Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kisah Unik Dusun Menulis Jogja yang Masih Ada Warga Tak Bisa Baca Tulis, Sejarahnya Berawal dari Sastrawan Keraton

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
12 Juni 2024
A A
dusun menulis jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi Dusun Menulis Jogja (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mojok menulis sejarah Dusun Menulis Jogja. Sebuah dusun yang terletak di Moyudan, Sleman. Jaraknya cukup dekat dengan kampung kelahiran Presiden Soeharto. Namun, nama unik dusun ini bukan karena presiden RI kedua itu.

***

Di Dusun Menulis Jogja tak ada tanda geliat dunia kepenulisan. Saat ini saja tidak ada Taman Baca Masyarakat (TBM) atau perpustakaan masyarakat di dusun itu. Keduanya, setidaknya jadi salah satu indikator gairah literasi di perkampungan.

Perjalanan menuju Dusun Menulis, Sumbersari, Moyudan, Sleman terasa gerah. Jika di musim hujan area barat Sleman yang penuh persawahan akan terasa adem dan segar, pertengahan musim kemarau ini hampir semua sawah yang saya lewati sudah dipanen. Menyisakan lumpur yang mengering.

Saya tiba di Dusun Menulis Jogja jelang tengah siang pada Rabu (12/6/2024). Perjalanan naik motor dari pusat Kota Jogja memakan waktu sekitar 30 menit.

Awalnya, saya mencoba berkeliling dari jalan raya hingga gang-gang perkampungan. Tidak terasa suasana atau  tampak ciri khas khusus yang menunjukkan identitas dunia kepenulisan di dusun ini.

Alih-alih menulis, dusun ini barangkali lebih lekat dengan dunia pertanian. Di beberapa sudut gang, banyak padi yang sedang dijemur usai dipanen dari sawah.

dusun menulis jogja.MOJOK.CO
Sebuah gapura di tengah Dusun Menulis Jogja (Hammam/Mojok.co)

Siang itu, kebanyakan orang yang saya lihat di teras-teras rumah merupakan lansia. Salah satunya adalah Dahono (77). Lelaki ini sedang duduk di teras rumahnya. Kedatangan saya yang tiba-tiba membuat ia langsung terhenyak dan beranjak dari duduknya.

“Cari apa Mas?” katanya yang tentu menggunakan bahasa Jawa.

Pertama-tama saya mencoba menanyakan nama dan letak rumah Pak Dusun. Dahono dengan cepat langsung memberikan koordinat detail.

Dusun Menulis Jogja ternyata berawal dari abdi dalem yang mengajar sastra

Lantas, saya pun bertanya mengenai asal-usul nama dusun ini. Ia mengaku tak tahu banyak. “Dari dulu, dari saya kecil lahir di sini namanya sudah Menulis,” kelakarnya.

“Di deket sini juga ada tempat namanya Nulisan. Jadi, orang sering keliru mana yang Nulisan dan mana yang Menulis,” imbuhnya tertawa, gigi ompongnya terlihat jelas.

Saya dan Dahono hanya berbincang singkat. Perjalanan lalu berlanjut ke rumah Pak Dusun Menulis Jogja bernama Hayu. Sayangnya, rumah yang pintunya terpasang penanda posko KKN UGM itu tampak sepi. Kata tetangga, mungkin ia sedang bertugas di Kantor Kalurahan Sumbersari.

Sesampainya di Kantor Kalurahan Sumbersari, ternyata Pak Dusun juga tidak tampak batang hidungnya. Beruntung, petugas di sana mengarahkan saya kepada orang lain yang cukup paham sejarah desa. Ia adalah Junaidi (47), Carik Kalurahan Sumbersari, Moyudan, Sleman.

Iklan

Ia langsung manggut-manggut saat mendengar penjelasan informasi yang sedang saya dalami.  Junaidi cukup paham mengenai sejarah Dusun Menulis Jogja di desanya.

Sejarah dusun ini bermula dari sosok Ki Sastro Wilogo, seorang pengikut setia Sri Sultan HB I. Menurut catatan dokumen merti desa, Ki Sastro Wilogo yang saat muda bernama Mas Potro, memiliki keahlian di bidang sastra dan bahasa.

Di masa senjanya, usai mengabdi pada Keraton Jogja, Ki Sastro Wilogo pamit supaya bisa hidup berdekatan dengan masyarakat. Ia lantas pergi ke arah barat. Dari Godean, Sleman agak selatan hingga memutuskan menetap di daerah yang kini bernama Dusun Menulis Jogja.

“Dan di sinilah, Ki Sastro Wilogo yang punya pemahaman seputar agama, sastra, dan bahasa itu mengajarkan kepada masyarakat mengenai baca tulis. Ceritanya, masyarakat banyak yang belajar ke tempatnya,” papar Junaidi.

Baca halaman selanjutnya…

Menelusuri makam Ki Sastro Wilogo alias Mbah Jengger

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 13 Juni 2024 oleh

Tags: dusun menulisdusun menulis jogjaJogjaliterasipilihan redaksislemanSoeharto
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.