Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Stasiun Maguwo, Saksi Bisu Penglaju Solo yang Kerja di Jogja: Berangkat Gelap Pulang Gelap demi UMR yang Tak Seberapa

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
11 Maret 2025
A A
Stasiun Maguwo, Saksi Bisu Penglaju Solo yang Kerja di Jogja: Berangkat Gelap Pulang Gelap demi UMR yang Tak Seberapa.MOJOK.CO

Ilustrasi - Stasiun Maguwo, Saksi Bisu Penglaju Solo yang Kerja di Jogja: Berangkat Gelap Pulang Gelap demi UMR yang Tak Seberapa (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Stasiun Maguwo, Sleman, menjadi saksi perjuangan para pencari nafkah asal Solo yang kerja di Jogja. Stasiun kecil ini adalah pemberhentian terakhir sebelum bergelut dengan target kantor, dan titik awal buat kembali ke rumah untuk melepas lelah.

***

Stasiun Maguwo sendiri merupakan satu-satunya stasiun di Kabupaten Sleman yang melayani naik turun penumpang. Stasiun kelas II yang berlokasi di kompleks Bandara Adisutjipto ini hanya melayani KRL Commuter Line.

Ia pun menjadi andalan orang-orang untuk bepergian ke rute Jogja-Klaten-Solo ataupun sebaliknya. Makanya jangan heran, meski stasiun ini sangat kecil, ia tak pernah sepi. 

Saat pagi, ia dipadati dengan mahasiswa dan para pekerja dari Jogja ke Solo maupun sebaliknya. Saking padatnya, jangan harap kalian bisa mendapatkan kursi di KRL. Begitu juga sore hari, saat jam pulang kerja, peluh dan wajah lelah para penumpangnya membaur menjadi satu di sini.

Berangkat gelap, pulang gelap

Salah satu penglaju asal Solo yang bekerja di Jogja adalah Annisa (26). Sudah dua tahun ia menjalani rutinitas PP via KRL untuk ngantor di Sleman.

stasiun maguwo.MOJOK.CO
Stasiun Maguwo, kecil tapi penuh cerita. Foto diambil beberapa menit sebelum KRL dari arah Stasiun Lempuyangan tiba. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Alhasil, Stasiun Maguwo pun menjadi tempat yang familiar baginya. Bagaimana tidak; lima hari dalam seminggu, ia selalu datang kesini. Baik sebagai pemberhentian terakhirnya dari Stasiun Balapan Solo, maupun jadi titik tunggu KRL yang akan membawanya pulang ke rumah.

“Boleh dibilang, dua tahun ini aku lebih sering ‘main’ ke Stasiun Maguwo daripada nongkrong di coffee shop Solo,” ujar Annisa, Selasa (11/3/2025) sore.

Tiap hari, pagi-pagi sekali, ibunya akan mengantar ke Stasiun Balapan. Biasanya, Annisa menggunakan KRL dengan jadwal keberangkatan pukul 6.18 WIB–KRL terpagi kedua dari arah Solo. Kira-kira pukul setengah delapan pagi ia sampai di Stasiun Maguwo.

Sementara untuk pulang ke rumah setelah selesai bekerja, jadwal keberangkatan setelah Maghrib Annisa pilih. Kata dia, sih, biar nggak melewatkan waktu salat di dalam KRL.

“Jadi boleh dibilang, aku ini berangkat gelap, karena jam enam di Solo itu masih remang-remang. Pulang pun sudah gelap,” ungkapnya, sambil tertawa.

Menurut pertimbangannya nglaju, lebih hemat dan aman

Melihat keputusannya nglaju tiap hari, ada beberapa pertanyaan template yang kerap dilontarkan oleh teman-temannya. Misalnya, “kenapa nggak ngekos?”, “kenapa nggak motoran aja?”, atau “bukannya boros banget?”.

Annisa sendiri menjelaskan, setiap hari ia…

Baca halaman selanjutnya…

Iklan

Kalau dihitung memang hemat. Rp50 ribu sisa banyak. Tapi juga lebih capek.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 14 Maret 2025 oleh

Tags: Buruh JogjaJogjamaguwoharjopekerjaslemansolostasiun maguwo
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.