Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Liburan di Kebun Binatang Surabaya (KBS) Jadi Kemewahan Orang Pinggiran meski Kerap Disepelekan Orang Berduit

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
1 April 2025
A A
Kebun Binatang Surabaya (KBS) wisata orang pinggiran MOJOK.CO

Ilustrasi - Kebun Binatang Surabaya (KBS) wisata orang pinggiran. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Baru ketika kuliah pada 2017, saya tahu rasanya main di kebun binatang. Waktu itu, Pakde saya—yang kebetulan kerja di Surabaya—menemui saya dan mengajak saya wisata ke Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Bagi anak-anak pelosok nun di Pantura seperti saya, kebun binatang menjadi sesuatu yang tak tersentuh. Sesuatu yang hanya bisa dilihat di layar televisi.

Maka, ketika pertama kali melihat beragam jenis binatang di Kebun Binatang Surabaya, rasanya puas sekali. Seperti ada angan-angan masa kecil yang terbayar tuntas.

Kebun Binatang Surabaya (KBS) wisata buat “orang kabupaten”?

Istilah “orang kabupaten” merujuk orang-orang dari kabupaten kecil seperti saya, yang daerahnya jauh dari sederet gemerlap dan kemewahan.

Sebutan tersebut Iffah (26) dengar dari seorang teman kuliahnya, saat suatu kali melintasi Kebun Binatang Surabaya. Hari itu, situasi di sekitar Kebun Binatang Surabaya macet parah karena sedang banyak pengunjung.

“Padahal isinya cuma binatang-binatang. Tapi itu sudah jadi hiburan bagi warga kabupaten,” begitu celetuk teman Iffah. Iffah agak tersinggung. Tapi saat itu dia memilih tidak berkomentar.

“Orang daerah seperti saya dan mungkin para pengunjung di KBS nggak punya kemewahan bisa wisata keluarga misalnya ke Bali atau ke tempat-tempat mewah lain. KBS mungkin biasa saja, tapi bagi orang-orang kabupaten, bisa ke sana sudah luar biasa. Apalagi murah juga,” ungkap Iffah berbagi cerita, Selasa (11/3/2025) WIB.

Iffah asal Jombang—berjarak 2 jam dari Surabaya. Kata Iffah, orang-orang desanya masih menganggap Kebun Binatang Surabaya sebagai opsi liburan keluarga yang mewah. Bahkan di keluarganya sendiri.

“Di Jombang nggak ada gajah, buaya, macan, cendrawsih, orangutan. Melihat apa yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya itu di KBS tentu jadi antusiasme tersendiri. Orang kabupaten hanya butuh hal-hal yang bagi orang kota remeh itu untuk merasa senang,” ujar Iffah.

Kebun Binatang Surabaya (KBS) kemewahan bagi orang pinggiran

Dipta (27) cukup beruntung karena lahir di tengah keluarga berkecukupan. Baginya yang asli Surabaya—sekaligus berkecukupan sejak kecil—KBS adalah “wisata lawas/kuno”.

Kebun Binatang Surabaya sudah ada sejak 1916. Seingat Dipta, dia dan keluarganya hanya dua kali liburan di sana. Pertama kali saat dia masih SD. Keduanya saat dia SMP. Setelahnya tidak pernah.

Dalam kamus keluarga Dipta, liburan keluarga harus ke luar kota yang jauh sekalian. Nginep berhari-hari. Kalau toh di Surabaya sendiri, pilihan kumpul keluarganya lebih sering di mall.

“Tapi aku akhirnya sadar, tidak semua orang Surabaya punya kemewahan liburan keluar kota berhari-hari atau sering-sering ke mall,” ungkap Dipta, Rabu (12/3/2025).

Merayakan hal-hal sederhana

Kesadaran itu Dipta dapat ketika mengikuti program pendampingan literasi oleh kampusnya pada 2019 silam. Waktu itu, dia mendampingi sebuah sekolah di Surabaya uatara: Bulak Banteng. Sebuah sekolah di tengah perkampungan padat nan kumuh.

Iklan

“Jadi ketika masa pendampingan selesai, aku dan tim ngajak anak-anak sekolah situ buat keliling Surabaya. Opsinya ke museum-museum dan KBS. Ternyata antusias banget,” kata Dipta.

Bahkan orangtua mereka pun turut antusias. Padahal orangtua tidak ikut. Apalagi liburannya kan masih di Surabaya sendiri.

“Ketika di lokasi pun, anak-anak terlihat seneng banget. Di situlah aku sadar, aku boleh bosen dengan KBS. Tapi orang-orang pinggiran Surabaya, KBS adalah kemewahan,” tutur Dipta.

“Dulu aku juga memandang aneh orang-orang yang ngajak keluarga main di taman kota. Kok bisa ada sekelompok keluarga liburan di Taman Bungkul misalnya. Yang gitu-gitu aja. Lalu aku sadar, keterbatasan ekonomi membuat mereka bisa merayakan hal-hal sederhana. Main di taman kota sudah terasa istimewa,” imbuhnya.

Kini wisata semua kalangan

Kini Dipta malah kagum dengan Kebun Binatang Surabaya. Kota Pahlawan boleh makin gemerlap. Mall-mall besar di mana-mana. Tapi semua kemewahan itu tidak lantas menggerus eksistensi KBS.

Kebun Binatang Surabaya nyatanya terus berbenah. Tak mau kalah dari langkah zaman.

Paling baru, di penghujung 2024 lalu secara resmi Kebun Binatang Surabaya terhubung dengan Tunnel Joyoboyo. Yakni terowongan penghubung antara Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan KBS.

Tunnel Joyoboyo menjadi daya tarik baru. Di dalamnya ada video mapping seputar dunia satwa. Suasananya pun Instagramable.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Ir. H. Armuji, M.H. (@cakj1)

Belum lagi di KBS sendiri. Ada sejumlah wahana baru seperti Glow Interactive Zoo (GIZ) yang menghadirkan instalasi seni berupa pencahayaan dan video mapping.  Selain itu, ada Kids Zoo. Di sana, anak-anak dapat bermain lebih leluasa dengan para satwa KBS.

Tiket masuk ke KBS kini lebih beragam. Rp15.000 untuk KBS saja. Lalu ada tiket bundling: tiket bundling GIZ dengan Kids Zoo seharga Rp35.000, bundling Aquarium dengan Kids Zoo seharga Rp45.000, atau tiket masuk KBS dengan Kids Zoo yang cukup membayar Rp20.000.

“Gara-gara ada tunnel itu, adikku yang selama ini nggak pernah minat sama KBS, tiba-tiba pengin ke sana,” ungkap Dipta.

Dipta dan adiknya memang ke KBS pada Januari 2025, mencoba lewat dari Tunnel Joyoboyo. Dari pengamatannya, pengunjung makin beragam. Tidak hanya didominasi “orang-orang kabupaten”. Kini, semua kalangan menikmati nuansa baru Kebun Binatang Surabaya.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Wisata Kota Lama Surabaya Kelewat Diromantisasi, Bisa Berakhir kayak Jalan Tunjungan yang Makin Nggak Menarik atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

 

Terakhir diperbarui pada 1 April 2025 oleh

Tags: kbskebun binatang surabayatunnel joyoboyowisata surabaya
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Pantai Kenjeran Surabaya jadii jujukan wisata andalan selama libur lebarab 2025 MOJOK.CO
Ragam

Pantai Kenjeran Sering Diolok-olok karena Kumuh, Tapi Sisi Lain Memberi Berkah bagi Orang-orang di Surabaya Utara

8 April 2025
Momen saat Surabaya bisa dinikmati MOJOK.CO
Ragam

Hanya Ada 3 Momen ketika Surabaya Bisa Dinikmati karena Terasa Tenang setelah Hari-hari Penuh Kesumpekan

2 April 2025
Laser Air Mancur, wisata baru di kawasan Jembatan Suroboyo sebagai cara lain menikmati Pantai Kenjeran Surabaya yang keruh MOJOK.CO
Ragam

Cara Lain Menikmati Pantai Kenjeran Surabaya biar Tak Cuma Lihat Laut yang Cokelat Kehitaman

6 Januari 2025
Surabaya dengan Sungai Kalimas Pengin Punya Transportasi Air kayak Belanda untuk Menarik Wisata, tapi Airnya Keruh MOJOK.CO
Ragam

Surabaya Mau Bikin Transportasi Air Niru Belanda, Padahal Kalinya Butek dan Belum Aman

6 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Macam-macam POV orang yang kehilangan botol minum (tumbler) kalcer berharga ratusan ribu MOJOK.CO

Macam-macam POV Orang saat Kehilangan Tumbler, Tak Gampang Menerima karena Kalcer Butuh Dana

28 November 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.