Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
16 Mei 2025
A A
Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara.MOJOK.CO

Ilustrasi - Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di balik megahnya gedung-gedung perkantoran di Slipi, Jakarta Barat, ada banyak pekerja yang hidupnya sengsara. Beberapa di antaranya bertahan dengan gaji kecil dan tinggal di kos tak layak huni. Padahal, mereka punya latar belakang pendidikan yang mumpuni: lulusan S2.

***

Nino (26) datang ke Jakarta dengan gagah. Modalnya mumpuni, yakni punya ijazah S2 dari kampus ternama di Jogja. Sialnya, setelah sembilan bulan bekerja, yang ia dapat bukanlah hidup sejahtera sebagaimana yang dibayangkan sebelumnya. Melainkan tekanan mental yang tiada tara, hingga dia kudu rutin mengonsumsi obat dari psikiater.

“Hal-hal yang nggak pernah dibayangkan orang-orang di luar sana tentang Jakarta, semua aku alamin di sini,” ujar lulusan S2 ini, kala dihubungi Mojok, Kamis (15/5/2025).

Nino sendiri bekerja di Slipi, kawasan perkantoran elite di Jakarta Barat. Konon, kawasan ini merupakan “rumah dari para pekerja”. 

Wajar saja disebut demikian, mengingat kelurahan di Palmerah ini dekat dengan Sudirman dan Thamrin. Sehingga ia pun masuk ke dalam kawasan Central Business District (CBD)–kawasan perkantoran kelas atas di Jakarta.

Namun, di balik megahnya gedung perkantoran di kawasan ini, ada orang-orang seperti Nino yang kudu bertahan dari kerasnya dunia kerja ibu kota.

Meninggalkan UMR Jogja demi… gaji yang sebenarnya sama saja

Sebelum ke Slipi, Jakarta Barat pada 2024 lalu, Nino sudah bekerja di Jogja. Meski pekerjaannya pasti, penghasilan bulannya lah yang tidak pasti. Ia bekerja di sebuah perusahaan jasa yang sistem upahnya by client. Artinya, besaran gajinya tergantung banyak klien yang di-handle tiap bulannya.

“Mengandalkan UMR Jogja saja hidupnya susah, apalagi aku yang waktu itu rata-rata sebulan UMR saja nggak sampai,” ungkapnya.

Alhasil, ketika ada tawaran kerja di Jakarta, ia tak butuh waktu lama untuk menerima. Bayangannya cuma dua: 1) keluar dari Jogja yang kecil gajinya, dan 2) kerja di Jakarta yang UMR-nya tinggi.

“Bayanganku dulu, sekecil-kecilnya gaji di Jakarta, pasti lebih besar dari Jogja. Makanya ketika dikasih disclaimer bakal digaji bawah UMR, tetap aku terima.”

Ketika menerima tawaran kantor barunya itu, yang ada di bayangan Nino cuma bagus-bagusnya saja. Mulai dari gaji yang besar, hingga lingkungan kerja sehat–setidaknya lebih baik dari Jogja. Sayangnya, itu ibarat panggang jauh dari api.

Ternyata, gaji yang ia terima tak lebih dari Rp3 juta per bulan. Hanya dua koma sekian juta. Tak berbeda jauh dari UMR Jogja. Padahal, UMR Jakarta Rp5,3 juta. 

“Di Jakarta, gaji 3 juta nggak nyampai bakal dapat apa? Ini sih keluar kandang singa, masuk kandang buaya,” ungkap pekerja Slipi, Jakarta Barat ini.

Iklan

Belum lagi beban kerja yang ternyata makin berat membuatnya makin kalut. Ia mengaku pernah sampai dua hari tak tidur karena tuntutan bos. Situasi demikian tak cuma sekali dua kali, sampai-sampai dia mengalami gangguan mental.

“Aku sekarang, atas saran psikiater, kudu mengonsumsi obat tidur sebagai penenang.”

Baca halaman selanjutnya…

Tinggal di kos tak layak huni yang berada di antara gedung-gedung tinggi.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 19 Mei 2025 oleh

Tags: jakartaJakarta Baratkerja di jakartalulusan s2pilihan redaksislipislipi jakarta barat
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.