Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Memotret Geliat Para Pedagang di KSB, Gerbang Masuk Baru ke Kawasan Candi Borobudur

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
7 Maret 2025
A A
Memotret Geliat Para Pedagang di KSB, Gerbang Masuk Baru ke Kawasan Candi Borobudur.MOJOK.CO

Ilustrasi - Memotret Geliat Para Pedagang di KSB, Gerbang Masuk Baru ke Kawasan Candi Borobudur (Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ribuan pedagang menggantungkan nasib mereka dengan berjualan di Kampung Seni Borobudur (KSB). Ada yang sudah 10 tahun, 20 tahun, bahkan dari generasi ke generasi. Bagi mereka, tempat ini bukan lagi lapak jualan, tapi rumah kedua.

“Waktu masih SD, tahun 90-an, pulang sekolah nggak langsung ke rumah. Tapi nyusul orang tua jualan ke sini, Mas,” ujar Ngumrohyati, salah seorang pedagang kerajinan tangan di KSB yang ditemui Mojok, Senin (3/3/2025).

“Karena dari kecil sudah akrab sama dunia dagang, lulus SMA langsung mutusin lanjutin usaha orang tua jualan di sini,” imbuhnya.

Kalau dihitung, Ngumrohyati sudah 23 tahun berjualan di sekitaran Candi Borobudur. Terhitung sejak 2001. Dulu ia berjualan di dekat pintu masuk lama, sebelum akhirnya pindah ke KSB akhir 2024 lalu.

Dari hasil jualan, Ngumrohyati bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya.

KSB, gerbang masuk baru Candi Borobudur

Sebenarnya, saya cukup jarang berkunjung ke Candi Borobudur. Terakhir saya datang ke sini pada 2016 atau hampir sembilan tahun yang lalu. Kampung Seni Borobudur (KSB) juga belum dibangun saat saya terakhir datang.

Direktur Taman Wisata Borobudur (TWB) Mardjiono Nugroho menyebut, KSB memang direncanakan menjadi pintu masuk baru ke kawasan candi. Pintu masuk lama, yang berada 3,5 kilometer di arah barat KSB, sudah resmi ditutup.

“Desain koneksi yang demikian diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan. Karena semua yang berkunjung ke candi dipastikan bakal melewati KSB dulu, dan juga sebaliknya,” ujar Mardjiono, Senin (3/3/2025).

borobudur, ksb.MOJOK.CO
Desain koneksi ini diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan. Karena semua yang berkunjung ke candi dipastikan bakal melewati KSB dulu, begitu juga sebaliknya. (Mojok.co/Aisyah A. Wakang)

Ia menambahkan, KSB diharapkan bisa menjadi destinasi baru di Kecamatan Borobudur. Selain pasar, di dalamnya juga terdapat museum, taman kuliner, dan amphiteater yang siap menampilkan atraksi-atraksi wisata.

“Jadi, harapannya orang ke Borobudur itu nggak selalu ke candi. Ada KSB yang tak kalah menarik buat didatangi,” imbuhnya.

Sudah ditempati ribuan pedagang

Mardjiono juga menjelaskan, terdapat 1.941 lapak yang tersedia di KSB. Dari total keseluruhan, sudah ada 1.852 pedagang yang menempatinya. Sementara 89 sisanya masih belum ditempati.

Masing-masing kios berukuran 2×2 meter persegi yang menjual berbagai kerajinan, seperti pernak-pernik, wayang, keris, topeng, hingga hiasan dinding. Selain itu, ada yang menjual busana seperti kaos, batik, dan daster.

Saat reporter Mojok berkunjung, situasi KSB memang belum terlalu ramai. Pedagang lain yang ditemui, Fathurohman, menyebut karena hari Senin memang diberlakukan pembatasan pengunjung untuk perawatan candi. 

ksb, borobudur.MOJOK.CO
Fathurohman, satu dari 1.852 pedagang yang sudah menempatinya KSB Borobudur. (Mojok.co/Aisyah A. Wakang)

Dari informasi yang Mojok peroleh, area candi bahkan ditutup bagi wisatawan. Hanya diperuntukkan bagi kalangan siswa sekolah.

Iklan

“Selain itu karena hari-hari awal puasa juga, Mas, makanya masih sepi wisatawan. Tapi kemarin sebelum puasa memang cukup ramai pengunjung,” jelas pedagang batik ini saat ditemui Mojok.

KSB dalam masa transisi

Sama seperti Ngumrohyati, Fathurohman pun juga menggantungkan hidupnya dari hasil berdagang di KSB. Sejak masih melapak di sekitaran pintu masuk lama, uang hasil jualan cukup buat menghidupi keluarganya.

Keputusannya pindah ke KSB pun karena ia melihat visi pengelola untuk menata para pedagang agar lebih rapi. Lapak yang disediakan pun juga lebih bersih, adem, dan yang pasti gratis.

“Kalau saya sih melihatnya nggak beda sama lapak yang dulu, Mas. Kami sama-sama tetap bisa jualan, tetap banyak yang beli juga. Malah sekarang lebih bersih dan rapi, adem juga di sini,” ujarnya.

KSB.MOJOK.CO
Banyak warga lokal Kecamatan Borobudur yang menggantungkan nasib di KSB. (Mojok.co/Aisyah A. Wakang)

Namun, ia tak memungkiri, secara hasil ada sedikit penurunan. Baginya, ini adalah hal yang wajar dalam berdagang. Apalagi, KSB masih dalam masa transisi.

“Saya menyebutnya masih transisi, pengunjung belum terlalu familiar sama KSB, jadi wajar kalau masih sepi. Tapi nggak terlalu signifikan, Mas.”

“Masa panen” dan “masa pageblug”

Oleh karenanya, Fathurohman pun tak merasa cemas. Sebab, dari pengalamannya 30 tahun berdagang di kawasan Borobudur, ia sudah hafal betul high season dan low season-nya.

“Udah hafal kapan ‘masa panen’ sama ‘masa pageblug’-nya, Mas,” ungkapnya.

Untuk high season, atau lagi ramai-ramainya, Fathurohman menyebut ada tiga momen dalam setahun. Antara lain libur Nataru, masa libur sekolah, dan lebaran.

“Tiga periode itu panen-panennya, Mas. Jualan dua minggu bisa buat nutup berbulan-bulan. Besar banget hasilnya,” jelasnya.

Sementara untuk masa sepi, ia mengakui sulit buat menebaknya. Namun, biasanya awal bulan puasa dan pertengahan tahun memang saat sepi-sepinya pengunjung.

“Kalau lagi sepi, bisa berhari-hari nggak ada yang beli. Tapi kami nggak terlalu cemas, karena sudah mempersiapkan diri,” ujar Fathurohman. “Kayak sekarang ini, awal puasa, kami santai dulu. Bentar lagi lebaran, masuk masa ramai lagi,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Rumah Kakek Tua di Dalam Kompleks Candi Ratu Boko Jogja yang Tolak Dipindah Sejak 1985, Dulu Sampai Dicap Komunis atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 6 Maret 2025 oleh

Tags: borobudurcandi borobudurKampung Seni Borobudurksb
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Pengunjung menikmati Borobudur Sunrise di Magelang. (Doc. InJourney)
Kilas

Pengalaman Wisatawan Menikmati Borobudur Sunrise, Datang dari Subuh untuk Melihat Rona Matahari Jingga

20 Oktober 2025
4 Hal Tidak Menyenangkan di Magelang buat Kapok Wisatawan
Pojokan

4 Hal Tidak Menyenangkan di Magelang buat Kapok Wisatawan

17 Oktober 2025
Kehidupan penuh ketidakpastian di balik hiruk-pikik wisatawan di kawasan Candi Borobubdur, Magelang MOJOK.CO
Catatan

Di Balik Hiruk-Pikuk Wisata Candi Borobudur Magelang: Wisatawan Bersenang-senang, Warga Setempat Hidup dalam “Kepiluan”

27 Agustus 2025
Festival Dolanan di Borobudur: Komitman Pemprov Jateng libatkan anak dalam pembangunan MOJOK.CO
Kilas

Komitmen Pemorov Jateng: Suara Anak-anak Jadi Pertimbangan Kebijakan untuk Pembangunan Ramah Anak

13 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.