Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Warga Desa Sebetulnya Miris dengan Mahasiswa KKN: Nggak Menghargai Waktu dan Kerja Asal-asalan, Cuma Merugikan

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
19 Agustus 2025
A A
anggota karang taruna lebih baik daripada mahasiswa KKN saat 17 Agustus. MOJOK.CO

ilustrasi - warga desa nggak butuh mahasiswa KKN saat 17 Agustus. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kuliah Kerja Nyata (KKN) seharusnya jadi program yang menguntungkan bagi warga desa terutama untuk membantu acara 17 Agustus. Sayangnya, kehadiran mahasiswa KKN tak selalu menggembirakan. Salah satu warga di Jawa Tengah ini mengaku jengkel karena ketidaksiapan mahasiswa KKN di lapangan daripada anggota karang taruna.

***

Jelang acara 17 Agustus kemarin, kelompok mahasiswa KKN masih ada yang turun ke lapangan. Entah sekadar ikut meramaikan acara HUT RI ke-80 atau memang melaksanakan lomba yang menjadi program internal mereka. 

Namun, dari dua pilihan di atas, kelompok mahasiswa KKN di desa Ruri (45) tidak begitu. Mereka sama sekali tidak ingin terlibat dalam kegiatan 17 Agustus. Alih-alih membantu, mereka malah sibuk dengan program kerjanya yang tak bermutu.

Sebetulnya, Ruri tidak masalah jika mahasiswa KKN tersebut tidak ingin membantu acara 17 Agustus. Toh, di desanya di Jawa Tengah masih banyak anggota karang tarunanya yang mumpuni. Pendidikannya juga tak kalah, ada yang sudah sarjana bahkan sedang menempuh S2. 

Ruri dan warga desa pun biasa saja. Malah ikut mendukung program mahasiswa KKN di luar kegiatan 17 Agustus. Sebagai orang yang pernah menduduki bangku kuliah, beberapa warga pun turut empati. Barangkali mereka punya target khusus dari kampus.

Namun, bentuk dukungan itu berubah jadi kejengkelan saat mahasiswa KKN mengadakan program asal-asalan. Warga merasa tak diindahkan dan disepelakan.

Mahasiswa KKN tak menghargai waktu

Ruri bercerita jika mahasiswa KKN di desanya Jawa Tengah sedang mengadakan program yang kegiatannya full presentasi. Mereka mengundang anggota karang taruna, ibu-ibu PKK termasuk Ruri, hingga perangkat desa lainnya seperti RT/RW.

Warga pun tiba tepat waktu sesuai dengan jam yang tertera di undangan. Namun, hampir setengah jam menunggu, mahasiswa KKN yang membuat acara tak kunjung hadir. Salah satu anggota karang taruna sekaligus anak Ruri mulai gusar, karena mereka juga ada agenda rapat untuk 17 Agustus. 

Sementara, mereka sudah tiba duluan dari jam yang ditentukan. Beberapa menit kemudian usai Ruri dan anaknya membatin, 1-2 orang mahasiswa akhirnya datang. Tak tega melihat mereka kelimpungan melakukan persiapan, anggota karang taruna pun ikut membantu.

“Setengah jam kemudian, barulah mahasiswa KKN tersebut melakukan presentasi,” kata Ruri saat dihubungi Mojok, Senin (18/8/2025).

Presentasi asal-asalan

Namun, yang lebih menjengkelkan dari keterlambatan tadi adalah cara mahasiswa KKN tersebut presentasi. Dari gelagat yang ditangkap Ruri, mereka tidak benar-benar menyiapkan materi. Kemampuan komunikasi mereka di depan umum juga berantakan.

“Bahkan mereka saling tunjuk-tunjukan seperti nggak mau presentasi. Ada juga yang presentasi sambil cengengesan. Anakku sampai bilang ‘mereka yang presentasi tapi kami yang malu’,” kata Ruri.

Baca Halaman Selanjutnya

Warga desa kesal, waktu terbuang sia-sia

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 20 Agustus 2025 oleh

Tags: 17 agustusjawa tengahKKNmahasiswa kknprogram mahasiswa kknwarga desa
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

UMK Jogja bikin perantau Jawa Tengah menderita. MOJOK.CO
Ragam

Penyesalan Orang Jawa Tengah Merantau ke Jogja: Biaya Hidup Makin Tinggi, Boncos karena Kebiasaan Ngopi di Kafe, dan Gaji yang “Seuprit”

11 Desember 2025
Mahasiswa KKN.MOJOK.CO
Kampus

KKN Bikin Warga Muak Kalau Program Kerja Template dan Kelakuan Mahasiswanya Tak Beretika

17 Oktober 2025
Mangrove, Garda Terdepan Ketahanan Pangan Pesisir Utara Jawa.MOJOK.CO
Mendalam

Mangrove, Garda Terdepan Ketahanan Pangan Pesisir Semarang yang Masih Diabaikan

16 Oktober 2025
KKN UMY Tidak Hanya Bisa Bikin Papan Nama MOJOK.CO
Esai

Mahasiswa UMY Atasi Sampah di Laut Wakatobi dengan Stove Rocket, Bukti KKN Tidak Hanya Bikin Papan Nama

6 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.