Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Cerita Orang Kudus 20 Tahun Menjadi Sopir di Arab Saudi, Punya Tugas Khusus Cari Jemaah Haji Nyasar 

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
13 November 2024
A A
Pengalaman sopir di Arab Saudi yang mendaftar sebagai petugas haji. MOJOK.CO

ilustrasi - sopir di Arab Saudi yang mendaftar sebagai petugas haji. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Adit Herman (48) bisa dikatakan sudah sangat berpengalaman menjadi petugas haji. Tahun 2024 adalah pengalaman ketiganya sebagai Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH). Tugas utamanya memang menjadi sopir. Namun, lebih dari itu, dia harus berkeliling Arab Saudi mencari jemaah nyasar.

***

Adit, sapaan akrabnya, adalah petugas haji asal Kudus, Jawa Tengah. Orang tuanya merupakan petani dan cukup sulit mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Adit bahkan tidak melanjutkan sekolah setelah SMP, karena tidak ada biaya. 

Di masa remaja itu, Adit memilih belajar cara mengemudi dari pamannya, agar bisa bekerja menjadi sopir. Dia menghabiskan waktunya untuk mencari uang sambil berkenalan dengan banyak orang.

Perjalanan Adit ke Arab Saudi bermula dari persinggungannya dengan beberapa orang terdekatnya. Dengan bekerja di Arab Saudi, mereka bisa kerja sekaligus melaksanakan ibadah haji dan umroh sekalian.

“Saya itu anaknya orang miskin, anaknya orang nggak punya, tapi saya mau naik haji. Akhirnya, saya menyimpulkan untuk cari kerja di Arab Saudi, biar sekalian naik haji di sana,” katanya kepada Mojok, Selasa (12/11/2024).

Menjadi sopir di Arab Saudi

Saat usianya 23 tahun, persisnya pada 2007, Adit mulai mencari informasi soal lowongan kerja di luar negeri. Teman-temannya memberitahu jika ada salah satu perusahaan penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Jakarta. 

Sebagai informasi, pemerintah Indonesia telah menyiapkan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS), yakni badan hukum yang telah memperoleh izin tertulis untuk menyelenggarakan pelayanan penempatan TKI di luar negeri. 

Bermodal keinginannya yang besar untuk bekerja dan naik haji, Adit akhirnya berangkat ke salah satu perusahaan yang terdaftar PPTKIS di Jakarta. Selama satu tahun di sana, Adit akhirnya mendapat tawaran kerja sebagai sopir pribadi dari keluarga Arab yang kaya. 

Dia kemudian berangkat ke Arab Saudi tahun 2007. Dia merasa nyaman tinggal di sana, karena majikannya terbilang baik. 

Tahun 2011 dan 2017, Adit berhasil mewujudkan keinginannya untuk melaksanakan ibadah haji berkat jerih payahnya menjadi sopir.

Gara-gara Covid-19, akhirnya jadi petugas haji

Selama 17 tahun, Adit melakoni pekerjaannya menjadi sopir pribadi keluarga kaya di Arab Saudi. Namun, pandemi Covid-19 membuat keluarga dari majikannya itu kesulitan secara ekonomi. 

Adit pun merasa pekerjaannya mengantar jadi jarang, karena anak-anak bosnya sudah dewasa dan menikah. Rasanya seperti menganggur.

Akhirnya, dia berpikir untuk mencari pekerjaan di tempat lain. Pilihannya tetap bekerja sebagai sopir, karena dia merasa hanya itu keahliannya. 

Iklan

Dia pun mulai mencari informasi dari mulut ke mulut. Dari sana, dia jadi tahu kalau ada pendaftaran petugas haji menjadi sopir.

“Saya minta izin ke bos saya, saya bilang ingin daftar kerja di tempat haji. Boleh apa tidak? Alhamdulillah saya dikasih izin,” kata Adit.

Bersaing dengan 3000 pendaftar petugas haji

Adit pun mulai mendaftar Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) tahun 2022. Pilihannya jatuh kepada formasi PPIH Arab Saudi di bidang transportasi.

Sebagai informasi, Kementerian Agama membuka dua formasi PPIH. Pertama, PPIH Kloter yang merupakan kelompok terbang. Tugasnya menyertai jemaah haji dari keberangkatan ke Tanah Suci hingga pulang kembali ke Tanah Air. Formasinya terdiri atas ketua kloter dan pembimbing ibadah kloter.

Kedua, PPIH Arab Saudi, yaitu petugas yang akan memberikan pelayanan kepada jemaah haji selama berada di Tanah Suci. Formasinya terdiri atas petugas layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, bimbingan ibadah, dan Siskohat.

Pendaftar PPIH memiliki dokumen syarat administrasi yang berbeda untuk setiap tugas yang dipilih. Adit mencari tahu seputar cara mendaftar jadi petugas haji melalui internet maupun teman-temannya.

Dia sendiri harus menyiapkan KTP, Ijazah, Surat Keterangan Sehat, SKCK, Surat Kemampuan Berbahasa Inggris dan Arab (diutamakan), dan lisensi mengemudi. Setelah melalui proses seleksi dua tahap, akhirnya dia diterima.

“Waktu itu yang mendaftar di sini itu dari mana pun ya, dari Timur Tengah ada, Arab Saudi, Jakarta, Kairo, banyaklah sekitar 3000 lebih, tapi yang diterima 1137 kalau tidak salah,” ucapnya.

Memburu jemaah nyasar yang ngamuk

Pertama kali menjadi petugas haji, Adit ditempatkan di Makkah. Tugasnya menjemput orang-orang yang kesasar. Dia mengklaim, setidaknya selalu ada tiga sampai empat orang yang kesasar per harinya.

“Saya pakai mobil kecil muter-muter, ngambil orang yang kesasar mau ke tempat hotel. Saya yang nyari mereka, sambil cari informasi di grup-grup sama tanya orang,” ucapnya.

Suatu kali, Adit pernah berbincang di depan hotel dengan para jemaah lain. Tiba-tiba, ponselnya berbunyi dari nomor tidak dikenal. Rupanya, telepon itu dari mahasiswa Arab Saudi yang menginformasikan ada jemaah haji yang kesasar sampai dua kilometer dari tempat hotel. 

Mahasiswa yang niatnya ingin menolong jadi undur diri, karena jemaah lansia tersebut ngamuk-ngamuk. Bahkan sampai menyita KTP mahasiswa. Jemaah laki-laki itu curiga dengan mahasiswa yang akan menolong, karena mengira ada orang jahat yang mau mencelakainya.

Adit kemudian bergegas ke sana bersama salah satu ketua rombongan jemaah dan petugas keamanan Indonesia. Setibanya di sana, para petugas haji yang lain mencoba menenangkan jemaah tersebut. Namun, jemaah itu tetap ngamuk.

“Akhirnya saya pegang tangannya, langsung saya masukin ke mobil terus kami bawa ke rumah sakit. Saya pikir dia stres, kelelahan, takut sama orang tidak dikenal padahal kita niatnya baik,” ujar Adit.

Tidak ada kata kapok

Meski melelahkan menghadapi jemaah yang emosian, Adit tak pernah kapok. Dia mendaftar lagi menjadi petugas haji untuk sopir di tahun 2023 dan diterima.

Tugasnya saat itu sedikit berbeda. Dia diamanahi berkendara dengan bus tanggung. Tugasnya mengantar tamu dari Indonesia. Kadang-kadang yang dia antar orang-orang penting. 

“Ya kalau beliau misalnya mau ke kantor, atau pingin diantar ke mana aku antar,” ucapnya.

Di tahun 2024, Adit diterima lagi dan ditempatkan di seksi khusus bersama para petugas haji yang lain. Petugas haji itu biasanya dari TNI, dokter, ketua kloter, dan sebagainya.

Apapun tugasnya, kata Adit, yang penting dia bisa berguna bagi orang lain. Terlebih, dia bisa mencukupi kebutuhannya berkat upah yang diterima.

“Saya dapat sekitar 15.000 riyal dalam dua bulan. Kalau dikurskan uang Indonesia ya sekitar Rp65 juta,” ucapnya.

Adit mengaku jumlah itu sebetulnya tidak jauh berbeda dengan pekerjaannya sebagai sopir taxi. Namun, dia cukup senang karena menjadi petugas haji bisa mengobati rasa rindunnya bertemu dengan orang-orang Indonesia. 

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Achmad Aly Reza

BACA JUGA: Hanya Orang Sabar yang Bisa “Kerja” sebagai Petugas Haji untuk Jemaah Indonesia, Hadapi Banyak Hal Tak Terduga

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 13 November 2024 oleh

Tags: Arab Saudijemaah hajipetugas hajisopirTKI
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Gaji Caregiver di Jepang Besar, tapi Melelahkan dan Penuh Fitnah.MOJOK.CO
Ragam

Kepahitan Kerja di Jepang yang Nggak Pernah Diceritakan Influencer, tapi Masih Lebih Menjanjikan Ketimbang di Indonesia

18 Februari 2025
Ragam

Hanya Orang Sabar yang Bisa “Kerja” sebagai Petugas Haji untuk Jemaah Indonesia, Hadapi Banyak Hal Tak Terduga

10 Oktober 2024
Cerita Pelaku Bisnis Sewa Mobil di Jawa Tengah: Bisa Menguliahkan Anak dan Renovasi Rumah, tapi Harus Siap Risiko Mobil Dibawa Lari
Liputan

Cerita Pelaku Bisnis Sewa Mobil di Jawa Tengah: Bisa Menguliahkan Anak dan Renovasi Rumah, tapi Harus Siap Risiko Mobil Dibawa Lari

4 Mei 2024
Ibu-Ibu di Rembang Dipaksa Kerja karena Suami yang TKI Sudah Tak Berdaya MOJOK.CO
Ragam

Ibu-Ibu Rembang “Dipaksa” Kerja Pabrik karena Para Suami Tak Bisa Lagi Jadi TKI di Malaysia, Kaget Ternyata Kerja Secapek Itu, Baru 3 Hari Langsung Berhenti

24 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.