Dapat tatapan aneh di Tunjungan Plaza Surabaya
Saya dan teman-teman komunitas di Surabaya sempat membuat eksperimen sosial di Tunjungan Plaza Surabaya.
Pada 2018, dengan menyingkrikan rasa malu, saya bersama Rizquna (26) nekat masuk Tunjungan Plaza Surabaya dengan style santri. Rizquna mengenakan kemeja, sarung, dan peci. Sementara saya bersarung, kaos pendek, tanpa peci. Masing-masing kami hanya mengenakan sandal jepit murahan dan tas selempang kecil yang tak kalah murahan pula.
Tak butuh waktu lama bagi kami untuk kemudian menjadi pusat perhatian di Tunjungan Plaza Surabaya.
Dalam setiap langkah kami, pasti ada saja yang menatap kami dengan tatapan sinis dan seolah hendak mengatakan “Dasar orang aneh!”
Lebih-lebih saat kami naik eskalator. Saya dan Rizquna yang memang tak terbiasa dengan mal dan eskalator tentu agak gagap ketika hendak naik tangga berjalan tersebut.
Saat dalam perjalanan naik, orang-orang yang dalam perjalanan turun menatap kami dengan cara beragam. Ada yang tersenyum, ada yang langsung berbisik pada orang di sebelahnya, macam-macam lah pokoknya.
“Ingat disamperin satpam gak?” ucap Rizquna saat kami sama-sama mengenang momen konyol tersebut.
Ah iya, satpam. Entah di Tunjungan Plaza Surabaya yang berapa dan di lantai berapa saat itu, sampai ada satpam yang menghampiri saya dan Rizquna. Ia menanyakan, apa yang sebenarnya kami lakukan dan apakah kami tersesat?
“Mohon maaf, mau ke mana, Mas? Apakah mencari pintu keluar? Kalau pintu keluar ada di sebelah sana,” ucap di satpam waktu itu yang setiap kali saya mengenangnya dengan Rizquna, pasti kami akan misuh-misuh bersama.
Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA: Royal Plaza Surabaya, Mal Tempat Orang Kaya Tertawa di Atas Penderitaan Orang Miskin
Cek berita dan artikel lainnya di Google News