Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Bong Supit Jogja Saksi Orang Baru Sunat di Usia 80 Tahun hingga Sunat demi Kepuasan, Kulit Alot Tak Jadi Masalah

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
12 Juli 2024
A A
Cerita dari Bong Supit Jogja, Baru Sunat di Usia 80 Tahun hingga Ketakutan Jadi Alot MOJOK.CO

Ilustrasi - Bong supit Jogja saksi orang baru sunat di usia 80 tahun. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Atas satu dan lain alasan, tidak semua orang bisa langsung sunat sejak kecil atau ketika remaja. Ada juga orang yang baru memutuskan sunat saat memasuki usia dewasa bahkan tua. Bong supit atau juru sunat di Jogja merekam cerita dari mereka yang baru sunat di masa dewasa.

***

Saat saya berkunjung ke Bong Supit Suryono di Sumberadi, Mlati, Sleman, si juru sunat yang akrab dengan panggilan Pak Sur (60) masih menangani satu pasien terakhir sebelum jeda salat Magrib.

Berdasarkan informasi dari dua perempuan di meja penebusan obat, Pak Sur masih akan menangani satu pasien lagi sekitar pukul 19.00 WIB. Maka, saya punya kesempatan di bakda Magrib jika ingin melakukan wawancara.

Beruntung juru sunat itu dengan senang hati memberi kesempatan saya untuk masuk ke ruangannya. Kami lantas berbincang mengenai dunia persunatan orang dewasa.

Cerita dari Bong Supit Jogja, Baru Sunat di Usia 80 Tahun hingga Ketakutan Jadi Alot MOJOK.CO
Bong Supit Suryono di Sleman, Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

Bong supit Jogja saksi orang baru sunat di usia 80 tahun

Pak Sur sudah 35 tahun berprofesi sebagai juru sunat di Jogja. Dari pengalaman panjangnya tersebut, sudah tak terhitung berapa jumlah pasien sunat di usia dewasa yang ia tangani.

“Kebanyakan mualaf kalau yang dewasa baru sunat. Atau orang non muslim, cuma menjaga kebersihan dan kesehatan alat vital,” terang Pak Sur, Kamis (11/7/2024).

“Ada juga yang karena mau nikah akhirnya baru sunat,” sambung juru sunat ramah tersebut.

Mereka—orang dewasa yang baru mau sunat—bisanya akan datang ke Bong Supit Suryono seorang diri, tanpa ada keluarga yang mengantar. Barang kali karena pertimbangan malu, Pak Sur tak bisa memastikan.

Selain itu, Pak Sur mengaku sempat menangani pasien yang baru sunat di umur 80 tahun. Waktu itu karena si kakek umur 80 tahun itu baru hendak berangkat haji, sehingga mau tak mau harus sunat terlebih dulu. Padahal waktu itu hanya tinggal seminggu saja keberangkatannya.

“Tapi yang seperti itu biasanya karena dulu di masa kecil belum sempat sunat. Karena orang zaman dulu, nggak ada biaya, nggak ada sunat massal juga,” jelas Pak Sur.

Sunat di bong supit Jogja saat dewasa demi kepuasan suami istri

Jauh sebelum saya berkunjung ke Bong Supit Suryono, pada 2018 silam Mojok sempat berkunjung ke Supit Bogem milik Bardo Djumeno di Kalasan, Sleman.

Pak Bardo menjumpai pemandangan unik saat berhadapan dengan pasien sunat dewasa. Jika pasien anak-anak diantar oleh orang tua, maka pasien dewasa sering kali diantar oleh pasangannya: mahasiswa diantar pacar, ada juga pria muda yang diantar calon istrinya.

Pak Bardo menjelaskan, urusan sunat atau belum sunat memang berpengaruh dalam urusan hubungan suami istri.

Iklan

“Kalau nikah belum sunat, kan istrinya bisa membandingkan, nih. Lebih nyaman mana, sebelum atau sesudah disunat?” Ujar Pak Bardo dengan tawa renyah.

Ia pun mengaku sempat mendapat pasien bapak-bapak yang baru memutuskan sunat setelah memilki dua anak. Dan hasilnya memang sangat berpengaruh dalam hubungan suami istri.

“Memang katanya lebih enak setelah sunat, lebih mantap dan bersih,” terang Pak Bardo.

Sunat waktu dewasa itu sakit dan alot?

Barang kali teman-teman pembaca sudah kerap dengar, konon kalau baru sunat di masa dewasa, maka proses sunatnya akan jadi lebih sulit dan sakit karena kulitnya sudah terlanjur alot.

“Kalau zaman dulu memang iya, karena alatnya kan tradisional. Kalau sekarang kan sudah modern. Metodenya juga modern. Seperti saya sendiri pakai metode laser,” beber Pak Sur.

Pak Sur mengawali menjadi bong supit di Jogja berawal dari bong supit tradisional. Jauh sebelum itu, profesi asli Pak Sur sebenarnya malah seorang perawat gigi.

Seiring waktu, Pak Sur mulai memiliki ketertarikan untuk mempelajari supit atau sunat. Ia pun mengikuti pelatihan-pelatihan. Dari juru sunat tradisional, Pak Sur kini menjadi juru sunat dengan alat-alat yang mengikuti zaman.

Cerita dari Bong Supit Jogja, Baru Sunat di Usia 80 Tahun hingga Ketakutan Jadi Alot MOJOK.CO
Lokasi Bong Supit Suryono di Mlati, Sleman, Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

“Jadi sekarang nggak ada istilahnya sunat sakit. Termasuk ke orang dewasa. Metode laser itu tidak terlalu sakit, sembuhnya juga cepet,” ungkap Pak Sur.

Bahkan misalnya si pasien takut suntik anestesi sebelum sunat, di Bong Supit Suryono Jogja menyediakan metode yang pokoknya menghindarkan si pasien dari rasa nyeri jarum suntik.

“Atau bisa juga pakai metode hipnotis. Jadi dihipnotis biar tidur atau biar nggak merasakan sakit. Tapi perlu dicatat, hipnotis ini fungsinya buat menolong orang. Kalau untuk merugikan orang lain, merampok, itu namanya gendam, lain lagi,” tutur juru sunat Jogja itu.

Tak terasa sudah mendekati pukul 19.00 WIB. Saya lantas berpamitan, sementara Pak Sur bersiap untuk menangani pasien yang katanya datang dari Magelang. Karena selain Jogja, pasien Bong Supit Suryono ternyata juga berasal dari Magelang hingga Solo.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA: Kepuasan di Gang Dolly Surabaya yang Tak Ditemukan di Sarkem Jogja, Kenangan Lepas Perjaka hingga Tawaran Bercinta dengan Bule

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

 

 

Terakhir diperbarui pada 12 Juli 2024 oleh

Tags: bong supit jogjaJogjasunatsunat jogjasunat lasersunat modernsunat tradisionalsupit jogja
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.