Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Derita Lulusan Teknik Perminyakan: Dikira Bergaji Besar sampai Jadi Sasaran Utang Tetangga, padahal Hidup Pas-pasan di Perantauan

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
8 Mei 2025
A A
Derita Lulusan Teknik Perminyakan: Dikira Bergaji Besar sampai Jadi Sasaran Utang Tetangga, padahal Hidup Pas-pasan di Perantauan.MOJOK.CO

Ilustrasi - Derita Lulusan Teknik Perminyakan: Dikira Bergaji Besar sampai Jadi Sasaran Utang Tetangga, padahal Hidup Pas-pasan di Perantauan (Ega Fanshuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jadi sasaran pinjam duit saudara dan tetangga

Apa yang Mahfud kira baik-baik aja, nyatanya keliru. Gara-gara dianggap bergaji besar dan bergelimang duit orang tuanya jadi sasaran pinjam duit saudara dan tetangga.

Lucunya lagi, kejadian itu dimulai setelah lebaran. Dimulai dari tetangga-tetangga terdekat, sampai saudara jauh yang selama ini tak pernah minjam uang ke orang tuanya.

“Awalnya biasa, ada tetangga minjam 100, 200 gitu buat berobat. Itu masih kecil lah. Tapi setelahnya makin banyak yang minjem, kelimpungan juga akhirnya,” ungkap lulusan Teknik Perminyakan ini.

Yang paling gong, ada saudaranya meminjam uang Rp1,5 juta. Ia tak tahu untuk kebutuhan apa, sebab orang tuanya pun juga tak cerita. 

Mahfud pun dilema. Kalau mau ngasih, gaji di rekeningnya bisa terkuras habis. Tapi kalau bilang nggak ada uang, ia kasihan ke orang tuanya karena pasti akan sangat malu.

“Jadi ya mau tak mau aku transfer,” ujar Mahfud. “Boleh dibilang duitku itu abis buat ngutangin mereka (tetangga dan saudara).”

Padahal, lulusan Teknik Perminyakan masih hidup pas-pas di perantauan

Meski gajinya masih di bawah Rp4 juta, jujur saja untuk kebutuhan sehari-hari, Mahfud sudah lumayan tercukupi. Seperti membeli barang-barang kesukaan, jajan, atau ngasih makan hobinya.

Kebetulan Mahfud punya hobi dalam hal fesyen. Ia gemar membeli pakaian dan sepatu branded.

Namun, ia juga harus jujur, kalau mau dibilang sejahtera, nyatanya masih jauh. Malahan, gara-gara sering jadi sasaran utang yang tak bisa ia tolak, kehidupannya malah pas-pasan.

“Kadang kudu bener-bener ngirit karena sisa duit malah dipinjem,” kata dia. “Kalau dah kayak gitu, cuma berdoa aja semoga nggak ada yang mau minjem lagi karena repot nyarinya.”

Untungnya, kata dia, orang-orang yang pinjam uang ini amanah. Selalu mengembalikan uang tepat waktu, atau setidaknya dicicil. Namun, ia cuma mau menegaskan bahwa lulusan Teknik Perminyakan nggak semua bergelimang duit.

“Apalagi yang masih ngerintis karier,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

Iklan

BACA JUGA: Getirnya Kuliah di Jurusan Akuntansi karena dari Keluarga Kurang Mampu, Akhirnya Kerja Jadi Pemulung dan Cumlaude atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 9 Mei 2025 oleh

Tags: gaji teknik perminyakanlulusan teknik perminyakanteknik perminyakanteknik perminyakan ptn
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

No Content Available
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.