Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Haru dan Dramatis Sepak Bola Putri di Lapangan Tridadi: Tubuh-tubuh Mungil Tumbangkan Lawan Lebih Besar

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
21 Juni 2025
A A
Lapangan Stadion Tridadi Sleman jadi saksi tubuh kecil bisa tumbangkan tubuh besar di ajang MLSC Jogja edisi ketiga MOJOK.CO

Ilustrasi - Lapangan Stadion Tridadi Sleman jadi saksi tubuh kecil bisa tumbangkan tubuh besar di ajang MLSC Jogja edisi ketiga. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Persis di tengah lapangan Stadion Tridadi, Sleman, dibuat arena berukuran kira-kira 3×5 meter. Saat di empat sisi lapangan sedang berlangsung babak knockout 32 besar MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Jogja edisi ketiga, di arena itu para pesepak bola putri dari berbagai sekolah dasar di Jogja beradu kemampuan.

Arena kecil itu menjadi saksi ketika tubuh kecil tidak lantas membuat gampang tumbang. Tubuh boleh kecil. Tapi jika nyalinya besar, lawan yang bertubuh lebih besarpun bisa dibuat kuwalahan.

***

Matahari kian terik di atas lapangan Stadion Tridadi, Sleman. Menjelang Zuhur pada Sabtu (21/6/2025) itu, empat sekolah dasar di Jogja berhadap-hadapan di semi final MLSC untuk Skill Challenge kategori KU-12 One on One.

MIS Al Islamiyah Grojogan menghadapi SDN Sleman 5, lalu disambung SDN Nanggulan melawan SDN Glagah.

Mekanisme One on One ini adalah: Masing-masing sekolah akan menurunkan tiga pemain yang akan bermain dalam tiga babak secara bergantian. Di tiap babak, satu anak akan berhadapan dengan satu anak lain.

Di dalam arena berukuran kira-kira 3×5 meter itu, mereka akan adu gocekan, kekuatan fisik, dan harus banyak-banyakan mencetak gol. Sekolah yang berhasil mencetak banyak gol dalam tiga babak, maka ialah pemenangnya.

Hasil semi final itu lantas mempertemukan SDN Sleman 5 versus SDN Glagah.

Tubuh-tubuh kecil tapi tak gentar

“Wah, ini lawannya SDN Glagah kecil-kecil,” celetuk seorang ballboy ketika anak-anak dari SDN 5 Sleman dan SDN Glagah siap-siap memasuki arena One on One.

Benar saja, saat mereka berbaris, secara fisik memang tampak sangat jomplang. Anak-anak dari SDN Glagah rata-rata tinggi besar. Sementara dari SDN Sleman 5 mungil-mungil.

Saat saya sedang mengatur kamera untuk mengambil gambar mereka, uniknya anak-anak dari SDN Sleman 5 malah berpose ceria. Seperti tidak ada gentar-gentarnya.

“Doakan menang ya, Mas,” begitu ucap salah satu bocah mungil dari SDN Sleman 5 usai mengajak saya tos.

Lapangan Tridadi Sleman: saksi tubuh kecil tak bisa diremehkan

Dari babak pertama hingga kedua, sebenarnya kemenangan sudah berada di depan mata bagi SDN Glagah. Unggul dari segi fisik, mereka mencetak skor 1-2.

Namun, yang menarik, sejak babak kedua, permainan perwakilan SDN Sleman 5 begitu ngotot. Meski kesulitan mencetak gol balasan, tapi dia berani memberi pressing ketat pada lawan.

Iklan

Pemain itu bernama Delecia Pancacasari Putri. Pemain bernomor punggung 7 itu setidaknya tidak membiarkan pemain SDN Glagah menambah keunggulan, kendati belum mampu menahan imbang.

Situasi paling dramatis terjadi di babak ketiga. SDN Sleman 5 menurunkan pemain bernomor punggung 5: Praskya Amanda Putri. Tubuhnya malah lebih mungil dari Delecia.

Momen sengit benar-benar tersaji di dalam arena. Tubuh mungil Amanda berkali-kali “menyeruduk” tubuh besar lawannya untuk merebut atau menahan bola.

Amanda (nomor punggung 5) coba merebut bola dari lawannya MOJOK.CO
Amanda (nomor punggung 5) coba merebut bola dari lawannya di Lapangan Tridadi Sleman, Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

Wajah Amanda berubah panik ketika pemain SDN Glagah mencetak gol yang memperlebar keunggulan (menjadi 1-3). Namun, dari luar arena, pelatih dan teman-temannya tidak henti-hentinya menyemangati.

Amanda, dengan wajah tetap tegang, terus berupaya mengejar dan merebut bola. Hasilnya, dua gol berhasil dia sarangkan. Skor menjadi 3-3.

Amanda tampak nyaris menangis. Barangkali karena makin terserang panik oleh sebab menit yang kian menipis, sementara skor masih imbang.

Di detik-detik terakhir, upaya Amanda memblok tendangan keras lawan membuat bola mengarah deras ke gawang lawan. Gol! Skor berbalik menjadi 3-4 untuk keunggulan SDN Sleman 5. Persis setelahnya, pluit tanda akhir One on One berbunyi.

Tangis haru di bawah terik lapangan Stadion Tridadi Sleman

Menyadari sekolahnya menang, Amanda langsung menyungkurkan diri ke tanah. Tangis haru pecah.

Tangis haru Amanda usai memastikan kemenangan untuk SDN Sleman 5 di KU-12 One on One MLSC Jogja MOJOK.CO
Tangis haru Amanda usai memastikan kemenangan untuk SDN Sleman 5 di KU-12 One on One MLSC Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

Teman-temannya di luar arenapun langsung merangsek masuk, mengerubungi Amanda yang tengkurap. Mereka sama-sama bersorak-sorai merayakan kemenangan.

“Alhamdulillah anak-anak memang punya motivasi tinggi untuk juara di One on One ini. Karena sebelumnya sudah pada sedih karena kalah di adu penalti (babak knockout 32 besar 7 lawan 7) dari SDN Graulan Kulon Progo,” ungkap Wahyu Dwiyanto (30-an) pelatih SDN Sleman 5 di tengah euforia kemenangan anak asuhnya.

Senyum lepas terpancar dari wajah guru muda tersebut. Pasalnya, usai kekalahan di kategori 7 lawan 7, mental anak didiknya sempat drop.

Akan tetapi, upaya Wahyu mengembalikan optimisme anak-anak didiknya syukur membuahkan hasil.

“Tadi saya bilang, nggak apa-apa kalah. Masih ada kategori lain (One on One). Kita fokus di situ. Kita harus juara di situ,” tegasnya.

Besar atau kecil sama saja di lapangan

“Kepada anak-anak saya selalu bilang, di lapangan semua sama saja. Mau besar, mau kecil, yang akan berbicara di lapangan adalah tekad dan kemampuan,” jelas Wahyu saat saya singgung mengenai anak didiknya yang, kendati bertubuh kecil, tapi tampak kuat dan ngotot sekali saat di lapangan.

Wahyu Dwiyanto, pelatih SDN Sleman 5 MOJOK.CO
Wahyu Dwiyanto, pelatih SDN Sleman 5. (Aly Reza/Mojok.co)

Selain itu, Wahyu mengaku memang terus menempa anak didiknya agar semakin “akrab” dan menikamti sepak bola. Wahyu juga mendorong agar anak didiknya tidak hanya berlatih di sekolah saja. Tapi juga gabung di SSB.

“Kalau hanya mengandalkan latihan di sekolah saja nggak cukup. Harus ikut SSB. Karena kalau di SSB kan sering ada pertandingan. Itu bisa semakin mengasah,” tutur Wahyu.

Kepada saya, Amanda dan Delecia juga menceritakan bagaimana situasi yang mereka hadapi di dalam arena.

“Tegang. Tapi nggak takut walaupun lawannya besar-besar,” kata Delecia.

“Karena mental saya sudah kuat. Fisik juga kuat karena giat latihan. Jadi tetap berani kalau di lapangan,” timpal Amanda. “Badan boleh keci, tapi nyali harus besar.”

Amanda (kanan) dan Delecia (kiri) MOJOK.CO
Amanda (kanan) dan Delecia (kiri). (Aly Reza/Mojok.co)

***

Di luar lapangan, Ibunda Amanda ternyata sudah menunggu. Sang ibu memeluk penuh bangga Amanda yang menenteng piala juara 1 untuk KU-12 One on One MLSC Jogja edisi ketiga.

“Terharu. Bangga. Nggak nyangka juga. Padahal Amanda itu aslinya kan fashion show. Gemulai. Tapi ternyata kuat main bola,” ungkap sang ibu yang, sialnya, luput saya tanyai namanya.

Praskya Amanda Putri bersama ibundanya MOJOK.CO
Ilustrasi – Praskya Amanda Putri bersama ibundanya. (Aly Reza/Mojok.co)

Momen sang ibu saling bertatap dengan Amanda—karena saking bangganya—menjadi pemandangan teduh di tengah terik matahari yang sudah berada persis di atas kepala.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Sepatu Rusak: Saksi Bisu dari Atlet Sepak Bola Putri di Jogja yang Penuh Nyali dan Nilai Mahal yang Mereka Pelajari atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

Terakhir diperbarui pada 23 Juni 2025 oleh

Tags: Jogjalapangan tridadi slemanmlscmlsc jogjasepak bola putrislemanstadion tridadi
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak
Video

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.