Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Jadi Perintis Tak Seseru Omongan Bocil Pewaris, Susah Payah bikin Usaha buat Nanggung Utang Keluarga

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
2 Agustus 2025
A A
Cerita perintis bukan bocil pewaris yang lulus SMK langsung bayar utang keluarga. MOJOK.CO

ilustrasi - jatuh bangun seorang perintis yang bayar utang keluarga. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Perintis itu bukan cita-cita. Bukan juga mimpi indah. Tidak seru juga seperti yang dikatakan bocil pewaris itu kepadamu. Hanya sebuah keharusan untuk bertahan, karena tidak ada orang lagi yang bisa diandalkan. Seperti cerita seorang pemuda lulusan SMK ini yang harus “babat alas” untuk membayar utang ibu.

Nekat jadi ABK setelah lulus SMK untuk biaya berobat ibu

Yusril (23), bukan nama sebenarnya, seperti jatuh tertimpa tangga saat mendengar ibunya mengalami komplikasi selang 3 hari, saat kabar pandemi diumumkan masuk ke Indonesia. Selain membayar biaya pengobatan ibunya di rumah sakit, ia juga harus membayar utang keluarga.

Sebagai anak yang baru lulus SMK, Yusril benar-benar tak tahu harus berbuat apa. Selain itu, ia juga belum mendapat kerja. Jadi secara penghasilan pun tak punya. Ia pun kelimpungan mencari bantuan ke saudara-saudara, tapi tak ada jalan keluar. 

“Utang ibuku sampai Rp100 juta belum ditambah bunganya. Lalu, dua adikku masih sekolah. Belum lagi biaya pengobatan ibuku sampai Rp10 juta,” kata Yusril kepada Mojok, Kamis (31/8/2025).

Mau tidak mau, sebagai anak pertama tanpa kehadiran ayah, Yusril harus memikul beban itu sendirian. Sebelum menjadi perintis sekaligus membuka usaha sendiri, ia nekat bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) penangkapan ikan yang terkenal tak manusiawi.

“Aku cuman sanggup kerja selama satu bulan. Untungnya, aku masih bisa mendapat gaji pertamaku sebesar Rp10 juta untuk biaya berobat ibuku,” lanjut pemuda lulusan SMK itu.

Beratnya menjadi perintis karena harus babat alas

Setelah berhenti bekerja sebagai ABK, Yusril memilih pekerjaan yang tak jauh dengan keluarganya yakni menjadi buruh di salah satu pabrik. Pekerjaan itu mengharuskan ia lembur dari pukul 07.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Selang beberapa bulan, pabrik itu menjadi sepi sehingga jam kerjanya dikurangi jadi pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB. Otomatis, upah yang ia dapatkan juga menurun. Ia pun mencari pekerjaan tambahan yang bisa ia lakukan di malam hari.

“Kebetulan temanku nawarin kerjaan sebagai housekeeping dan langsung aku terima. Jadi aku punya dua pekerjaan dalam satu hari. Pagi sampai sore di pabrik, sore sampai malam kerja di hotel,” ujarnya.

Oleh karena itu, saat mendengar “bocil pewaris” itu bilang soal serunya menjadi perintis, Yusril hanya bisa tersenyum getir. Batinnya serasa dikoyak-koyak omongan anak kecil yang sejak lahir sudah hidup bergelimang harta. Sementara ia harus berjuang sejak lulus SMK.

Menurut Yusril, menjadi perintis bukanlah cita-cita tapi keterpaksaan. Bukan juga pekerjaan yang seru dan mengasyikkan. Ibarat pepatah Jawa, perintis itu harus siap babat alas.

“Berat banget jadi perintis. Minim relasi, kerja keras dari nol, serta proses yang lama dan hampir tak ada ujung. Jika gagal dan kehabisan modal, bisnis pun tak akan jalan malah meninggalkan utang,” ucapnya.

Kebahagianku adalah melihat senyum ibu

Namun, satu hal yang membuat Yusril kuat menjadi seorang perintis. Kondisi ibunya yang berangsur-angsur membaik setelah mengalami komplikasi, serta senyum bahagianya di dunia.

“Setiap aku melihat senyum ibu, saat itu juga aku mulai semangat bekerja,” ucapnya.

Iklan

Baca Halaman Selanjutnya

Memutuskan resign dan bikin usaha sendiri

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 3 Agustus 2025 oleh

Tags: bayar utangbocil perintisbocil pewarislulus SMKlulusan SMKperintispewarissulit cari kerja
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Jadi omongan saudara karena sarjana nganggur. MOJOK.CO
Ragam

Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur

12 Desember 2025
Adik rela berkorban memupus mimpi kuliah dan jadi sarjana PTN gara-gara kakak sendiri MOJOK.CO
Ragam

Wong Liyo Ngerti Opo: Adik Korbankan Mimpi Kuliah PTN, Biar Kakak Saja yang Jadi Sarjana sementara Adik Urus Orang Tua

25 November 2025
Pilih kos murah di Malang karena gaji nggak UMR. MOJOK.CO
Ragam

Cara Bertahan Hidup Anak Kos di Malang dengan Gaji Rp2 Juta setelah Orang Tua Tiada, Tersiksa tapi “Kudu Legawa”

8 Oktober 2025
Lulusan SMA ditolak kerja 300 kali, kini ingin kuliah S1. MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Pahit Lulusan SMA Ditolak Kerja 300 kali karena Dianggap Sok Tahu, Kini Sudah Nggak Mau Dibodohi dan Pilih “Upgrade” Diri

7 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.