Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Nekat Merantau ke Jakarta Bermodal Ijazah S1 Malah Berakhir Apes, Tinggal di Kos Sempit dan Berakhir Jadi Tukang Parkir Blok M

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
19 Mei 2025
A A
Kebayoran Baru Jakarta Selatan, merantau ke Jakarta.MOJOK.CO

Ilustrasi - Kebayoran Baru Jadi Saksi Para Sarjana “di-Prank” Kemewahan Jaksel: Nekat Merantau Bermodal Ijazah S1, Berakhir Jadi Tukang Parkir Liar (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Susah cari kerja di Kebayoran Baru, dua bulan luntang-lantung

Ternyata kesusahan yang dialami temannya di Kebayoran Baru, juga ia rasakan. Pasalnya, puluhan lamaran pekerjaan yang ia apply sejak beberapa minggu sebelum merantau ke Jakarta, belum ada jawaban.

Ia pun terpaksa mencari pekerjaan secara “manual”. Ade bercerita, sebetulnya ada untungnya punya kepribadian ekstrovert. Sebab, dirinya mudah bergaul dengan lingkungannya, termasuk dalam hal tanya-tanya soal lowongan pekerjaan.

Namun, seakrab-akrabnya dia dengan para pekerja di lingkungan itu, kalau memang nggak ada lowongan kerja ya sama saja. Kalau dia tak salah menghitung, lebih dari dua bulan ia menganggur. Ia bertahan hidup dari uang transferan orang tua.

“Untungnya kos bisa bayar sekamar berdua, jadi rada ringan. Ya meskipun sangat sempit dan jauh dari kata nyaman, tapi mau gimana lagi ya,” kata perantau ini.

Selama tinggal di kos sempit Kebayoran Baru, siklus hidupnya cuma berulang. Tidur, makan, nongkrong bareng tetangga, dan begitu saja seterusnya.

Jujur, ia sangat malu. Malu kepada orang tua yang masih sering memberinya uang saku. Malu juga ke temannya, karena selain numpang, Ade juga beberapa kali meminjam uang untuk makan.

Sarjana merantau ke Jakarta, berakhir jadi tukang parkir liar Blok M

Karena tak juga dapat pekerjaan selama tinggal di Kebayoran Baru, Ade nyaris frustrasi. Mau pulang kampung malu, kembali ke Jogja pun cuma bakal mengulang kisah yang sama, pikirnya.

Apalagi, saat itu menjelang lebaran. Sangat tidak mungkin baginya pulang dengan tangan kosong. Mau ditaruh di mana mukanya: sarjana, merantau ke Jakarta, tapi mudik tak bawa apa-apa.

Untungnya, menjelang bulan puasa lalu, salah seorang akamsi menawarinya kerja sebagai tukang parkir sebuah kios di Blok M. Sudah jelas itu parkir ilegal, yang selama ini diresahkan para pengunjung.

“Awalnya ragu. Takut dilaporin aparat lah, takut diapa-apain preman lah. Tapi untungnya akamsi yang nawarin aku udah jamin, kalau aku bakal aman. Katanya udah diatur gitu.”

Alhasil, selama bulan puasa Ade kerja sebagai tukang parkir di Blok M. Ia bagi hasil 70-30 dengan akamsi yang memberinya kerja.

“Kerja semaunya aja sih, kadang siang sampai malam. Kadang juga pagi sampai malam. Nggak tentu,” ujarnya. “Hasilnya ya lumayan. Sehari 200 bisa, tapi itu kadang yang 50 atau 100 gitu ke abangnya (akamsi).”

Di satu sisi, Ade mengaku beruntung karena pekerjaan tukang parkir ilegal dapat menyelamatkannya di perantauan. Setidaknya, bisa memberinya “uang saku” untuk mudik lebaran. Tapi di sisi lain, ini juga menyadarkannya kalau Jakarta Selatan–khususnya Kebayoran Baru–nggak selalu ramah bagi semua perantau.

“Aku jadi bayangin, kalau yang sarjana saja susah dapat kerja, bagaimana yang maaf cuma lulusan SMA ya,” pungkasnya. 

Iklan

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 20 Mei 2025 oleh

Tags: jakartajakarta selatanJakselkebayoran barukebayoran baru jakarta selatanmerantau ke jakartapilihan redaksi
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO
Ragam

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.