Di kos Tambora Jakarta Barat, makan bareng tikus dan kecoa sudah biasa
Tempat tinggal Oki juga langganan banjir. Saat musim hujan tiba, paling tidak sekali dalam seminggu ia dan perantau lain harus menguras isi kos mereka yang terendam air.
Jika sudah begini, mau tak mau Oki harus pindah ke rumah penduduk lain yang masih “selamat” karena lokasinya lebih tinggi. Beruntung memang, di tengah kerasnya kehidupan Jakarta, masyarakat Tambora masih punya rasa solidaritas yang tinggi.
“Awal-awal masih kagok. Malam-malam lagi tidur, tiba-tiba air masuk ke kamar. Yang selamat cuma tas isi laptop. Sisanya basah,” kata perantau di Tambora Jakarta Barat ini. “Tapi ya karena sudah terbiasa, lama-lama santai aja lah kalau ada banjir-banjir gini.”
Menurut Oki, banjir tak cuma membawa air, tapi juga “elemen lain”. Termasuk sampah plastik, sampah basah, sampai kotoran manusia. Setelah air surut pun, binatang-binatang seperti tikus dan kecoa juga berdatangan.
Kalau sudah begini, di sana Oki tak cuma bakal berbagi ruang dengan perantau lain, tapi juga dengan hewan-hewan menjijikkan tadi.
“Lagi makan diserang kecoa, biasa. Lagi tidur ada tikus masuk sarung, biasa juga.”
Oki lulus kuliah pada 2022 lalu. Namun, hingga saat ini dia belum mendapat pekerjaan tetap. Ia mencari uang melalui sebuah komunitas di Jakarta Barat. Karena sifatnya serabutan, uang yang dia dapatkan tiap bulannya pun tak menentu. Makanya, bertahan hidup di kos murah Tambora Jakarta Barat adalah pilihan terbaik baginya saat ini.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News