Pada tesis Andhita Risko Faristiana berjudul Konflik Antar Perguruan Pencak Silat di Madiun (Studi Kasus Konflik dan Kekerasan Antara PSHT dan Setia Hati Tunas Muda Winongo di Madiun, 2017) menjelaskan pertikaian ini melibatkan kekerasan seperti penganiayaan, pengeroyokan, hingga perusakan.\
7 penyebab konflik PSHT dengan beragam kalangan
Penelitian ini mengungkapkan bahwa akar konflik berawal dari pecahnya PSH menjadi dua perguruan yang berlanjut dengan saling klaim kebenaran perguruan. Selanjutnya bermunculan beragam pemantik yang sering memicu konflik. Setidaknya, terdapat lima penyebab konflik yang sering terjadi.
“Faktor-faktor lain penyebab konflik kekerasan adalah pelemparan atau penyiraman cat ke tugu perguruan lawan, mabuk atau budaya miras, dan peristiwa insidental seperti penuruhan baliho, saling melirik di warung makan sampai saling senggol di konser musik, serta dendam pribadi,” tulis peneliti.
Selain kelima faktor tersebut, ada sejumlah aspek lain. Salah satunya disebutkan dalam penelitian Muhammad Zakaria dalam Studi Tentang Konflik Antar Perguruan Silat PSHT dan IKSPI-Kera Sakti di Desa Sumuragung Bojonegoro yang terbit di Jurnal Resolusi Konflik.
Peneliti menyebut, salah satu faktor penyebab konflik di Sumuragung karena banyaknya anggota di bawah umur (15-18 tahun) yang sudah disawahkan menjadi warga. Warga adalah sebutan bagi anggota perguruan yang telah lulus dari serangkaian proses pelatihan.
Selain itu, peneliti menyebut bahwa para warga yang masih di bawah umur itu cenderung masih emosional dan temperamental. Sehingga, konflik dan pertikaian pun kerap muncul.
Salah satu warga PSHT di Jogja yang pernah Mojok wawancara, Salman Alfarisi (20) menyebut bahwa tak pernah ada ajaran untuk saling bentrok di PSHT. Namun sebagai organisasi besar, jika ada yang mengusik, pasti banyak yang anggota yang ikut tersulut.
“Sulit untuk menyatukan ribuan kepala dengan beragam latarbelakang di tubuh perguruan. Tapi nggak pernah ada ajakan untuk turun ke jalan jika ada anggota yang tersakiti. Apalagi sifatnya personal,” ungkapnya.
Di berbagai daerah, telah ada beragam upaya untuk mencegah pertikaian antar perguruan pencak silat berulang. Tentunya, perlu proses yang cukup panjang.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Aly Reza
BACA JUGA Duka Jadi Atlet Pencak Silat dari PSHT, Cuma Fokus Latihan tapi Setiap Ada Kegaduhan Ikut Khawatir
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News