Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Udang Galah Sijawa, Harta Tersembunyi dari Bantul yang Belum Banyak Dibudidaya

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
25 Maret 2024
A A
Udang Galah Sijawa, Harta Tersembunyi dari Bantul Belum yang Banyak Dibudidaya MOJOK.CO

Ilustrasi Udang Galah Sijawa, Harta Tersembunyi dari Bantul Belum yang Banyak Dibudidaya. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Satu potensi perikanan di Yogyakarta yang belum banyak dilirik oleh banyak orang adalah budidaya udang galah. Harganya lebih menggiurkan daripada udang vaname. Udang Galah Sijawa, jadi harta karun karena belum banyak yang membudidayakannya.

“Permintaan untuk Jogja saja itu selalu kurang, Mas. Pembudidaya itu sampai tidak bisa memenuhi permintaan pasar,” kata Koordinator Unit Kerja Budidaya Air Payau (UK-BAP) Samas Arga Kurniawan, Kamis (21/3/2024).

Arga membawa saya ke kolam pembenihan udang galah yang berada di tempat khusus di kantornya. Di tempat tersebut, ada kolam indukan yang menghasilkan telur dan benur udang galah yang nantinya akan pindah ke kolam yang lebih besar. Benih itu juga mereka jual kepada masyarakat yang tertarik budidaya udang galah.

“Di Jogja itu pembudidayanya masih sedikit, mungkin sekitar 10 orang saja,” kata Arga. Sepuluh orang tersebut rata-rata merupakan pemain lama dalam budidaya udang galah.

Arga Kurniawan menunjukkan bibit udang galah yang masih dalam bentuk larva. Masyarakat umum bisa membeli bibit udang galah di tempat ini MOJOK.CO
Arga Kurniawan menunjukkan bibit udang galah yang masih dalam bentuk larva. Masyarakat umum bisa membeli bibit udang galah di tempat ini. (Agung P/Mojok.co)

Padahal dari sisi harga, udang galah lebih mahal dari udang vaname. “Kalau dari harga itu lebih mahal dari udang vaname, paling murah itu di Jogja satu kilogramnya Rp85 ribu. Kalau kondisi sekarang jelang Lebaran bisa sampai Rp100 ribu,” kata Arga. 

Menjanjikan tapi tak banyak orang yang membudidaya

Kalau memang menjanjikan, mengapa tidak banyak orang Jogja yang membudidaya udang galah? “Udang galah nggak bisa dibudidaya secara intensif, untuk pembesaran padatan tebar itu 15-25 ekor per meter persegi. Udang vaname bisa sampai 100 ekor per meter atau ikan lele bisa lebih banyak lagi,” kata Arga.

Siklus hidup udang galah cukup unik, ketika mereka bertelur lokasinya di air payau, tetapi saat benih membesar mereka ada di air tawar. “Siklusnya itu, udang galah dari benur sampai dewasa akan berada di air tawar, saat memasuki musim pemijahan atau bertelur mereka ke air payau, setelah itu menetas menjadi larva yang kemudian setelah 33-35 hari akan menjadi benur dan kembali ke air tawar hingga dewasa, begitu seterusnya,” kata Arga.

Karena tak perlu membuat kolam di tepi laut, budidaya udang galah ini relatif lebih aman dalam hal merusak lingkungan. “Pembesaran itu di air tawar, kalau pembenihan sampai larva itu di air payau,” kata Arga.

Jika di tepi pantai melihat banyak kolam, itu merupakan budidaya udang vaname yang saat ini juga marak di tepi pantai di Yogyakarta. Keberadaan tambak-tambak ini banyak menuai protes karena bisa merusak lingkungan.

Sijawa, udang galah asal Bantul yang banyak kelebihan

Arga mengungkapkan sebagai balai benih, pihaknya menyediakan bening udang galah berkualitas. Saat ini justru banyak pembudidaya dari luar Jogja memanfaatkannya. Udang galang yang UK-BAP Samas kembangkan adalah varietas Udang Galah Sijawa. 

“Sijawa sudah dapat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2022 tentang Pelepasan Udang Galah “Sijawa”, kata Arga. Hasil dari domestikasi di Samas menunjukan jenis udang ini memiliki ketahanan penyakit dan toleransi terhadap lingkungan serta uji proksimat dan genotipe. 

Arga Kurniawan menunjukkan induk udang galah di kolam pembibitan. (Agung P/Mojok.co)

Kelebihan lain, Udang Galah Sijawa dalam hal reproduksi tinggi serta derajat pembuahan 100%, derajat penetasan 77,53%, dan dapat dipijahkan sepanjang musim.  Tahan terhadap penyakit (bakteri Vibrio harveyi; parasit Epistylis sp., Vorticella sp. dan Halotrema sp.; dan Virus MrNV 0,05-0,15 ml/individu). 

Ibarat ayam, udang galah itu ayam kampung, udang vaname itu ayam broiler

Menurut Arga, saat ini udang galah selalu bisa terserap pasar. Pihaknya bahkan kewalahan ketika ada mitra atau masyarakat yang ingin mendapatkan udang galah ukuran konsumsi. “Pasti terserap pasar. Meski udang vaname lebih murah, orang-orang lebih suka udang galah. Ibarat ayam, udang galah itu ayam kampung, sedang udang vaname itu ayam broiler. Semuanya punya pasar masing-masing,” kata Arga. 

Saat Imlek, permintaan akan udang galah biasanya meningkat drastis. Orang-orang Tionghoa memilih udang galah sebagai salah satu hidangan yang tidak boleh terlewatkan. “Mau berapapun stoknya, pasti habis,” kata Arga. 

Iklan

Potensi yang besar tersebut tentu juga memiliki tantangan, salah satunya karena sedikitnya jumlah udang yang disebar, kolam untuk pembesaran udang galah butuh yang luas. “Di Yogyakarta pembudidayanya nggak terlalu banyak, mereka rata-rata sudah lama bermain di udang galah,” kata Arga. 

Menurut Arga, selain kolam yang luas, salah satu hal yang jadi pertimbangan orang membudidayakan udang galah adalah lamanya waktu panen. “Satu kali panen itu usia 5-6 bulan, agak lama dibandingkan ikan lainnya,” kata Arga.

selain waktu peliharanya yang lama, tantangan lain adalah soal sifat udang galah yang kanibalisme. Maka, kolam yang besar jadi keharusan karena bisa jadi tempat udang untuk bermanuver atau bersembunyi saat ganti kulit. 

“Saat ganti kulit itu saat-saat mereka paling lemah, jadi kalau nggak sembunyi bisa udang lain mangsa atau ikan predator yang masuk kolam, seperti ikan gabus,” katanya.

Penulis: Agung Purwandono
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA Iwak Kali Bu Jasman, Warung Langganan Emha Ainun Najib yang Ramainya Pernah Kalahkan Soto Kadipiro

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News.

Terakhir diperbarui pada 25 Maret 2024 oleh

Tags: Bantulsamassijawaudang galahudang galah sijawa
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

Anggota LKS SAPADIFA di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Jogja belajar menganyam bambu. MOJOK.CO
Liputan

Penyandang Disabilitas di Bantul Manfaatkan Pohon Bambu yang Melimpah di Desanya Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi

31 Oktober 2025
Kehidupan praktisi tarot (tarot reader) di Dusun Druwo, Bantul, Jogja MOJOK.CO
Sosok

Hidup Praktisi Tarot di Dusun “Sarang Genderuwo” Jogja

3 Oktober 2025
Tinggal di Bantul Jogja Bau dan Bikin Pusing, Saya Baru Menemukan Kenyamanan Begitu Pindah ke Muntilan Magelang
Pojokan

Tinggal di Bantul Jogja Bau dan Bikin Pusing, Saya Baru Menemukan Kenyamanan Begitu Pindah ke Muntilan Magelang

2 Oktober 2025
200 Tahun Perang Jawa- yang Tersisa dari Perang Besar MOJOK.CO
Esai

200 Tahun Perang Jawa: Menyusuri yang Tersisa di Selarong, Bagelen, dan Wates

23 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.