Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Jogja Masih Menjadi Pilihan Para Perantau Surabaya, Karena Punya Sesuatu yang Tak Dimiliki Kota Pahlawan

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
18 Februari 2025
A A
Merantau dari Surabaya ke Jogja. MOJOK.CO

Ilustrasi - kecewa merantau dari Surabaya ke Jogja karena upah kecil. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bekerja bahkan menetap di Jogja masih menjadi pilihan bagi warga Surabaya, meski upah yang diberikan jauh lebih murah. Di sisi lain, Jogja menawarkan suasana tenang dan lingkungan yang mendukung untuk berkembang.

Job seeker setelah terkena PHK

Tahun baru berganti, tapi ada saja masalah yang harus dihadapi oleh Dea* (23). Segala rencananya harus berubah karena kabar tak mengenakkan yang ia terima. Februari 2025, Dea terkena layoff padahal ia baru saja mendaftar kuliah. 

Sebetulnya, ia sudah punya perencanaan selama setahun ini jika tidak terkena layoff. Dea bisa membiayai kuliahnya sembari bekerja. Bahkan di akhir tahun kemarin, projek kecil-kecilannya berjalan lancar, sehingga ingin ia teruskan.

Namun, hidup memang kadang-kiding, sebab apa yang direncanakannya jadi berantakan. Belum selesai soal putus kerja, ia juga putus cinta. Pengalamannya menggambarkan jelas paribahasa sudah jatuh tertimpa tangga.

“Saya nggak tahu bisa lanjut kuliah apa nggak, project saya bisa jalan apa nggak, semuanya semburat,” kata perempuan asli Surabaya itu, Senin (17/2/2025).

“Lak jare konco-koncoku, yoman. Yo opo maneh (kalau kata teman-temanku, yoman. Ya sudah, mau bagaimana lagi),” lanjutnya.

interview. MOJOK.CO
ilustrasi – pelamar wawancara kerja. (Sumber: Freepik)

Alih-alih berdiam diri, Dea memilih lebih rajin mengirim lamaran kerja. Semua peluang ia coba, salah satunya di Jogja. Secara bersamaan, ia juga mendapat panggilan wawancara di Surabaya. Setelah ia coba keduanya, Dea mengalami kebimbangan.

“Kalau gaji proper buat hidup ya ayo aja, tapi kalau lihat dari UMR Jogja sepertinya harus mikir dua kali ya hahaha,” ucapnya.

Jogja menawarkan sesuatu yang tak ada di Surabaya

Terlepas dari UMR Jogja, Dea tak memungkiri jika Jogja adalah tempat yang bagus untuk membangun relasi. Sebagai pekerja di bidang industri kreatif, Dea bisa mendalami berbagai budaya maupun kesenian, sebab yang dia tahu, banyak agensi kreatif maupun galeri di sana.

“Dari segi ‘nyeni’ sejujurnya Jogja keren banget. Banyak orang-orang yang menekuni seni, tempat-tempat bersejarah yang masih terjaga dan bisa dikunjungi, begitu juga dengan alamnya,” ujar Dea.

“Tapi kalau mau realistis, sesungguhnya untuk level staf buat kerja di Jogja itu cukup ketar-ketir. Apalagi, untuk merantau dan dapat gaji UMP,” lanjutnya.

Barangkali, kata Dea, untuk sebagian orang persoalan gaji tak jadi soal. Hanya saja, setiap orang pasti memiliki alasan yang berbeda. Misalnya dari segi kapasitas dan kebutuhan orang tersebut. Oleh karena itu, Dea merasa butuh waktu lama untuk mempertimbangkan.

Hati kecilnya pun bilang ingin melanjutkan mimpi. Dea ingin berkembang dan banyak belajar soal industri kreatif di Jogja. Meskipun dalam perjalanannya serba tak pasti, tapi ia merasa lega sebab setidaknya sudah pernah mencoba.

“Saya nggak tau bakal kerja lama di Jogja apa secukupnya saja. Mari dilakoni wae, semua ini terjadi karena wes kadung, ya toh?” ucap Dea.

“Ya saya minta doanya saja, semoga keberangkatan saya ke Jogja ini nggak cuman memberi saya pengalaman tapi juga cuan, amiin,” lanjutnya.

Alasan pindah dari Surabaya ke Jogja

Baca Halaman Selanjutnya

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 19 Februari 2025 oleh

Tags: alasan merantaugaji di jogjaJogja Istimewamencari kerjaPHKSurabaya
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025

Video Terbaru

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.