sate Viral dan Legendaris Tanpa Cabang yang Mendunia

10 April 2025
Sunardi Hilang Diculik Genderuwo MOJOK.CO
Malam Jumat

Sunardi Hilang Diculik Genderuwo

26 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.