Pertandingan final tim futsal putri Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melawan Universitas Negeri Malang (UNM) berlangsung alot pada babak pertama. Tinggal satu menit waktu tersisa, gawang UNY nyaris kebobolan akibat kick in dari pemain UNM.
Beruntung, bola itu berhasil ditepis lewat lompatan dan tangan kanan sang kiper, meski ia mengalami kram pada kaki sesudahnya. Ia pun mendapat penanganan medis selama beberapa detik dan langsung siaga menjaga gawang dari ancaman corner kick.
Namun, pelatih menyuruh sang kiper istirahat sebentar sehingga ia digantikan oleh pemain selainnya. Tak sampai 20 detik, sang kiper kembali lagi ke lapangan dan bersiap menjaga gawang. Hingga babak kedua, kiper dari UNY melakukan 11 saves.
Kiper tim futsal putri dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu bernama Tsania Agma Firdistya atau yang akrab dipanggil Agma, akronim dari Agustus tanggal lima–tanggal kelahirannya. Berkat kelihaiannya menepis bola, gawang UNY hampir tak pernah kebobolan dalam pertandingan Campus League 2025 Futsal Regional Jogja by Polytron pada Kamis (6/11/2025) hingga Rabu (12/11/2025).

Pada pertandingan pertama mereka di hari kedua, Universitas Tidar Magelang (UNTIDAR) sama sekali tak bisa menembus gawang UNY. Di pertandingan berikutnya melawan Universitas Negeri Malang, barulah gawang UNY kebobolan satu gol. Begitu pun di pertandingan ketiga melawan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (SAT).
Namun, kebobolan dua gol dari serangan lawan membuat sang kiper justru bertekad agar tidak kecolongan lagi. Bahkan berhasil memanfaatkan ujung-ujung jarinya untuk menepis bola. Sampai akhirnya, UNY berhasil menjadi juara pertama dan lanjut ke kompetisi tingkat nasional di Jakarta.
Hampir menyerah jadi kiper andalan UNY
Kelihaian Agma dalam menangkis dan menangkap bola tak terlepas dari bakatnya bermain voli. Namun, gadis asal Temanggung itu mengaku lebih menyukai olahraga futsal semenjak SMP, karena sudah terbiasa bermain sepak bola saat SD.
Ia pun melanjutkan minatnya bermain futsal putri saat SMA. Tapi setelah bertemu dengan teman-temannya yang lebih jago menggiring bola, Agma akhirnya membuka peluang lain sebagai kiper.
“Waktu jadi mahasiswa baru di UNY aku mulai belajar lagi teknik dasar. Dari nol banget, bahkan belajar split sampai kulitku biru-biru,” ucap mahasiswa semester 7 tersebut.
Terhitung, sudah 3 tahun ini Agma menjadi kiper UNY. Bagi Agma perjalanan itu tidaklah mudah. Ia pernah merasa putus asa dan tidak ingin lanjut bermain futsal putri.

“Waktu itu aku sempat mengalami dislokasi atau cedera sendi di bahu, aku harus rest selama satu bulan,” ujar Agma berkaca-kaca, “setelah mendingan, aku ikut latihan dan tanding lagi tapi aku merasa performaku terus turun karena setiap timku dalam bahaya, aku tuh pasti kebobolan banyak,” tuturnya.
Di setiap pertandingan besar yang diselenggarakan di luar Jogja seperti Jakarta, Bandung, maupun Jawa Timur, Agma pun merasa menjadi beban dalam tim. Di masa-masa itulah, Agma merasa stres, mengkritik keras dirinya sendiri, hingga tak mau bersosialisasi dengan orang-orang sekitar.
“Aku sampai beripikir, bisa nggak ya aku lanjutin mimpiku ini? Bisa nggak sih aku hidup di futsal? Aku sampai berdoa: ‘Ya Allah kalau benar ini jalanku dan di sini tempatku, tolong kuatkan aku. Jangan buat aku bimbang’,” kata Agma.
Di sela-sela kebimbangannya itulah Agma memaksa dirinya untuk latihan lagi. Ia ingin memastikan hatinya. Kalau api semangatnya benar-benar padam, Agma bakal memutuskan berhenti bermain futsal di UNY.
Sepatu pertama dan “elbow pad” dari sang ibu
Beruntung, di tengah rasa putus asanya itu, teman-teman Agma termasuk pelatihnya datang mendukung. Ia pun teringat kembali masa di mana ibunya mempertanyakan mimpi Agma, saat dirinya yang masih SMA merengek minta dibelikan sepatu futsal.
“Jadi selama aku sparing itu aku selalu pinjam sepatu tetangga karena nggak punya. Orang tuaku, terutama ibu masih ragu buat beliin aku sepatu,” kata Agma.

Selain tidak yakin dengan mimpi Agma, kedua orang tuanya juga harus mempertimbangkan dari segi ekonomi. Sebab, ibu Agma hanyalah seorang guru honorer di sekolah swasta, sementara ayahnya adalah pensiunan PNS.
Melihat Agma yang terus memaksa, kedua orang tuanya pun tak tega. Maka, malam itu juga Agma dibonceng ibunya dengan sepeda motor untuk membeli sepatu merek Lightspeed berwarna merah dan elbow pad untuk melindungi siku sebagai bonus dari ibunya.
“Eh nggak tahunya pas pulang itu hujan lebat, terus ban sepeda motor juga bocor,” kenang Agma yang masih mengingat perjuangan ibunya.
Kini, sepatu itu masih disimpannya tapi tidak dipakai karena sudah rusak. Sementara, elbow pad-nya masih ia kenakan bahkan di pertandingan final futsal putri Campus League 2025 Regional Jogja. Barang itu seolah menjadi “jimat” penyemangat bagi dirinya.
“Karena ajang ini (Campus League 2025) pula aku merasa yakin dengan mimpiku. Aku nggak mau menyerah, aku ingin berjuang dengan timku,” ujar Agma.
Proses latihan yang tak akan mengkhianati hasil

Berkat kegigihan Agma dalam berlatih, ia pun berhasil menepis bola dari banyaknya serangan lawan. Bahkan gawang UNY hampir tak pernah kebobolan dalam tiap pertandingan Campus League.
Sampai akhirnya, ia dan tim berhasil menjadi juara pertama dan lanjut ke kompetisi tingkat nasional di Jakarta. Berikut rincian perolehan skor pertandingan tim futsal putri UNY dalam Campus League 2025 Region Jogja:
- UNY vs UNTIDAR memperoleh skor 9-0.
- UNY vs UNM memperoleh skor 1-1.
- UNY vs UIN SAT memperoleh skor 9-1.
- UNY vs Universitas Gadjah Mada (UGM) memperoleh skor 2-0.
- Semifinal: UNY vs UNTIDAR memperoleh skor 9-0.
- Final: UNY vs UNM memperoleh skor 3-0.
Bagi Agma, pertandingan itu baru permulaan sebab target mereka adalah menjadi juara pertama di tingkat nasional. Oleh karena itu, mereka tak boleh lengah. Mempertaruhkan latihannya yang biasa dilakukan sebanyak 4-5 kali dalam seminggu.
“Kami ingin mempersembahkan kerja keras kami ke orang tua, pelatih, dan teman-teman yang sudah mendukung. Kami pun nggak bakal tahu apakah kesempatan seperti ini bakal ada lagi. Jadi fokus kami hanya latihan dan latihan sehingga target kami bisa tercapai.” Ujar Agma.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Satu Malam, Dua Trofi: Tim Futsal UNY Kawinkan Gelar Juara, Putra-Putri Menang Besar di Final atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan












