Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Derita Mahasiswa KKN di Desa Sound Horeg: “Dipaksa Jadi Jamet” buat Karnaval, Kalau Nolak Bisa Diusir

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
25 Juli 2025
A A
Derita Mahasiswa KKN ikut karnaval sound horeg. MOJOK.CO

ilustrasi - mahasiswa KKN terpaksa ikut karnaval sound horeg. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Saat di posko, Riksa dan teman-teman KKN-nya hanya bisa geleng-geleng kepala sambil tertawa getir. Tak habis pikir dengan keputusan mereka. Pasalnya, mahasiswa KKN itu mulanya benci sekali dengan sound horeg, tapi akhirnya malah ikut memeriahkan pawai bahkan ada yang bersedia joget pargoy.

“Di sini karnaval sound horeg memang jadi hiburan, Mbak. Lihat saja kalau latihan, pasti banyak yang nonton. Apalagi pas karnaval. Tua, muda, semua berbaur menikmati,” begitu kata salah seorang anggota Karang Taruna setempat pada Riksa. 

MUI cuma bisa horam-haram

Suatu hari, Riksa pernah iseng bertanya kepada anggota Karang Taruna soal fatwa haram Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur tentang sound horeg. Namun, warga hanya tertawa sinis. Katanya, MUI itu tahu apa? Tahunya cuma horam-haram, horam-haram. 

“Ya kalau begitu haramkan sekalian konser-konser musik, atau salawat bersama. Kan itu sound-nya juga kenceng-kenceng,” kata si anggota Karang Taruna ke Riksa.

Bagi sebagian warga di tempat KKN Riksa, karnaval sound horeg justru jadi sumber kebahagiaan. Bahkan, jadi sumber rezeki untuk pedagang. Maka tidak perlu diharamkan.

Salah satu penjual jasa sound horeg, Muzahidin Brewog mengungkap ia bisa mematok harga minimal Rp30 juta untuk sekali undangan. Sejauh ini, ia merasa belum mendapat komplain atas kerugian warga saat kacanya pecah atau genteng jatuh. Sebab, kata Brewog, sound horeg adalah jenis hiburan.

“Jadi warganya juga oke-oke saja. Karena kan yang mendatangkan mereka juga. Jadi (jalur) yang kami lewatin itu pas melewati (rumah) yang mengundang,” kata Muzahidin, pemilik Brewog Audio dikutip dari Youtube KapanLagiDotCom, Jumat (25/7/2025).

“Waktu kacanya pecah ya mereka malah ketawa, tepuk tangan, karena bangga dengan menghadirkan ‘wuh Brewog bisa mecahin kaca begitu,’” lanjutnya.

Cap jamet langsung melekat

Mendengar berbagai komentar dari penikmat sound horeg secara langsung, Riksa dan mahasiswa KKN lain pun tak berani berpendapat, ketimbang terlibat cekcok.

“Kami sempat juga dicecar, jangan-jangan kami termasuk orang yang setuju soal haram-haram MUI itu. Ya kami bilang, nggak lah. Daripada kami diusir hahaha. Padahal dalam hati ya agak miris juga ya,” kata Riksa.

Namun, saat Riksa mencoba mendalami lebih jauh, sebetulnya masih ada warga yang tidak suka. Tapi tetap saja kalah suara. Mereka tak berani protes karena takut kena masalah. Seperti yang dialami Riksa dan mahasiswa KKN lainnya. Setidaknya, informasi itu membuat batin Riksa lega.

Suatu kali, ia pernah menceritakan masalah ini ke teman-temannya yang juga sedang KKN di desa lain. Riksa pun heran, karena warga di desa lain tidak ada yang suka sound horeg.

“Jelas saja kami jadi olok-olok pas mereka tahu kalau kami bakal ikut karnaval sound horeg. Langsung dilabeli ‘jamet anyaran’ (new member jamet). Geblek tenan.” kata Riksa.

Iklan

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Derita Orang Jawa Timur, Mau Hidup Ayem tapi Kena Cap Jelek karena Ulah Pencak Silat hingga Sound Horeg atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 28 Juli 2025 oleh

Tags: desa sound horegkarnaval 17 agustuskarnaval sound horegKKNkkn di jawa timurmahasiswa kknowner sound horegsound horeg
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Mahasiswa KKN.MOJOK.CO
Kampus

KKN Bikin Warga Muak Kalau Program Kerja Template dan Kelakuan Mahasiswanya Tak Beretika

17 Oktober 2025
KKN UMY Tidak Hanya Bisa Bikin Papan Nama MOJOK.CO
Esai

Mahasiswa UMY Atasi Sampah di Laut Wakatobi dengan Stove Rocket, Bukti KKN Tidak Hanya Bikin Papan Nama

6 Oktober 2025
Kesombongan mahasiswa KKN: tak sapa warga dan sok pintar bikin warga kesan dan berniat jahat MOJOK.CO
Ragam

Kesombongan Mahasiswa KKN bikin Warga Tak Segan “Berniat Jahat”: Tak Mau Nyapa dan Sok Pintar, Tak Tulus “Kerja Nyata” karena Niat Lain

21 Agustus 2025
anggota karang taruna lebih baik daripada mahasiswa KKN saat 17 Agustus. MOJOK.CO
Ragam

Warga Desa Sebetulnya Miris dengan Mahasiswa KKN: Nggak Menghargai Waktu dan Kerja Asal-asalan, Cuma Merugikan

19 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.