Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Ketika Kuntilanak Menyamar Jadi Santri di Pondok Pesantren

Redaksi oleh Redaksi
7 Februari 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Aliya bilang, jumlah santrinya hanya 8 orang. Saat mengajar, ia baru menyadari jumlah santrinya hari itu bertambah satu: 9 orang. Ada kuntilanak menyamar!

Suatu hari, Aliya datang bercerita padaku soal pengalamannya 5 tahun lalu saat merintis sebuah pondok pesantren kecil di daerah Serang. Katanya, dia senang karena mendapatkan rumah untuk pondokan dengan harga murah—jauh di bawah standar. Namun begitu, ia juga mendengar kabar bahwa rumah yang ia beli memiliki kisah horor di baliknya.

“Dulunya bekas pabrik,” tambah Aliya sambil meneguk teh yang aku buat. Setelah mencomot biskuit, ia melanjutkan lagi ceritanya.

Pondok yang dibangun Aliya adalah pondok pesantren kecil di rumah tadi, yang sekaligus menjadi rumah tinggalnya bersama suami dan anaknya. Mulanya tak ada yang aneh, hingga suatu ketika Aliya mengalami sesuatu yang membuatnya sedikit ketakutan.

Saat itu pagi-pagi; Aliya, suami, dan anaknya tentu bersiap mandi satu per satu di kamar mandi. Saat Aliya akan masuk ke dalam kamar mandi, anaknya tiba-tiba berlari masuk terlebih dahulu, membuatnya harus menunggu di depan kamar mandi yang langsung ditutup. Lima menit, sepuluh menit—lama-lama Aliya merasa waktunya terlalu lama. Berkali-kali, ia menggedor pintu kamar mandi dan memanggil anaknya, “An… An… Udah belum?”

Tapi, tak ada jawaban.

“An?” panggil Aliya sekali lagi. Tak ada suara air atau langkah di dalam kamar mandi. Merasa curiga, Aliya akhirnya membuka pintu dan melongok ke dalam.

“Kaget aku,” kata Aliya padaku, “ternyata di dalam kamar mandi itu nggak ada siapa-siapa! Kosong! Padahal aku lihat sendiri anakku lari ke dalam, tepat sebelum aku masuk ke sana.”

“Terus, anakmu ke mana?”

“Nggak ke mana-mana,” jawab Aliya, “soalnya waktu aku cek ke kamar, dia masih tidur. Ternyata, yang ke kamar mandi itu ‘sesuatu’ yang menyerupai anakku.”

Aku sedikit merinding, membayangkan ada makhluk halus yang berubah wujud mirip anak sendiri. Mengerikan, ya?!

Aliya melanjutkan kisahnya. Peristiwa pagi itu sedikit membuatnya ketakutan: siapa yang menyerupai anaknya? Kenapa horor di rumah ini mulai mengancam dirinya?

Belum terjawab ketakutannya, suami Aliya malah mengalami yang lebih ekstrem.

Beni, suami Aliya, suatu hari pulang ke rumah menjelang magrib. Di kusen pintu, ia melihat ada banyak rambut panjang terurai, seperti rambut rontok yang sengaja disimpan asal-asalan di sana. Refleks, ia mendongak ke atas.

Iklan

Betapa terkejutnya Beni atas apa yang ia lihat: sosok kuntilanak dengan rambut panjang tergerai sedang nangkring di atas pintu!

Penampakan sosok kuntilanak yang mengejutkan itu menjadi alarm bagi Aliya dan Beni. Secara sadar, mereka paham betul bahwa keluarga mereka tengah diganggu, dimulai sejak kejadian kuntilanak menyamar menjadi anak mereka berdua. Dalam waktu cukup lama, penunggu rumah misterius itu seperti tak bosan mengusik kehidupan Aliya.

Aktivitas mistis ini berdampak pula pada kegiatan belajar mengajar pondok pesantren yang ia dirikan.

Beberapa santrinya diganggu, kadang-kadang hingga terasa menjengkelkan. Hingga suatu hari, kejadian itu datang.

Aliya bilang, jumlah santrinya hanya 8 orang. Saat mengajar, Aliya baru menyadari jumlah santrinya hari itu bertambah satu: 9 orang. Anak ini duduk di belakang dengan posisi wajah terus menunduk. Sontak, Aliya merasa ada yang aneh dan membuat bulu kuduknya berdiri.

Selesai mengaji, si santri misterius ini langsung berjalan ke depan menghampiri Aliya. Ia masih menunduk.

“Kamu siapa?” tanya Aliya akhirnya. Si santri menjawab lirih, “Saya yang udah tinggal di rumah ini duluan sebelum keluargamu.”

Sial, batin Aliya, apakah ini sosok kuntilanak menyamar menjadi santri?!

Si santri perlahan-lahan mengangkat kepalanya. Aliya kian merinding dan takut. Sebelum wajah si santri terangkat, Aliya langsung mencegah dan berkata, “Sudah, sudah, cukup, nggak usah diperlihatkan wajahmu.”

Pada santri yang berdiri di hadapannya—yang ternyata adalah kuntilanak menyamar sebagai santri—Aliya memohon agar ia berhenti mengganggu kegiatan pondoknya. “Kasihan santri-santriku,” tutur Aliya.

Keluarga besar Aliya mengusulkan cara lebih tegas: mengusir kuntilanak tadi agar tak lagi ada gangguan. Tapi Aliya menolak—ia justru merasa tak tega jika harus memaksa kuntilanaknya pergi selamanya. Sejak kejadian itu, nyatanya, tak ada lagi gangguan dalam kelas di pondok maupun pada keluarga Aliya. Hanya sesekali, kuntilanak tadi bertingkah, mengganggu beberapa tamu yang datang pertama kali.

Entahlah, mungkin ingin mengajak berkenalan? (A/K)

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: cerita horordiganggu setankuntilanak menyamarPondok Pesantren
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Hal-hal di Luar Nalar yang Dilakukan Gus Yayan untuk LKSA Daarul Muthola'ah dan Keluarga MOJOK.CO
Ragam

Hal-hal di Luar Nalar yang Dilakukan Gus Yayan untuk LKSA Daarul Muthola’ah dan Keluarga

25 November 2025
lksa darussalamah.MOJOK.CO
Ragam

Asrama Kecil di Kudus yang Menumbuhkan Mimpi Besar Anak-Anak

24 November 2025
Al Akrom: pondok pesantren sekaligus LKSA di tengah pedesaan Pati yang menempa anak-anak tak bertuntung jadi tahfiz Al Qur'an melek zaman MOJOK.CO
Ragam

Sebuah Tempat di Tengah Pedesaan Pati yang Menempa Anak-anak Jadi Penghafal Al-Qur’an nan Melek Zaman

24 November 2025
Etika santri di pondok pesantren bukan pengkultusan pada kiai MOJOK.CO
Ragam

Dari Sungkem hingga Minum Bekas Kiai, Dasar Etika Para Santri di Pondok Pesantren yang Dituding Perbudakan

14 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.