Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Cerita Kaum Medium Ugly Pernah Ditolak Kerja di Jakarta Gara-gara Muka Pas-pasan, Tapi Malah Bersyukur karena Sekarang Dapat Kerjaan yang Gajinya Lebih Besar

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
25 Maret 2024
A A
Cerita Kaum Medium Ugly Pernah Ditolak Kerja di Jakarta Gara-gara Muka Pas-pasan, Tapi Malah Bersyukur karena Sekarang Dapat Kerjaan yang Gajinya Lebih Besar.mojok.co

Cerita Kaum Medium Ugly Pernah Ditolak Kerja di Jakarta Gara-gara Muka Pas-pasan, Tapi Malah Bersyukur karena Sekarang Dapat Kerjaan yang Gajinya Lebih Besar (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Syarat “berpenampilan menarik” dalam sebuah lowongan pekerjaan bukan cuma omong kosong. Nyatanya, ada beberapa orang yang mengaku pernah ditolak kerja gara-gara punya muka yang “kurang menarik”. Salah satunya Andromeda (23), lelaki asal Tangerang yang sempat ditolak kerja di Jakarta hanya karena punya muka medium ugly alias pas-pasan.

Pada Minggu (24/3/2024) kemarin, saya sempat iseng mengirim pesan kepada Andromeda di X (Twitter) setelah ia mengomentari sebuah postingan yang isinya membahas masalah medium ugly. 

Kata “medium ugly” memang sedang ramai di media sosial X akhir-akhir ini. Istilah tersebut dipakai untuk menggambarkan seseorang yang punya wajah “kurang menarik”. Dikatakan jelek tapi enggak jelek-jelek amat, tapi kalau disebut cakep juga masih kejauhan. Bahasa sehari-harinya: “pas-pasan”.

Nah, dalam postingan tersebut Andro ini curhat, bagaimana dia cukup struggle dalam mencari kerja di Jakarta hanya gara-gara wajahnya kurang menarik. Bahkan, HRD yang menolaknya pun ada yang pernah terang-terangan kalau alasan perusahaan menolaknya, ya, karena muka yang kurang menarik aja.

Penolakan datang dari toko koper, yang sakitnya masih membekas

“Kalau inget kejadian itu, jujur masih sakit hati sih, Kak,” kenang Andro, sapaan akrabnya, membagikan kisahnya itu kepada Mojok, Minggu (24/3/2024). Andro mengingat, pada 2022 lalu ia memasukkan lamaran pekerjaan sebagai penjaga toko koper di sebuh mal ternama di Jakarta Selatan. Itu adalah kali pertama dia melamar kerja setelah nganggur sejak lulus SMA jalur Covid-19.

Tak lama setelah lamaran dia kirim, undangan buat interview pun datang. Saat itu, Andro cukup percaya diri. Sebab, kepala toko adalah tetangganya sendiri. Beberapa kenalannya juga kerja buat toko yang sama, meski di cabang yang berbeda.

“Ibaratnya tipis-tipis pakai ordal [orang dalam],” guraunya.

Sayangnya, setelah proses interview, tak ada kabar lanjutan selama beberapa hari. Karena ingin kepastian, Andro pun menghubungi recruiter tapi tetap tak ada balasan.

Akhirnya, ia memutuskan datang langsung ke toko dan menemui sang kepala toko untuk mencari kejelasan. Namun, jawaban yang mengecewakan pun ia dapat. Sang kepala toko, yang juga tetangganya itu, mengatakan proses recruitment telah selesai dan sudah ada nama yang masuk. Kalau dia tak mendapat pesan lagi, artinya kantor menolaknya.

“Dengan enteng dia bilang ‘buat masuk sini sih sebenarnya gampang, cukup mau belajar dan wajahnya cakep. Kalau kamu ditolak, mungkin karena wajahmu masih kurang [cakep] aja’,” kata Andro, mengingat kata-kata menyakitkan dari sang kepala toko.

Lebih sakit hati karena yang lolos malah lebih jelek

Andro sempat berpikir, jangan-jangan itu cuma asumsi sang kepala toko aja. Masa iya seseorang ditolak kerja hanya karena muka pas-pasan. Sebagai orang “baru” di bursa kerja, jujur ia kurang memahaminya.

Sampai akhirnya, Andro iseng nge-chat HRD. Pada intinya, ia minta penjelasan detail mengapa kantor menolaknya. Alasan dia sih, “buat evaluasi ke depannya”.

Besoknya, HRD mengirim pesan yang amat panjang. Namun, pada intinya, mereka menolak Andro memang karena penampilan kurang menarik.

“Brengsek banget emang. Ternyata emang valid kalau aku sejelek itu sampai gagal kerja gegara muka,” kata Andro dongkol.

Iklan

Dua hal yang bikin Andro jadi terpuruk. Pertama, yang jelas karena enggak lolos recruitment, dan kedua, karena alasan yang sangat tidak masuk akal.

Tapi sebenarnya harus kita akui, Andro bukan satu-satunya orang yang gagal dapat pekerjaan gara-gara muka pas-pasan. Berdasarkan penelitian Dario Maestripieri berjudul “Explaining financial and prosocial biases in favor of attractive people: Interdisciplinary perspectives from economics, social psychology, and evolutionary psychology” (2016), tiap tahun ada ribuan orang gagal dapat kerja hanya perkara punya wajah kurang menarik.

Masalahnya, menurut penelitian itu, standard “kurang menarik” ini kurang jelas dan amat bias. Sehingga, ia hanya berdasarkan pada preferensi para recruiter dan bisa jadi cukup diskriminatif.

Nah, soal bias ini dia akui betul. Sebab, ketika iseng ingin memastikan siapa orang diterima kerja, nyatanya muka mereka malah lebih jelek ketimbang dia.

“Malah lebih jelek, anjir. Kalau alasan lain aku masih bisa terima, tapi kalau alasan lolos karena penampilan menarik nyatanya mereka yang kerja gak terlalu menarik, tuh.”

Ada hikmahnya, sekarang dapat tempat kerja di Jakarta yang lebih baik

Meskipun sakit hati, tapi Andro bisa memetik hikmahnya. Gara-gara tempat kerja itu menolaknya, ia kini bisa dapat pekerjaan di tempat lain yang lebih menjanjikan.

Sejak akhir 2023 lalu, Andro telah bekerja di sebuah toko bakery yang berada di Jakarta Selatan. Kalau untuk urusan gaji, tempat kerjanya sekarang malah jauh lebih menghasilkan ketimbang toko yang menolaknya.

“Seingatku, dulu gaji di sana sekitar tiga juta kurang dikit. Nah, kalau sekarang Alhamdulillah aku dapat gaji bersih empat juga sebulan, belum lagi ada bonus kalau sales melampaui target,” jelasnya.

Gara-gara itu juga, akhirnya Andro juga paham kalau memang ada tempat kerja yang mempertimbangkan calon karyawannya melalui tampilan fisik. “Aku enggak nyalahin siapa-siapa. Sakit hatinya juga udah enggak ada. Hanya aja masih enggak habis pikir, nolak calon karyawan cuma gara-gara jelek,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Suara Hati Sarjana Kerja di Jakarta Dapat Gaji Setengah UMR, Sering Dibanding-bandingkan dengan Adik Lulusan SMA di Kampung yang Penghasilannya Lebih Besar

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 26 Maret 2024 oleh

Tags: dki jakartajakartakerja di jakartamedium uglymuka jelekUMR Jakarta
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO
Sosok

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.