Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Menunggu Lampu Merah Pingit Jogja Bisa Sambil Masak Mi Instan dan Curhat, Tak Kalah Menyiksa dari Kalibanteng Semarang

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
7 Februari 2024
A A
lampu merah pingit jogja yang menyiksa pengendara.MOJOK.CO

Ilustrasi pengendara di lampu merah (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Lampu Merah Pingit Jogja jadi momok bagi pengendara. Durasinya lampu merah lama ditambah ruas jalan yang padat dan sering macet membuatnya tak kalah menyiksa dari Lampu Merah Kalibanteng Semarang.

Lampu Merah Kalibanteng Semarang, seperti tertulis dalam artikel Anak SD Dibonceng Bapaknya Berhenti di Lampu Merah Kalibanteng Semarang, Pas Hijau Udah Lulus SMP, memang jadi momok bagi pengendara karena harus berhenti hingga 307 detik. Salah satu penyebab durasi lama karena di situ merupakan titik temu dari enam simpang jalan.

Kompleksitas di lampu merah Kalibanteng Semarang terjadi karena adanya persimpangan yang berdekatan dengan bundaran di bawah jalan layang. Namun, Lampu Merah Pingit Jogja punya kerumitan yang sama-sama membuat pengendara tersiksa.

Menurut pengamatan Mojok, saat volume kendaraan padat antrean kendaraan di lampu merah Pingit Jogja sisi utara bisa mengular sapai simpang tiga Borobudur Plaza. Saat lampu hijau menyala, klakson bersahut-sahutan karena pengendara ingin cepat-cepat keluar.

lampu merah pingit jogja tak kalah dari lampu merah kalibanteng semarang.MOJOK.CO
Kepadatan di ruas simpang Pingit dari arah Jalan Magelang (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Kholil (25), lelaki yang bekerja di kedai kopi sekitar Jalan Magelang Jogja mengaku lampu merah Pingit Jogja jadi momok baginya. Saat sore dan ingin pergi ke Kota Jogja sepulang kerja, sebisa mungkin ia menghindari titik itu meski rutenya terdekat.

“Jalan Magelang kalau sore itu penuh orang pulang kerja. Kemacetan ada di mana-mana. Terutama di persimpangan-persimpangan kecil dekat lampu merah Pingit. Jam 4-6 sore pokoknya harus hindari jalan itu,” curhatnya.

“Saking lamanya, itu kayanya kalau masak mi instan bisa mateng sambil nunggu lampu merah,” sambungnya terbahak.

Senada, Ida Setya (24), perempuan yang dulu kuliah di MMTC Jalan Magelang juga mengaku mending menghindar dari kepadatan lampu merah Pingit Jogja. Satu hal yang menolongnya saat menunggu adalah nyanyian pengamen.

“Bosennya nunggu ketolong sama pengamen yang niat banget itu pake sound. Kalau lagi boncengan sama teman malah bisa disambi curhat,” ujarnya.

Menghitung durasi lampu merah Pingit Jogja 

Lampu merah Pingit Jogja merupakan pertemuan empat ruas jalan yakni Jalan Magelang (utara), Jalan Diponegoro (timur), Jalan Tentara Pelajar (selatan), dan Jalan Kyai Mojo (barat). Paling padat biasanya dari sisi utara karena salah satu pintu gerbang menuju Jogja.

Dulu Mojok pernah mencoba menghitung durasi setiap titiknya pada Senin (1/8/2022) silam. Hasilnya, dari sisi utara durasi lampu merahnya 175 detik. Sedangkan lampu hijaunya punya durasi 50 detik. Sisi utara durasinya sama dengan sisi selatan lampu merah Pingit Jogja.

Sementara itu dari sisi timur lampu merahnya punya durasi 185 detik. Sedangkan hijaunya sama yakni 50 detik. Sisi barat juga punya durasi yang sama dengan sisi timur.

Persoalannya, kadang pengendara tidak bisa mengejar lampu hijau karena padatnya antrean. Sehingga harus terjebak sampai dua kali lampu merah. Sehingga jika menunggu sekali siklus hanya perlu 175-180 detik, namun karena mendapati dua kali lampu merah jadi 300-an detik. Dengan kondisi begini lamanya tak kalah dari lampu merah Kalibanteng Semarang.

Penyebab penumpukan kendaraan

Lampu merah Pingit Jogja berada di bawah Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. Harry Purwanto, Analis Kebijakan Ahli Muda Kelompok Substansi dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mengatakan titik itu memang jadi perhatian sejak lama.

Iklan

Salah satu yang menyebabkannya padat adalah volume kendaraan dari arah utara Jombor. “Dari arah utara paling besar volumenya. Keberadaan flyover Jombor membuat tidak ada lampu merah di bawahnya, jadi langsung masuk, arusnya lebih cepat. Akhirnya di kaki utara (simpang Pingit) durasi hijaunya lebih lama (untuk mengurai kepadatan),” jelasnya kepada Mojok.

Kendati begitu, saat ini sebenarnya lampu merah Pingit Jogja sudah terbekali dengan teknologi Area Traffic Control System (ATCS) untuk memudahkan pengaturan durasi lampu. Kondisi khusus lampu merah Pingit Jogja membuatnya turut dipasangi sistem detektor. Berkat teknologi terbaru ini, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mengklaim bahwa durasi lampu merahnya maksimal 120 detik.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 7 Februari 2024 oleh

Tags: Jogjalampu merah kalibanteng semaranglampu merah pingit jogjaSemarang
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.