3 tahun tidak pulang
Lebaran pertama, Bima masih pulang. Kata Yudi, rumah masih ramai dan penuh dengan tawa. Namun Lebaran berikutnya, Bima tak pulang. Katanya sibuk kerja paruh waktu.
“Sejak kecil dia dimanja, sampai orang tua nggak berani ngebantah. Jadi ketika bilang nggak pulang sekalipun, tetap dimaklumi,” kata Yudi.
Tahun berikutnya, alasan lain muncul: skripsi, magang, wawancara kerja. Apalagi, saat itu juga pandemi Covid-19 yang bikin “alasan” buat nggak pulang semakin besar.
Yang bikin hati Yudi sakit, ia tak tahu kapan adiknya yang menerima beasiswa itu lulus kuliah dan wisuda, karena memang tak ada kabar. Tahu-tahu, adiknya mengabari kalau ia resmi bekerja di Jakarta. Dan, sejak saat itu tak pernah lagi pulang saat hari raya.
“Seingatku adikku terakhir pulang itu 2022, akhir Covid. Itu katanya sudah lulus dan kerja gitu.”
Yudi, yang bekerja di Jogja, selalu bisa pulang. Tiap kali sampai rumah, ibunya selalu menanyakan soal adiknya. Sialnya, tiap kali Yudi bertanya ke adiknya “kapan pulang”, sekadar dijawab saja sudah untung.
Yang bikin ia sedih, tiap kali melihat bapak dan ibunya duduk saat sore hari usai pulang dari sawah, seperti ada kerinduan yang tak berujung. Mereka masih bisa tersenyum dan tertawa, tapi ada sakit yang dipendam.
Beasiswa yang mengubah watak manusia
Kini, yang Yudi ketahui, Bima bekerja tetap di Jakarta. Ia tak pernah menanyakan kabar karena tahu itu hal yang sia-sia. Yang jelas sih, kalau melihat update story di IG-nya, adiknya itu sudah hidup enak di ibu kota.
“Ibu selalu bilang, ‘alhamdulillah kalau adikmu sukses’, padahal aku tahu hatinya sakit,” kata Yudi.
Sebagai kakak, Yudi bangga dengan adiknya. Ia tahu betapa sulitnya perjuangan sampai bisa kuliah dengan beasiswa, lalu mendapat pekerjaan mapan di Jakarta.
Tapi kebanggaan itu bercampur dengan getir. Karena tiap kali ia pulang, ia melihat sendiri bagaimana bapak dan ibu menunggu kabar yang tak kunjung datang.
“Aku masih belum memahami mengapa beasiswa bisa mengubah watak manusia,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Sulitnya Jadi Mahasiswa Penerima Beasiswa LPDP, Dituntut Banyak Ekspektasi padahal Nggak Bahagia di Luar Negeri atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












