Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Gara-gara Tolak Gabung PSHT demi Karate Jadi Dimusuhi Saudara Sendiri, Tak Menyesal karena Jauh dari “Keburukan” kayak Pencak Silat

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
10 Juli 2025
A A
Tolak gabung pencak silat PSHT demi ikut karate. Tak menyesal karena jauh dari keributan meski harus dimusuhi saudara sendiri MOJOK.CO

Ilustrasi - Tolak gabung pencak silat PSHT demi ikut karate. Tak menyesal karena jauh dari keributan meski harus dimusuhi saudara sendiri. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Menolak gabung pencak silat PSHT karena lebih tertarik dengan bela diri karate. Keputusan itu tak membuat menyesal narasumber Mojok karena karate cenderung jauh dari keributan. Ya meskipun dia sampai harus dimusuhi saudara sendiri.

Didoktrin PSHT sejak kecil

Bachtiar (21) punya kakak seorang warga PSHT. Usianya sekarang 30-an tahun. Sudah sejak SD Bachtiar menerima doktrin pencak silat PSHT dari sang kakak.

Misalnya, dalam beberapa momen, Bachtiar diajari sang kakak memeragakan kembangan, tendangan T, hingga cara memiting tangan dan menjatuhkan orang lain (misalnya dalam kondisi terancam).

Bahkan, ketika SMP, sang kakak terang-terangan mengajak Bachtiar ikut latihan rutin PSHT di daerahnya di Gresik, Jawa Timur.

“Sebagai laki-laki, harus bisa pencak silat. Penting untuk jaga diri,” begitu salah satu bujukan sang kakak.

“Dia juga sering bilang lah, PSHT itu salah satu pencak silat tertua di Indonesia,” jelas Bachtiar saat terhubung dengan Mojok, Rabu (9/7/2025) malam WIB. “Bahkan kerap dibumbui nuansa mistis, seperti kebal bacok lah, ada khodam pelindung lah, dan lain-lain. Bagi anak-anak desa kami, hal-hal semacam itu memang menggiurkan.”

Lebih-lebih, di desanya, anak-anak laki-laki yang ikut PSHT biasanya memang bisa “sok gagah”. Itu menjadi daya tarik lain: karena dengan ikut PSHT, seolah siap berhadapan dengan siapapun.

Tak siap dengan latihan keras PSHT

Saat itu, Bachtiar bimbang. Satu sisi tergiur, tapi satu sisi entah kenapa ada perasaan tidak siap untuk gabung dengan pencak silat yang berpusat di Madiun, Jawa Timur tersebut.

Beberapa kali Bachtiar melihat latihan langsung anggota pencak silat PSHT di desanya, di mana kakaknya menjadi salah satu yang melatih. Bachtiar mengakui, dia memang tertarik dengan beberapa gerakan perguruan tersebut: tampak luwes dan estetik.

“Dan kayak keren memang kalau sudah jadi warga. Pakai sabuk mori, wibawanya kelihatan,” ucap Bachtiar.

Namun, ada bagian yang membuat Bachtiar akhirnya memilih tidak begabung dengan ajakan sang kakak, yakni porses latihannya. Terlihat sangat keras, baik secara verbal maupun fisik.

Si warga bisa melayangkan pukulan dan tendangan ke ulu hati siswanya tanpa ampun dan seperti tanpa perhitungan. Jika ada yang tumbang, atau sesederhana salah gerak, bisa dibentak hingga kena makian.

Mental Bachtiar tidak terlalu siap untuk menerima itu. Dalam batinnya, memangnya tidak ada cara yang lebih humanis  jika urusannya untuk menempa mental siswa?

“Selain itu, mesti kalau ada ribut-ribut di sekolah, kok ya melibatkan anak PSHT. Jadi citranya tukang bikin ribut,” tutur Bachtiar.

Iklan

Baca halaman selanjutnya…

Dimusuhi kakak sendiri tapi tak nyesel karena jauh dari keburukan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 11 Juli 2025 oleh

Tags: bela diribela diri indonesiakaratepencak silatpilihan redaksiPSHT
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO
Catatan

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ump diy.MOJOK.CO

Working Poor dalam Bayang-Bayang UMP DIY 2026 dan Biaya Hidup yang Semakin Tinggi

28 November 2025
UGM MBG Mojok.co

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.