Nyaris semua tempat usaha terpaksa punya “perjanjian” dengan ormas di Ciledug
Setelah kejadian traumatis itu, Rian kemudian bertanya kepada bosnya. Dari penjelasan yang dia dengar, ia kemudian paham kalau nyaris tempat usaha di sana memang dipaksa bikin “perjanjian”.
“Bahasanya sih uang keamanan gitu. Biar nggak diganggu preman lain. Sehari kudu setor duit sesuai kesepakatan,” jelasnya.
Rian pun juga bertanya, lantas apa yang terjadi kalau tempat usaha itu menolak bekerja sama?
“Katanya sih, nggak ada opsi nggak mau. Artinya wajib mau dan sepakat sama perjanjian itu,” jelas Rian. “Aku nggak tahu konsekuensinya bakal seperti apa, soalnya tempat kerjaku selalu manut saja sama ormas. Tapi pengalaman tempat usaha lain, berani melawan taruhannya ya pasti gulung tikar.”
Selama 10 tahun di Ciledug, Tangerang, Rian sudah pindah tempat kerja tiga kali. Kata dia, di tiga tempat itu situasinya sama saja: selalu ada ormas yang minta jatah.
“Sekarang malah lebih ngeri. Jatahnya udah nggak ngecer [harian], tapi ngirim proposal gitu. Kemarin ada yang minta jatah 5 juta sebulan. Itu mah lebih gede dari gajiku.”
Jangan tinggal di sini kalau fobia preman
Ciledug memang menjadi kawasan di Tangerang yang memang terkenal sebagai sarang ormas. Ada banyak organisasi masyarakat di kawasan ini. Mulai dari yang sudah punya nama besar, sampai yang kroco-kroco sekalipun.
Sialnya, kalau kita meng-tracking pemberitaan mengenai ormas Ciledug di pemberitaan daring dan media sosial, yang ada hanya huru-haranya. Dan, nyaris tiap tahun ada kejadian besar.
Mulai dari bentrokan dua ormas besar di Pasar Lembang, Ciledug gara-gara rebutan lahan parkir; bentrokan di Larangan karena penurunan bendera salah satu ormas, sampai penjarahan toko-toko yang videonya kerap berseliweran di medsos.
Kalau kata Rian, sih, sebagai tempat kerja Ciledug ini memang menjanjikan. Lapangan pekerjaan banyak dan gaji yang ditawarkan pun lumayan. Namun sebagai tempat tinggal, kata dia, harus dipikirkan matang-matang.
“Kalau fobia ormas, mending jangan tinggal di Ciledug,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Ciputat, Kecamatan di Tangerang Selatan yang Sebaiknya Jangan Ditinggali Kalau Kesabaran Setipis Tisu atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












