Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kisah Keluarga dari Jogja Merantau ke Magelang, 53 Tahun Tinggal di Tengah Hutan Terpencil di Perbukitan Borobudur

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
24 Juni 2024
A A
pindah dari jogja hidup di pelosok magelang.MOJOK.CO

Ilustrasi rumah di pelosok (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tinggal di pelosok bukan jadi persoalan bagi beberapa orang. Seperti halnya keluarga yang dulunya meninggalkan Jogja untuk tinggal di atas bukit terpencil Magelang.

Banyak kisah orang yang memilih tinggal jauh dari keramaian. Di tengah hutan, di atas perbukitan, dengan akses yang cukup sulit. Namun, di tempat seperti itulah mereka menemukan kenyamanan hidup hingga bertahan puluhan tahun.

Salah satunya adalah Saryono (53). Orang tuanya dulu merupakan warga Jogja yang memilih merantau ke Magelang. Tepatnya di Desa Giripurno, Kecamatan Borobodur, Kabupaten Magelang.

Namun, tidak seperti permukiman di desa pada umumnya, letak rumah keluarga Saryono terpencil di atas bukit. Di tengah hutan yang hanya bisa diakses dengan berjalan kaki.

“Sejak saya lahir sudah tinggal di sini Mas. Orang tua saya asalnya dari Jogja, punya tanah di sini tapi di tengah hutan begini. Memutuskan pindah saat itu,” kenang Saryono.

Lelaki ini ingat, dulu saat kecil ia melihat bangunan rumahnya begitu sederhana. Mirip seperti gubuk, yang dibangun bukan dari bata dan semen melainkan kayu. Selain kondisi ekonomi, saat itu memang akses menuju lokasi sangat sulit untuk membawa bahan material berat.

Kisah tentang kehidupan Saryono saya dapati dari Ibra Muhammad Ijal, pemilik akun YouTube Jejak Bang Ibra pada Minggu (24/6/2024). Tahun lalu, kami memang sempat berbincang panjang seputar pengalamannya menjelajahi permukiman-permukiam terpencil di Pulau Jawa. Kebetulan, beberapa waktu silam ia mengunjungi rumah Pak Saryono di Magelang untuk ketiga kalinya.

Kehidupan di pelosok Magelang yang berbatasan dengan Jogja

Ibra berkunjung menjelang IdulAdha. Menaiki bukit sore menjelang petang. Ia memilih untuk melewati jalan yang sedikit lebih jauh namun treknya tidak terlalu curam.

Ada dua jalan menuju kediaman Saryono. Pertama melalui jalan dengan jarak lebih dekat namun sangat menanjak dan jalan kedua yang berjarak sekitar satu kilometer dari permukiman terdekat namun agak landai.

Setelah mendaki bukit, tibalah Ibra di kediaman Saryono. Pemilik rumah yang kebetulan sedang mengurus ternaknya lantas mempersilakan Ibra untuk beristirahat di ruang tamu. Lantas, mereka berbincang panjang tentang sejarah keluarga ini pindah dari Jogja ke Magelang.

sosok saryono penghuni bukit di magelang.MOJOK.CO
Sosok Saryono (Dok Jejak Bang Ibra)

Meski orang tuanya dari Jogja, Saryono lahir dan besar di rumah tersebut. Dulu, kondisinya rumah dan lingkungannya masih tergolong sangat sederhana. Jalan yang perlu dilalui jauh lebih sulit dari sekarang.

“Dulu kalau sekolah jalan kaki, sekitar tiga kilometer ke desa. Jalannya licin sekali. Cuma jalan setapak yang dilewati sepeda pun nggak bisa,” kata Saryono yang hanya sekolah sampai SD saja.

Baca halaman selanjutnya…

Alasan bertahan 53 tahun di hutan meski penuh perjuangan dan dekat kuburan misterius

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 24 Juni 2024 oleh

Tags: borobodurJogjakampung matimagelang
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Perantau Sidoarjo nekat jadi wasit futsal demi bertahan hidup di Jogja hingga akhirnya menyerah MOJOK.CO

Perantau Sidoarjo Nekat Jadi Wasit Futsal demi Hidup di Jogja, Berujung Menyerah Kejar Mimpi di Kota Pelajar karena Realita

28 November 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.