Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Pekerja Surabaya Bergaji Dua Digit “Hijrah” ke Jogja Imbas Efisiensi Prabowo, Berakhir Derita karena Kecilnya UMR

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
8 April 2025
A A
Surabaya, Jogja, pegawai hotel. MOJOK.CO

Ilustrasi - Pekerja Surabaya Bergaji Dua Digit "Hijrah" ke Jogja Imbas Efisiensi Prabowo, Berakhir Derita karena Kecilnya UMR (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dua bulan lalu, Diana (26) tak pernah membayangkan hidupnya bakal berubah 180 derajat. Dari pegawai bergaji dua digit di Surabaya, kini harus berakhir sebagai pemburu UMR Jogja yang tak seberapa.

Hidup yang serba berkecukupan, lambat laun mulai menjauhinya. Impian menikah di umur 27, agaknya juga bakal berakhir menjadi mimpi siang bolong. Kata dia, semua gara-gara kebijakan efisiensi.

“Kalau tahunya begini, mati menyesal aku nyoblos Prabowo kemarin,” kata perempuan yang bekerja sebagai karyawan hotel bintang empat ini, Sabtu (29/3/2025) lalu.

Awalnya punya gaji Rp12 juta per bulan di Surabaya

Sejak 2023 lalu, Diana diangkat sebagai supervisor sebuah hotel kenamaan di Surabaya. Gajinya pun naik dua kali lipat dari sebelumnya.

Awalnya, ia mendapatkan gaji Rp5,8 juta per bulan. Namun, karena promosi tersebut, upahnya mencapai Rp12 juta per bulan atau setara tiga kali lipat UMR Surabaya. Per 2022, UMR Kota Pahlawan berada di angka Rp4,3 juta.

“Dengan gaji sebesar itu, semua terasa mudah apalagi aku nggak mikirin biaya lain kayak uang kos,” jelas perempuan asli Surabaya ini.

Sejak lulus dari sebuah akademi perhotelan pada 2021 lalu, karier Diana memang cukup moncer. Setelah bertahun-tahun bekerja secara kasual hingga diberi kontrak, dua tahun berselang dia diberi amanah sebagai supervisor.

“Orang tua sampai bikin syukuran karena anaknya ‘diangkat’ jadi pegawai, kebanggaannya mungkin setara jadi PNS,” katanya.

Efisiensi, kontraknya tak diperpanjang

Sialnya, 2025 menjadi tahun yang sama sekali sulit baginya. Kontraknya bakal habis awal akhir Januari, tetapi sinyal perpanjangan belum juga dia dapatkan.

Bahkan, kabar buruk soal pemberhentian kerja beberapa karyawan mulai terdengar. Muasalnya adalah kebijakan efisiensi Presiden Prabowo Subianto, yang salah satunya, melarang pegawai pemerintahan menyelenggarakan rapat atau acara di hotel-hotel.

“Padahal Surabaya itu bukan kota wisata, jadi ya pemasukan besarnya dari pejabat-pejabat yang bikin acara di hotel. Kalau itu dilarang, mampus lah kami,” urainya.

Benar saja, akhir Januari 2025 kontraknya tak diperpanjang. Dari penjelasan yang dia dengar, pihak hotel tak mau berjudi dengan situasi yang kian tak menentu terhadap industri perhotelan di Surabaya.

Imbasnya, pegawai yang habis kontrak, seperti dirinya tak diperpanjang tanpa pandang bulu. Pegawai-pegawai kasual atau freelance, dikurangi jatah masuknya. Pendeknya, hotel tempatnya bekerja benar-benar melakukan perampingan.

“Bahkan aku dengar pegawai yang statusnya kasual cuma masuk dua hari dalam seminggu, padahal mereka dibayar per hari. Parahnya lagi ada yang dirumahkan, persis situasinya kayak Covid kemarin.”

Iklan

Memutuskan hijrah ke Jogja karena merasa kota ini belum terdampak

Diana tak mau lama-lama menganggur. Berbekal koneksinya, perempuan asal Surabaya ini memutuskan pergi ke Jogja dengan harapan mencari peruntungan yang lebih baik.

Pertimbangannya, Jogja adalah kota wisata–berbeda dengan Surabaya yang industri hotelnya mengandalkan penuh kunjungan pejabat. Sehingga, yang dia pikirkan, situasi hotel-hotel di Jogja masih baik-baik saja alias tak terdampak efisiensi Prabowo.

“Aku juga sudah mengobrol dengan beberapa teman yang juga kerja di hotel di Jogja, kata mereka masih cenderung aman-aman saja,” kata Diana.

Dari yang dia tahu, beberapa hotel besar seperti Marriott atau Seraton memang melakukan efisiensi. Namun, beberapa hotel yang lokasinya berada di dekat kawasan wisata seperti Malioboro, masih terkesan aman.

“Aku milih hotel yang dekat Malioboro. Mulai kerja awal puasa kemarin, tapi sialnya di hotel ini tanggal tersebut masih masuk low season, jadinya agak sepi.”

Culture shock dengan gaji di Jogja yang jauh lebih kecil dari Surabaya

Di satu sisi, Diana mengaku lega karena sudah dapat pekerjaan pengganti. Setidaknya, jauh-jauh merantau dari Surabaya ke Jogja, ia tak mengalami fase menganggur.

Namun, di sisi lain ia juga mengaku kaget. Pasalnya, gaji yang ditawarkan tempat kerja barunya jauh di bawah ekspektasi. Jangankan dua digit seperti di Surabaya, setengahnya saja tidak ada.

“Aku tahu di Jogja UMR nggak sampai tiga juta. Tapi, kerja untuk posisi yang sama dengan gaji yang amat jomplang, rasanya kurang masuk akal,” ujarnya.

Di Jogja, Diana mendapatkan gaji Rp3,6 juta sebulan alias seperempat dari upah yang diterimanya di Surabaya. Dengan gaji ini, hidupnya di perantauan pun cukup mengkis-mengkis. Tiap bulan, Rp1,2 juta sudah harus melayang buat bayar kos, sementara sisanya ia anggap kurang kalau untuk uang bensin dan makan.

“Dulu aku bisa ngasih ke orang tua sama nabung, sekarang rasanya berat banget.”

Dulu, dengan gaji dua digit di Surabaya, Diana nyaris bisa melakukan hal-hal yang dia suka. Termasuk nonton konser idola, jalan-jalan tiap akhir bulan, hingga merencanakan pernikahan. Namun, dengan penurunan gaji yang begitu drastis, semua kemewahan dan rencana pernikahannya harus dipikirkan ulang.

“Dulu berani melangkah buat menikah karena merasa sudah bisa mapan. Sekarang, boro-boro. Buat sekadar hidup saja susah kalau gaji segini.”

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Sisi Kelam Pekerja TV di Surabaya, Seolah Keren tapi Gaji Cuma Rp1 Juta Bisa Langsung Ludes karena Godaan Mabuk dan Foya-foya atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 8 April 2025 oleh

Tags: Jogjapekerja jogjapekerja surabayaSurabayaumr jogja
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Innova Reborn Menolak Mati, Toyota Belum Percaya sama Zenix? MOJOK.CO

Innova Reborn Menolak Mati, Toyota Belum Siap Kehilangan Mobil Kesayangan yang Nggak Pernah Bikin Malu

12 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.