Lagi-lagi, di usia 18 Nana kehilangan banyak hal. Ingin masuk lewat jalur mandiri atau mendaftar kampus swasta pun ia tak kuat hati. Meski ibunya siap mengusahakan, namun ia yang tidak tega.
“Ibu gaji pas-pasan. Untuk kehidupan kami berdua saja cukup sulit. Nggak mampu mas kalau kuliah swasta atau daftar jalur mandiri,” terangnya.
Ternyata, ada satu lagi kendala yang ia alami. Ternyata, dirinya masih satu kartu keluarga dengan bapak. Hal itu membuatnya sulit untuk mendaftar Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Bapaknya memang aparatur negara, namun sudah tidak membiayainya lagi.
“Nggak tau kok bisa begitu. Ini belakangan ibu baru ngurus lagi biar aku KK-nya terpisah dengan bapak,” kata dia.
Berjuang demi bisa lolos CPNS
Beberapa bulan setelah lulus SMA dan gagal masuk Undip Semarang, ia mengisi waktu dengan melanjutkan jualannya. Kali ini bukan hanya jajan. Ia juga berjualan skin care. Promosi lewat WhatsApp demi bisa menambah uang jajan.
Mendengar ada pembukaan CPNS pada 2024 ini, ia juga memutuskan untuk segera bersiap. Ketika pendaftaran sudah buka, ia berencana mengambil formasi di Kemenkumham yang terbuka untuk lulusan SMA.
“Kadang iri lihat teman-teman yang dengan mudah bisa kuliah. Tapi ya sudah, ini jalan hidupku,” tuturnya.
Demi mempersiapkan seleksi CPNS, ia mengaku sudah membeli buku latihan serta mengikuti simulasi Computer Assisted Test (CAT) agar lebih matang.
Ia berharap bisa lolos CPNS. Selain demi bisa lekas membantu ekonomi ibunya, juga ingin bisa membuktikan kepada ayahnya bahwa anak yang ditinggal ini mampu hidup mandiri dan sukses di masa depan.
)* bukan nama sebenarnya.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Baturaden yang Melegenda, Saksi Dunia Gelap Mahasiswa di Purwokerto yang Tak Diketahui Orang Tua
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.