Berbulan-bulan menahan diri untuk tidak servis jok motor, sampai akhirnya menyadiri, melakukannya ternyata sepenting itu.
Pada mulanya hanya dua sobekan kecil di jok bagian depan, hingga terlihat busa kuning di dalamnya. Sobekannya muncul Oktober 2024 lalu. Saat itu, saya tidak menganggapnya sebagai perkara yang mengganggu.
Namun, musim hujan membuat saya mulai merasa, dua sobekan tersebut rasa-rasanya menimbulkan gangguan di pantat.
Sobekan kecil yang bikin pantat basah kuyup
Sejak motor saya terbeli pada 2016 silam, satu kali pun saya memang belum pernah melakukan servis jok. Karena sepanjang 2016-2025, jok motor saya baik-baik saja.
Hingga akhirnya, dua sobekan itu muncul. Setelahnya, saya kerap merasa basah di area pantat setiap habis mengendarainya.
Saat itu, saya masih belum ngeh kalau akar masalahnya adalah perkara jok motor saya yang sudah sobek. Baru saya sadar ketika Januari 2025 sobekannya semakin membesar. Terlebih karena motor saya sering kehujanan.
Busa di dalam jok menyerap banyak air. Alhasil, ketikda diduduki, air yang tersimpan akan merembes: membuat celana bagian belakang (pantat) basah kuyup.
Siasat konyol pakai plastik karena mager servis jos motor
Hal serupa juga dialami oleh Bobon (26), seorang juru masak di sebuah restoran di Jogja.
Jok motor bagian depan Bobon malah sudah tinggal busanya saja. Dari sobekan kecil, dibiarkan berbulan-bulan, hingga benar-benar sobek.
Yang konyol adalah, setiap bepergian, dia melapisi busa joknya dengan plastik agar airnya tidak merembes. Cara tersebut memang efektif. Akan tetapi, dia malah jadi terlihat konyol dan ngenes.
“Bayangkan, ngopi di kafe, pas tahu jokku kulapisi kresek, langsung jadi lihat-lihatan,” ujar Bobon.
“Sama tukang parkirnya sampai disarankan buat segera diservis aja. Sambil ngasih penekanan, ‘paling cuma Rp70 ribu’. Kan terlihat kayak aku nggak punya duit,” sambungnya.
Perkaranya sebenarnya bukan di harga servisnya. Tapi magernya. Awalnya, karena hanya sobekan kecil, Bobon mengira tidak begitu mengganggu performa motor. Beda misalnya dengan masalah pada mesin yang harus segera dibereskan. Lantaran berhubungan langsung dengan performa.
“(Jok) memang nggak ganggu performa. Tapi kalau dibiarkan ternyata ganggu di kenyamanan berkendara,” kata Bobon. Maka, dia memutuskan untuk servis saja. Daripada terus-menerus terlihat konyol dan risih karena pantat yang kerap basah.
Tak perlu menunggu lama
Akhir Januari 2025, saya meyakinkan diri untuk membawa motor saya ke tukang servis jok. Pagi sebelum ke kantor (pukul 09.00 WIB), saya mampir di tukang servis jok di sekitar Jalan Krapyak, Ngaglik, Sleman.
“Ganti kulit (jok), Mas.” Usai mendengar permintaan saya, si tukang servis langsung sat set melepas jok motor saya. Dengan sat set pula dia melepas kulitnya.
“Ini kalau terus-terusan, pantat sampeyan ya bakal basah terus, Mas,” ujar si tukang servis jok motor, Diki (30). Saat busa jok motor saya dia peras, mengucur begitu banyak air yang rasa-rasanya sudah tersimpan di sana sejak Oktober 2024 itu.
Diki sempat menawari, kalau mau ganti busa, sebenarnya bisa saja. Tapi busa saya secara fungsi masih aman. Tidak menipis, tidak juga kaku. Jadi, bagi Diki, cukup diperas airnya saja sudah beres.
Diki lantas memasang kulit yang lebih baru. Hanya hitungan menit, jok motor saya sudah terpasang lagi. Lebih mengkilap. Dan tentu saja, kata Diki, menghindarkan pantat saya dari basah sebab air hujan.
Ada harga, ada kualitas
Sebelum memasangkan kulit jok yang baru, Diki menawarkan saya tiga jenis kulit: biasa, sedang, atau mahal.
Kulit biasa ada di harga Rp35-Rp40 ribu. Kulit sedang di harga Rp70-Rp90 ribu. Sementara yang mahal sudah di atas Rp100 ribu. Saya memilih yang sedang.
“Awet kok kalau yang sedang. Nggak gampang sobek. Kalau yang murah agak rentan. Selain rawan sobek, ya rawan merembes juga kalau kena air,” jelas Diki.
Hanya saja, selain persoalan tersebut, keterampilan si tukang servis juga mempengaruhi. Kata Diki, jika tukang servis kurang rapi, maka kulit jok sewaktu-waktu bisa lepas, sekalipun pakai yang mahal.
Sadari kapan saatnya servis jok motor
Lebih lanjut, Diki menjelaskan, servis jok motor jangan hanya menunggu ketika sobek. Ada masalah-masalah lain yang mengindikasikan kalau jok motor harus diservis. Misalnya:
- Jika jok motor terasa keras atau tidak nyaman saat diduduki. Menandakan bahwa busa di dalamnya sudah mulai mengeras atau aus.
- Jika jok motor sering basah dan tidak cepat kering. Menandakan ada kerusakan pada lapisan kulitnya, sehingga membuat air merembes ke busa.
- Perubahan bentuk jok, seperti permukaan yang tidak rata atau bagian tertentu yang kempes. Dalam beberapa kasus, perubahan permukaan jok juga membuat jok terasa sangat licin, sehingga amat tidak nyaman bagi pengendara. Jika sudah begitu, maka perlu segera dibawa ke tukang servis.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
BACA JUGA: Tukang Servis Jok Motor Dapat Berkah dari Kucing Nakal dan Kulit Halus Kesukaan Lelaki atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan












