Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Buah Kepel, “Buah Keramat” di Kraton Jogja yang Kaya Khasiat tapi Kini Hanya Jadi Hikayat

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
3 Februari 2025
A A
Buah Kepel, “Buah Keramat” di Kraton Jogja yang Kaya Khasiat tapi Kini Hanya Jadi Hikayat. MOJOK.CO

ilustrasi - pohon kepel, tanaman istimewa keraton Yogyakarta. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Buahnya nggak terlalu laku, tapi banyak khasiat

Jayanti, warga di Desa Klepu yang memiliki pohon kepel di lahan rumahnya mengatakan, tidak pernah menjual buah tersebut meski rasanya manis. Sebagian warga, kata dia, menilai jika tanaman itu kurang menarik dari segi ekonomi, karena daging buahnya tipis dan sebagian besar isinya adalah biji.

“Nggak laku Mbak, kalau dijual di sini atau di pasar-pasar. Bijinya besar-besar,” kata dia. 

Buah Kepel, “Buah Keramat” di Kraton Jogja yang Kaya Khasiat tapi Kini Hanya Jadi Hikayat. MOJOK.CO
Sri Sultan Hamengkubuwono X menanam pohon kepel di Nawang Jagad, Kaliurang. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Namun, kapel sangat bermanfaat untuk pengobatan tradisional. Selain bagus untuk produk kecantikan, kapel juga digunakan sebagai obat kontrasepsi. Sebuah penelitian berjudul “Anti-implantation Activity of Kepel (Stelechocarpus burahol) Pulp Ethanol Extract in Female Mice” membuktikan bahwa buah kepel dapat menyebabkan kematian janin secara signifikan dibandingkan dengan kontrol.

Merujuk pada laman resmi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, daging buah kepel punya khasiat memperlancar buang air kecil sehingga mencegah inflamasi ginjal. Selain itu, daunnya bisa dimanfaatkan untuk mengurangi asam urat dan menurunkan kadar kolesterol.

“Fakta lainnya adalah akar, biji, dan buahnya mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol yang sangat bermanfaat bagi tubuh,” ucap Duta Museum DIY untuk Museum Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Adi Guzali dikutip Senin (3/2/2025).

“Saat ini buah kepel dikenal sebagai obat herbal untuk membersihkan darah, serta menguatkan liver, paru-paru hingga ginjal,” lanjutnya.

Ditanam Kraton Jogja untuk menghadapi krisis air

Buah Kepel, “Buah Keramat” di Kraton Jogja yang Kaya Khasiat tapi Kini Hanya Jadi Hikayat. MOJOK.CO
Lokasi penanaman 100 pohon langka di Nawang Jagad, Kaliurang. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Baru-baru ini, pohon kepel dibudidayakan kembali oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Bersama tamu undangannya, yakni para perwakilan Pengurus Pusat Organisasi Pemuda Lintas Agama, Sultan HB X mengadakan acara menanam 100 pohon langka guna mengatasi krisis air di Jogja.

Dari 100 pohon tersebut, ada tiga jenis tumbuhan yang ditanam yakni pohon Pronojiwo, Sawo Kecil, dan Kepel. Pohon-pohon itu ditanam di Nawang Jagad, Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (20/1/2025).

Ketiga pohon tersebut sebagai simbol kesuburan dan warisan budaya. Pohon Pronojiwo mempunyai filosofis sebagai pelindung jiwa, keteguhan, ketahanan, kehidupan, harapan, dan harmoni. Sedangkan pohon sawo kecil memiliki makna filosofis yakni kesucian dan kebijaksanaan. Juga sebagai simbol kerajaan dan kehormatan.

Dengan adanya penanaman pohon langka tersebut, Sultan HB X berharap akan muncul mata air baru di sekitaran lereng Gunung Merapi. Ia juga mengingatkan, masyarakat, khususnya di DIY tidak merusak alam.

“Alam jangan dirusak, tapi bagaimana kita bisa menjaga. Karena ini bentuk pelestarian yang bisa dimanfaakan anak cucu kita sendiri,” ucapnya.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Ahmad Effendi

Iklan

BACA JUGA: Ironi Jogja, Kota Gudeg yang Kekurangan Bahan Baku Gudeg atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2025 oleh

Tags: buah kepelbuah keramatdesa wisata slemankraton jogjatanaman langka
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Dilema Kraton Jogja di tengah pelestarian budaya, peningkatan wisata, dan pengembangan teknologi MOJOK.CO
Ragam

Dilema Pelestarian Budaya dan Eksplorasi Wisata di Jogja hingga Salah Tafsir pada Pangeran Diponegoro

20 Februari 2025
3 catatan Pramoedya Ananta Toer tentang Jogja MOJOK.CO
Ragam

3 Catatan Tentang Jogja dari Pramoedya Ananta Toer, Pram Menyangkal Keaslian Sosok Nyi Roro Kidul

7 Februari 2025
jogja, kraton jogja.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Polemik Hak Sewa Tanah Bikin Diponegoro Balik Arah Melawan Kraton Jogja

26 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.