Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Nelangsa Guru Pencak Silat dari Kera Sakti dan PSHT Gaji Cuma 300 Ribu: Saat Ada Onar Ikut Terseret, Tapi Kalau Muridnya Berprestasi Tak Dianggap

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
3 Agustus 2024
A A
Nelangsa Guru Pencak Silat dari Kera Sakti dan PSHT Gaji Cuma 300 Ribu: Saat Ada Onar Ikut Terseret, Tapi Kalau Muridnya Berprestasi Tak Dianggap.MOJOK.CO

Ilustrasi - Nelangsa Guru Pencak Silat dari Kera Sakti dan PSHT Gaji Cuma 300 Ribu: Saat Ada Onar Ikut Terseret, Tapi Kalau Muridnya Berprestasi Tak Dianggap (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Menjadi guru pencak silat ternyata banyak nggak enaknya. Meski kelihatan jago dan dihormati banyak orang, guru silat asal Kera Sakti dan PSHT mengaku profesi ini terlalu besar tanggung jawabnya untuk upah yang tak seberapa.

***

Sudah jadi rahasia umum kalau guru adalah profesi yang berat: gaji kecil tapi dibebani tanggung jawab yang besar. Apalagi menjadi guru pencak silat, pusingnya bisa tujuh keliling.

Setidaknya itu yang dirasakan Ferdi* (25), seorang guru pencak silat di sebuah SMP di Jawa Tengah. Lelaki ini merupakan pesilat asal perguruan Kera Sakti, yang diamanahi mengajar di sekolah tersebut untuk program ekstrakurikuler.

Sehari-hari, Ferdi sebenarnya bekerja sebagai tenaga honorer di sekolah lain yang masih satu daerah. Biasanya dia mengurusi hal-hal terkait administrasi siswa dan guru, atau lazim disebut Tata Usaha (TU).

Namun, seminggu tiga kali ia menyempatkan waktu buat mengajar pencak silat di luar jam sekolah. Kata dia, “lumayan buat tambahan beli bensin”.

“Gaji honorer tahu sendiri kan, Mas. Nggak bisa diharapkan apa-apa. Jadi pas ada tawaran ngajar silat buat ekstrakurikuler, ya saya ambil,” ungkapnya kepada Mojok, Senin (29/7/2024).

Kalau dia hitung, kira-kira sudah hampir setahun pesilat asal IKSPI Kera Sakti ini mengajar pencak silat. Namun, nyatanya apa yang ia rasakan justru lebih banyak nggak enaknya dan malah bikin dia pusing.

Pusing minta ampun karena harus “mengkondisikan” murid yang suka bikin onar

Ferdi mengaku, ada banyak perbedaan yang ia rasakan tatkala mengajar pencak silat di perguruan silat dan sekolahan. Setelah diangkat menjadi guru silat pada kelas 12, ia mendapatkan kesempatan melatih para murid tingkat dasar di Kera Sakti.

Di sini, tugasnya masih sangat mudah, yakni cukup melatih materi dasar dan lanjutan. Kepatuhan murid-muridnya di Kera Sakti pun juga dijunjung tinggi, sehingga ia merasa sangat dihormati.

Sementara murid yang ia ajar silat di sekolah, punya latar belakang yang berbeda. Tak jarang dari mereka bahkan sudah ada yang menyandang sabuk hijau hingga putih dari PSHT dan perguruan silat lain.

“Biasanya ikut ekstrakurikuler silat karena bisa jadi delegasi untuk kompetisi antarsekolah. Jadi secara teknis mereka ini sudah jago-jago,” ujarnya.

Karena alasan itu, tak sedikit dari muridnya yang gradak-gruduk dan merasa sok jago. Banyak yang latihan setengah hati karena sudah menguasai gerakan yang dia ajarkan.

Paling bikin dia pusing, malahan ada murid seorang PSHT yang secara terbuka menantangnya buat duel satu lawan satu. Tantangan itu dilontarkan karena mereka merasa lebih hebat dari Ferdi.

Iklan

“Jadi bisa dibayangkan, Mas, saya ditantang murid sendiri buat duel, satu vs satu. Katanya mau membuktikan kalau saya yang jadi guru dia ini ilmunya nggak seberapa, mau ngetes,” jelas pesilat Kera Sakti ini.

“Ini bikin pusing, karena kalau saya emosi dan salah ambil tindakan, wah, bisa panjang urusannya.”

Gaji cuma 300 ribu, tapi kalau ada bentrokan di jalan suka diseret-seret

Hal lain yang kerap bikin pusing Ferdi adalah ketika ada berita para pesilat bikin onar di jalanan. Parahnya lagi, mau apapun perguruan silatnya, entah itu Kera Sakti maupun PSHT, pasti dia bakal diseret-seret.

Seperti baru-baru ini, saat oknum pesilat PSHT mengeroyok anggota polisi di Jember, ia “disidang” oleh…

Baca halaman selanjutnya…

Bahkan, ada guru silat dari PSHT yang cuma digaji 100 ribu sebulan, tapi dituntut berprestasi.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 4 Agustus 2024 oleh

Tags: guru pencak silatikspi kera saktikera saktipencak silatperguruan silatPSHTsilat
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Jadi manusia paling apes dan ironis: Punya kakak PSHT fanatik dan bapak kru sound horeg sampai batin tertekan MOJOK.CO
Ragam

Nasib Jadi Manusia Paling Apes dan Ironis: Punya Kakak Fanatik PSHT dan Bapak Kru Karnaval Sound Horeg, Hari-hari Batin Tersiksa

15 Agustus 2025
4 Sisi Terang PSHT: Ternyata Ada, Sebelumnya Terkubur Dosa MOJOK.CO
Esai

Dosa PSHT Memang Banyak, Bahkan Saya Pernah Mereka Ancam, tapi Selesai dengan Baik Bukti Ada Juga Sisi Terang Organisasi Silat Ini

1 Agustus 2025
PSHT vs Tapak Suci. MOJOK.CO
Ragam

PSHT dan Tapak Suci, Sama-sama Ajarkan Budi Pekerti Luhur tapi Satu Dikenal Biang Rusuh dan Satu Lagi Anti Tawur

29 Juli 2025
Madiun Kota Pendekar tapi ulah PSHT bikin malu. MOJOK.CO
Ragam

Derita Orang Madiun, Mau Sombong ke Daerah Lain tapi Kena Cap Jelek karena Ulah PSHT hingga Dicap Sarang PKI

28 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.