Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Stok Beras Bulog Capai 4 Juta Ton, Lalu Gunanya untuk Rakyat Apa kalau Harganya Masih Anomali?

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
2 Juni 2025
A A
Beras Bulog capai 4 juta ton. MOJOK.CO

ilustrasi - Beras Bulog capai 4 juta ton, terbesar sepanjang sejarah. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Penyaluran beras Bulog terhambat

Alih-alih melakukan penyaluran, pemerintah telah menghentikan penjualan beras produksi petani sejak awal tahun 2025. Di mana penyaluran untuk operasi pasar Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan kini hanya 181.173 ton.

Bahkan, outlet bantuan pangan beras yang sudah diputuskan untuk disalurkan Januari sampai Februari 2025 juga dihentikan. Maka tak heran, jika stok beras menjadi besar, bahkan mencapai target dalam sejarah yakni 4 ton.

“Jika stok beras itu diibaratkan makhluk hidup, sama saja ia digenjot terus menerus untuk makan tanpa ada, maaf, buang air besar ke belakang. Mula-mula mules, lalu sakit perut, dan entah apa yang terjadi,” kata Khudori.

Salah satu implikasinya adalah gudang Bulog sampai tak memenuhi kapasitas. Saat ini, kapasitas gudang Bulog adalah 3,7 juta ton. Oleh karena itu, mereka menyewa gudang lain dengan kapasitas 1,4 juta ton.

Tentu saja, pengeluarannya semakin banyak. Terbukti, pada triwulan I-2025 Bulog merugi sebesar Rp1,4 triliun. Belum lagi, beras yang disimpan di gudang sebagai stok mati atau statis memerlukan perawatan lumintu. Perawatan itu juga membutuhkan biaya yang tak sedikit. Kian lama beras disimpan, maka biaya perawatannya pun akan semakin besar.

“Ini akan membebani Bulog sebagai korporasi. Selain itu, terbuka risiko penyusutan volume dan turun mutu,” ujar Khudori.

PR yang harus dikerjakan Bulog

Menurut Khudori, jika saat ini ada 4 juta ton stok beras, maka Bulog harus bisa menyalurkan 2,7 juta ton. Dengan begitu, masih ada 1,2 juta ton beras yang tersisa di akhir tahun 2025. Jika dirinci dari sekarang yakni dari bulan Juni hingga Desember nanti, Bulog harus menyalurkan 400 ribu ton beras per bulan.

“Ini tidak mudah. Sepanjang sejarah Bulog, penyaluran untuk operasi pasar, bantuan, dan lain sebagainya jarang bisa mencapai 400 ribu ton per bulan,” kata Khudori.

Meski berat, penyaluran itu tetap harus dilakukan. Yang jelas, jangan sampai penyaluran tersebut membuat harga gabah anjlok atau jatuh di bawah harga pembelian pemerintah yakni Rp6.500 per kilogram dari gabah kering panen di petani, apapun kualitasnya.

Selain itu, pemerintah bisa melakukan ekspor jika dirasa produksi dalam negeri aman untuk memenuhi konsumsi warganya. Namun, saran Khudori, ekspor sebaiknya tidak dilakukan di akhir September karena produksi sudah mencapai 80 sampai 85 persen.

“Terakhir, pemerintah perlu mengoreksi kebijakan dengan mengembalikan syarat kualitas pembelian gabah petani. Pembelian gabah tanpa syarat kualitas memang menolong petani, tapi membuka laku lancung yang tidak mendidik,” ujar Khudori. 

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

Iklan

BACA JUGA: Menjadi Petani di Klaten hingga Temukan Padi dan Tembakau Premium, Bikin Doktor Pertanian Belanda Terkagum-kagum atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 3 Juni 2025 oleh

Tags: beras bulogbulogekspor imporkemarau basahpetanistok beras
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

banjir sumatera. MOJOK.CO
Mendalam

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Stok Beras Bulog 2025 Aman. MOJOK.CO
Aktual

Stok Beras Bulog Memang Berlebih di Gudang, tapi Tak Jamin Masyarakat Bisa Beli dan Petani Sejahtera

24 November 2025
Swasembada Pangan di era Prabowo. MOJOK.CO
Aktual

Memahami “Bahasa Bayi” Swasembada Pangan yang Dibanggakan Presiden Prabowo selama Satu Tahun Menjabat di Saat Petani Makin Nelangsa

21 Oktober 2025
Pupuk Organik Buatan Sendiri Jadi Andalan di Tengah Krisis Bertani
Video

Pupuk Organik Buatan Sendiri Jadi Andalan di Tengah Krisis Bertani

15 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.