Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Naik KA Sri Tanjung ke Stasiun Lempuyangan bikin Orang Surabaya Trauma ke Jogja

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
9 Mei 2025
A A
Pengalaman traumatis di KA Sri Tanjung dan Stasiun Lempuyangan Jogja MOJOK.CO

Ilustrasi - Pengalaman traumatis di KA Sri Tanjung dan Stasiun Lempuyangan Jogja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pengalaman pertama kali ke Jogja untuk healing malah memberikan trauma. Semua bermula dari KA Sri Tanjung hingga di Stasiun Lempuyangan.

Peringatan: Tulisan ini mengandung beberapa bagian yang bisa memicu trauma atas tindak pelecehan seksual. Disarankan tidak lanjut membaca jika kondisi mental tidak memungkinkan.

***

Dari Stasiun Wonokromo, Surabaya, Selvina (24) berangkat sendiri ke Jogja pada Senin (28/4/2025). Merujuk jadwal, KA Sri Tanjung yang dia tumpangi akan tiba di Stasiun Lempuyangan pada pukul 19.33 WIB.

Selvina benar-benar antusias dengan perjalanan tersebut. Pasalnya, selama 24 tahun hidup, hari itu bakal menjadi momen pertama kalinya ke Jogja.

Dia bakal melihat secara lebih nyata apa yang selama ini hanya bisa dia nikmati di media sosial. Yang kerap berseliweran dengan backsound “…kupercaya selalu ada sesuatu di Jogja.”

“Mau menyambangi pacar yang S2 di Jogja. Selama kami pacaran sewaktu S1 di Surabaya, kami lebih sering jalan-jalannya di Jawa Timuran,” tutur Selvina, Kamis (1/5/2025).

Basa-basi biasa menuju Stasiun Lempuyangan Jogja

Sejak dari Surabaya, tidak semua kursi di gerbong KA Sri Tanjung yang Selvina tumpangi terisi penuh. Termasuk di deret kursinya sendiri. Saat itu dia duduk berhadapan dengan seorang laki-laki.

Sebagaimana lazimnya yang terjadi di transportasi umum seperti bus dan kereta api, basa-basi untuk saling sapa pun terjadi.

“Sama cowok itu ya cuma saling tanya. Mau ke mana? Gitu-gitu lah. Si cowok itu mau ke Jogja. Kuliah UGM,” ungkap Selvina.

Selebihnya Selvina lebih banyak diam. Sesekali memandangi pemandangan di luar. Sesekali menggulirkan layar ponsel untuk mengikuti beberapa konten.

Mungkin karena merasa Selvina agak tak nyaman dengan keberadaannya, si laki-laki di hadapannya pun memutuskan untuk geser tempat duduk. Di sinilah kejadian traumatis itu terjadi: laki-laki obsesif yang mengikuti Selvina hingga ke Stasiun Lempuyangan, Jogja.

Senyum lucah laki-laki tidak dikenal di KA Sri Tanjung

Entah dari mana naiknya, seorang laki-laki seusia Selvina tiba-tiba nimbrung di deretan kursi Selvina ketika KA Sri Tanjung lepas dari Stasiun Madiun.

“Mas, itu kosong (kursi depan Selvina)? Kalau kosong saya mau pindah sana,” ucap laki-laki itu kepada mas-mas UGM yang duduk di sebelah Selvina. Mas-mas UGM mempersilakan. Lalu pindahlah laki-laki tak dikenal itu di hadapan Selvina.

Iklan

Awalnya Selvina cuek saja. Dia malah sempat memejamkan mata beberapa saat karena ngantuk. Dia agak tersentak ketika terbangun karena mendapati laki-laki tak dikenal di depannya nyengar-nyengir sendiri sembari menatap tajam Selvina.

“Senyumnya aneh. Kayak senyum mesum,” tutur Selvina.

“Mbaknya turun mana?” Tanya laki-laki tak dikenal itu.

“Stasiun Lempuyangan, Jogja.”

“Oh sama kalau begitu. Di Jogja kuliah?”

“Iya.”

“Kuliah di mana?”

“UIN.” Selvina tentu asal menjawab. Harapannya, dengan cara menjawab yang jutek, laki-laki tidak dikenal itu lantas berhenti bertanya lagi. Namun, laki-laki itu ternyata malah terus mengejar.

“Wah, ternyata kita sama. Saya juga UIN. Pantes, dari tadi saya perhatikan, saya kayak kenal wajahmu.”

Selvina memilih tidak menjawab. Timbul perasaan merinding dalam hatinya. Pertama, ternyata dia sudah diperhatikan laki-laki itu sejak tadi. Kedua, takut laki-laki itu hendak macam-macam, jika melihat cara senyumnya yang lucah.

Jadi objek foto diam-diam

Selvina berhenti menanggapi. Tapi laki-laki tidak dikenal itu masih terus menatap Selvina sambil cengar-cengir. Bahkan, dia mulai berani menyorongkan badannya agak kedepan. Agar kakinya bisa bersentuhan dengan kaki selvina.

“Aku kayak membatu aja tiba-tiba. Nggak tahu harus bagaimana. Padahal setelah kupikir-pikir sekarang, aku bisa saja teriak minta tolong atau lapor ke petugas KA Sri Tanjung,” ucapnya.

Bahkan, saat Selvina memalingkan wajah ke jendela untuk waktu yang lama, laki-laki itu diam-diam memfotonya dengan ponsel. Bayangannya terlihat dari jendela. Itu membuat Selvina makin terancam.

Dibuntuti di Stasiun Lempuyangan Jogja

Selvina mulai agak lega ketika KA Sri Tanjung yang dia tumpangi tiba di Stasiun Lempuyangan, Jogja.

Saat kerete berhenti, Selvina sengaja tidak langsung turun. Dia masih duduk di tempatnya. Menunggu laki-laki di hadapannya turun lebih dulu.

Tapi ternyata laki-laki itu bergeming. Dia juga tidak beranjak dari duduknya. Matanya masih menatap lekat ke arah Selvina. Juga masih dengan senyuman lucah.

“Nggak turun, Mbak?” Tanya laki-laki itu.

“Silakan duluan, Mas.”

“Bareng aja, ayo.”

“Silakan duluan, Mas.”

“Ya sudah kamu duluan, Mbak.”

Selvina langsung bergegas meninggalkan kursi dan laki-laki itu. Dia pun mencoba mempercepat langkah menuju pintu keluar Stasiun Lempuyangan, Jogja. Pacarnya sudah menunggu di sana.

Namun, saat dia menengok ke balakang, laki-laki itu ternyata membuntuti. Kian mendekat. Setelah dekat, laki-laki itu menyenggol-nyenggolkan tubuhnya ke tas punggung Selvina.

Selvina hampir menjerit ketika melihat satpam-satpam di Stasiun Lempuyangan, Jogja. Namun, karena melihat sang pacar sudah berdiri dan melambaikan tangan di pintu kedatangan, dia urung berteriak dan memilih berlari menghambur ke sang pacar.

Seiring itu, laki-laki yang membuntutinya menghentikan langkah. Lalu tampak kelabakan mencari arah lain.

Menyisakan trauma

“Aku hampir nangis di depan pacarku. Kakiku gemetaran. Hari itu mengerikan sekali,” kata Selvina.

Selama naik kereta di Jawa Timuran, Selvina mengaku tidak pernah mengalami hal semengerikan itu. Selama inipun dia hanya melihat kasus seperti yang dia alami di pemberitaan media massa. Seringnya kasus pelecehan di stasiun-stasiun Jakarta.

Tidak terbayang dalam hidupnya akan mengalaminya sendiri. Sialnya, momen traumatis itu terjadi dalam momen pertama kalinya ke Jogja, daerah yang dia datangi dengan sangat antusias.

Padahal, selama ini pun nyaris tidak terdengar isu pelecehan. Baik di KA Sri Tanjung maupun di Stasiun Lempuyangan.

“Waktu aku pulang ke Surabaya lagi Rabunya, aku masih waswas. Pacarku hampir ikut menemani pulang. Tapi aku mencoba meyakinkan kalau aku bakal aman. Syukurnya aman sampai Surabaya,” ungkap Selvina.

“Aku nggak tahu kenapa hari ketika itu terjadi aku tiba-tiba kayak nggak punya daya buat teriak. Tapi saranku, di manapun kalau mengalami tanda-tanda pelecehan seperti itu, langsung lapor keamanan atau orang-orang di sekitar,” tutupnya.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Kesel dan Parno saat Transaksi di ATM Indomaret karena 4 Masalah yang Bisa Rugikan Pengguna atau liputan Muchamad Aly Reza lainnya di rubrik Liputan

 

 

 

 

 

Terakhir diperbarui pada 8 Mei 2025 oleh

Tags: Jogjaka sri tanjungpilihan redaksistasiun jogjaStasiun Lempuyangan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.