Kos murah Jogja vs Surabaya
Di Jogja sendiri bukan berarti tak ada kos murah. Reporter Mojok sudah beberapa kali meliput kos-kosan dengan harga murah.
Ada memang yang harganya Rp125 ribu per bulan. Tapi kondisinya ya jangan ditanya: hampir ambruk.
Sementara di Surabaya, harga paling murah yang pernah saya dengar adalah Rp200 ribu, termasuk kos yang pernah saya tempati selama 3,5 tahun masa kuliah.
Kos yang memang penuh drama. Kalau siang panasnya minta ampun. Kalau hujan air selokan meluap.
Ada juga kos teman saya seharga Rp200 ribu di daerah Kutisari, Surabaya. Sisi ala kadarnya adalah air tak lancar dan bahkan WC sering mampet.
Kalau soal bangunan, dua kos seharga Rp200 ribu itu masih cukup layak, sih. Nggak sampai mau ambruk.
Untuk harga standar, di Surabaya masih bisa ditemukan kos seharga Rp350 ribu. Tapi memang makin ke sini mungkin makin jarang.
Di Surabaya, dengan harga Rp350 ribu masih nemu kos yang bahkan kondisinya masih lebih baik dari kos Haqqy seharga Rp500 ribu di Jogja.
Hanya saja memang kos Rp350 ribu tidak include fasilitas elektronik seperti kipas dan WiFi, apalagi kamar mandi dalam. Akan tetapi kondisi kamarnya sudah sangat nyaman dan bisa muat dua orang.
Jika ada sanggahan, “Kos-kos di Surabaya itu kan terasa luas karena nggak ada kamar mandi dalam”, mungkin kos kakak tingkat saya bisa jadi jawaban.
Kakak tingkat saya di HMJ, Nabil (28) pernah menempati kos kamar mandi dalam di sekitaran Jl. Pabrik Kulit.
Ia mendapat kos dengan kamar mandi dalam di harga Rp550 ribu.
“Memang tidak include WiFi. Tapi untuk tidur, tiga orang masih masuk. Nggak desak-desakan,” katanya.
Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News