Selain paling luas, unit yang ditempati Kacung di rumah deret Terban juga punya penghuni paling banyak. Unit ini dihuhi oleh empat kartu keluarga (KK). Masing-masing terdiri dari keluarganya, keluarga adik, kakak, dan KK orang tuanya.
Kalau ditotal, jumlahnya ada 15 orang. Saat reporter Mojok berkunjung, ada delapan orang yang menyambut di ruang tamu. Termasuk Kacung sendiri, sang istri, dua orang anaknya, dua kakak, dan dua keponakannya.
“Ya beginilah, Mas, kondisinya. Jam-jam segini sedang pada ngumpul sebelum nanti misah-misah lagi karena jam empat mulai bekerja,” ujarnya.

Sehari-hari, Kacung bekerja sebagai penjual sate di dekat Puskesmas Terban, Jogja. Ia mulai membuka dagangannya pada pukul empat sore bersama istrinya.
Sementara ibunya juga berjualan sate, tetapi dengan cara berkeliling ke kampung-kampung.
Menurut Kacung, rata-rata penghuni rumah deret Terban sama seperti keluarganya. Mereka kebanyakan dari keluarga pekerja atau pengusaha kecil-kecilan. Beberapa juga ada yang kerja serabutan dan informal, seperti tukang parkir ataupun driver ojek online.
Rumah deret Terban anti banjir dan longsor Â
Penghuni lain bernama Andri (37), mengaku bersyukur tempat pemkot Jogja membangun rumah deret Terban. Sebab, selama ini bantaran Kali Code kerap mengalami banjir dan tanah longsor.
Saat bencana terjadi, ia mengaku cukup kerepotan karena bingung mencari tempat huni sementara, terutama sekali karena anak-anaknya masih kecil.Â
“Dulu kalau hujan deras, pasti banjir. Bahkan beberapa kali tanahnya longsor. Makanya bersyukur, Mas, pondasinya dibikin lebih tinggi dan dikasih beton, jadi kami bisa tinggal dengan nyaman,” ujarnya.
Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online ini mengaku, selain aman rumah deret Terban juga lebih nyaman dan rapi. Kata dia: “mirip rumah orang-orang kaya”.
“Pakai tembok, keramik, cat putih bersih, pokoknya beda sama kesan dulu yang kumuh, Mas. Saya dulu juga sempat ragu buat pindah karena mikir macam-macam. Tapi sekarang tinggal bersyukur aja,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA:Â Nekat Kos Dekat Kali Code Jogja Mandinya di Pom Bensin karena Air Kos Bau, Semua Demi Lolos Seleksi di UNS atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












