Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Stasiun Maguwo, Saksi Bisu Penglaju Solo yang Kerja di Jogja: Berangkat Gelap Pulang Gelap demi UMR yang Tak Seberapa

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
11 Maret 2025
A A
Stasiun Maguwo, Saksi Bisu Penglaju Solo yang Kerja di Jogja: Berangkat Gelap Pulang Gelap demi UMR yang Tak Seberapa.MOJOK.CO

Ilustrasi - Stasiun Maguwo, Saksi Bisu Penglaju Solo yang Kerja di Jogja: Berangkat Gelap Pulang Gelap demi UMR yang Tak Seberapa (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Annisa sendiri menjelaskan, setiap hari ia merogoh kocek Rp8 ribu untuk sekali naik KRL. Artinya, untuk pulang pergi, duit Rp16 dikeluarkan. Sementara dari Stasiun Maguwo ke kantornya maupun sebaliknya, ia mengandalkan ojek online dengan tarif Rp10 ribu tiap naik.

“Kalau ditotal, ya kira-kira Rp36 ribu lah. Rp50 ribu masih sisa banyak tuh,” jelasnya. Ia juga mengaku rutin membawa bekal makan siang dari rumah, sehingga jarang sekali jajan. “Pokoknya aku selalu matok pengeluaran per hari maksimal Rp50 ribu. Kalau bisa malah jangan sampai, sih.”

Sementara kalau ngekos, menurut Annisa, justru malah lebih boros. Sebab, ada uang bulanan yang harus dikeluarkan. Belum lagi uang makan pagi, siang, dan malam yang pasti nggak sedikit. Sehingga, keputusannya buat nglaju memang sudah dipertimbangkan matang-matang.

KRL, stasiun maguwo.MOJOK.CO
Kepadatan penumpang KRL yang naik dari Stasiun Maguwo. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Adapun buat menjawab pertanyaan: “kenapa nggak motoran? bukannya lebih hemat?”, Annisa memilih menggunakan KRL ke Stasiun Maguwo karena merasa lebih aman saja.

“Kalau dipikir-pikir motoran emang lebih hemat. Cuma kan aku berangkat bisa jadi masih ngantuk, pulang sudah capek. Motoran satu jam itu bahaya banget.”

Stasiun Maguwo jadi saksi kerasnya dunia kerja

Selain Annisa, ada ratusan atau mungkin ribuan pekerja asal Solo yang juga rela nglaju tiap hari ke Jogja. Perempuan ini pun mengakuinya. Ada banyak teman-teman pekerja seangkatannya yang juga “akrab” dengan Stasiun Maguwo.

“Yang sebaliknya, orang Jogja kerja di Solo pakai KRL lebih banyak. Apalagi sejak startup orange itu mindahin banyak karyawannya ke Solo,” jelasnya.

Namun, saat ditanya: “mengapa memilih Jogja?”, ia juga tak sepenuhnya memahaminya. Baginya, jalan hidupnya memang unik: lahir dan besar di Solo, kuliah di Purwokerto, kerja di Jogja.

“Udah jalannya aja mungkin. Soalnya apply banyak lowongan kerja, kebetulan dapat yang di Jogja,” jelasnya. 

Ia juga sepenuhnya menyadari, kecilnya UMR Jogja kurang worth it kalau melihat perjuangannya setiap hari. Makanya, opsi ngirit dengan memilih nglaju via KRL ia ambil.

Namun, baginya kini, yang penting dirinya bisa menyambung hidup. Setidaknya untuk jajan, tak harus minta ke orang tua.  

“Yah, itu udah jadi rahasia umum, UMR Jogja nggak seberapa. Solo pun sama aja. Makanya, mau kerja di Solo ataupun Jogja, aku yakin tetap gini-gini aja,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

Iklan

BACA JUGA: Keluar Stasiun Lempuyangan Langsung Disuguhi Ketimpangan Hidup Warga Jogja atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 14 Maret 2025 oleh

Tags: Buruh JogjaJogjamaguwoharjopekerjaslemansolostasiun maguwo
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.