Arman melihat memang kebutuhan penyewa HP Android jenis-jenis tersebut sekadar untuk kebutuhan komunikasi. Terkadang, HP seseorang rusak dan sedang di tempat servis selama beberapa hari sehingga perlu mencari ganti sementara.
Selain itu beberapa pelanggan sewa HP Android di Jogja bercerita kalau mereka sedang butuh memegang dua HP karena urusan proyek pekerjaan. Ketimbang beli baru, mengingat keperluannya hanya sementara, maka menyewa jadi pilihan.
Ketika seorang ibu sewa HP biasa demi foto anaknya yang ulang tahun
Namun, sisi lain dari persewaan HP Android ternyata membuat Arman mengaku tergugah hatinya. Di masa serba digital seperti sekarang masih ada orang yang bertahan dengan HP usang yang kondisinya nyaris rusak.
Arman bercerita, suatu ketika ada seorang ibu-ibu datang ke gerai miliknya. Ia tidak langsung menentukan seri yang hendak disewa.
“Tapi dia cerita bahwa butuh HP untuk keperluan foto-foto tapi nggak mampu sewa iPhone. Akhirnya ya sewa Android biasa,” kenangnya.
Ibu-ibu itu lalu bercerita lebih lanjut bahwa HP itu hendak ia gunakan untuk mengabadikan anaknya yang berulang tahun. Kisah yang ketika Arman ceritakan ulang saja, nadanya agak berat.
“Saat ibunya datang dan menenteng HP-nya juga kelihatan, aduh, itu seri lama banget dan kondisinya sudah rusak. Kelihatan dari bodi dan layarnya,” ungkapnya.
Ia pun meminjamkan HP itu tanpa pikir harga. Lewat verifikasi singkatnya, sang ibu tampak jujur. Dan memang akhirnya HP itu dikembalikan tepat waktu. Ia beranggapan begitu karena di dunia rental barang banyak karakter orang yang ia temui.
Urusan HP Android biasa, pernah ada yang kemudian sulit dihubungi ketika mengembalikan. Namun, bagi Arman inilah tantangan yang selalu berusaha ia atasi. Selain hadir memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang tertentu mereka juga ingin bisa membantu sesama.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News