Batu alam Desa Tlogowatu Klaten diminati berbagai daerah
Ragil (41), salah satu pengusaha batu alam di Desa Tlogowatu, Klaten, membenarkan apa yang Gunar ungkapkan.
Ragil bisa dibilang juga merupakan generasi awal yang mengikuti jejak Gunar untuk memanfaatkan batu alam di desanya tersebut.
Kata Ragil, sejak 2008 itu, seiring waktu batu alam dari Desa Tlogowatu, Klaten, terutama batu candi dan batu hitam, mulai dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia. Banyak kontraktor dan pengusaha properti menggunakan batu alam dari Tlogowatu untuk bangunan-bangunan mereka.
“Batu dari sini kualitasnya bagus, tahan lama, dan teksturnya unik. Itu yang bikin produk kami diminati,” tambah Ragil,
Harapan hidup lebih baik bagi warga Desa Tlogowatu Klaten
Usaha batu alam tersebut pada akhirnya membawa dampak besar bagi perekonomian Desa Tlogowatu, Klaten, hingga saat ini. Batu alam tidak hanya melahirkan pengusaha-pengusaha baru, tapi juga menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat.
Sejak pabrik batu alam mulai menjamur di Desa Tlogowatu, Klaten, banyak warga akhirnya memilih tidak merantau ke luar daerah, seperti bertahun-tahun silam.
Sebab, penghasilan dari bekerja di pabrik batu alam terbilang sudah sangat cukup untuk menyambung hidup. Tukang gergaji batu, misalnya, bisa membawa pulang Rp4 juta-Rp5 juta perbulan jika mendapat borongan, setengah dari UMR Klaten.
Lalu tukang pecah batu, mendapat sekitar Rp120 ribu perhari. Sementara sopir truk pengangkut batu alam memperoleh Rp200 ribu perhari. Angka-angka tersebut jika ditotal, hampir mendekati UMR Klaten.
Oleh karena itu, banyak warga memilih bekerja di pabrik di desa saja. Sehingga bisa lebih dekat dengan keluarga. Tak perlu jauh-jauh merantau ke luar daerah.
“Bahkan ada beberapa pekerja dari Jawa Timur yang datang ke sini untuk bekerja di pabrik batu alam,” ungkap Ragil.
“Ini menunjukkan bahwa industri kami nggak cuma mengangkat ekonomi lokal, tapi juga menjadi daya tarik bagi pekerja dari luar,” sambungnya.
“Dulu, untuk makan aja kadang susah. Sekarang, warga sudah bisa menyekolahkan anak mereka lebih tinggi, membangun rumah yang layak, bahkan beli motor atau mobil,” tambah Ragil lagi.
Ingin ciptakan produksi ramah lingkungan
Meski industri batu alam di Desa Tlogowatu, Klaten, sudah berkembang pesat, Gunar dan Ragil tidak mau berhenti di situ.
Mereka terus berinovasi agar usaha batu alam tersebut bisa terus tumbuh dan membawa kemanfaatan yang lebih besar lagi.
“Kami masih punya banyak potensi. Sekarang kami sedang mencari cara agar produksi kami bisa lebih ramah lingkungan,” ujar Gunar.
Selain itu, kami juga ingin memperluas pasar, mungkin sampai ke luar negeri,” imbuhnya dengan penuh harap.
Penulis: Lina Sunarni
Editor: Muchamad Aly Reza
Liputan ini diproduksi oleh mahasiswa Magang Jurnalistik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta periode September 2024.
BACA JUGA: Umbul Manten, Surga Tersembunyi di Klaten yang Wajib Dikunjungi
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News