Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Mendalam

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
1 Desember 2025
A A
banjir sumatera. MOJOK.CO

Ilustrasi - banjir dan tanah longsor di Sumatra. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Lewat akun TikTok pribadinya, @galuh.hanna meminta maaf kepada pemilik Alfamart karena telah menjarah toko itu untuk mendapat beberapa bahan makanan saat bencana banjir dan longsor di Sumatera. 

Dalam videonya yang telah ditonton oleh 784 ribu orang lebih, Galuh mengaku telah mengambil tiga mie instan, air mineral, dan snack.

“Saya sebenarnya tidak ada niat untuk berbuat itu, cuman karena keterbatasan makanan yang kami miliki, kami juga terjebak banjir, tidak ada uang untuk membeli, dan tidak ada bantuan sama sekali. Jadi akhirnya saya ikut mengambil,” tutur @galuh.hanna dikutip Mojok, Senin (1/12/2025).

Galuh mengaku khilaf dan berjanji akan mengembalikan barang yang telah dia curi saat kondisi Sumatera membaik.

“Jika nanti hari telah membaik, saat saya sudah kembali lagi beraktivitas, saya pasti kembali ke toko Alfamat tersebut, saya akan membayar semuanya. Tadi saya ambil ini tiga (mie instan), sudah saya masak untuk anak saya, sekali lagi saya memohon maaf atas kekhilafan saya.” Ujarnya.

@galuh.hanna Maaf kan saya, semoga ujian ini menjadikan kami lebih ikhlas #banjirbandang #brandatiktok #bencanaalam #banjirsibolga #fypシ ♬ suara asli – Muchlis Lepaslajang

Galuh hanyalah satu di antara puluhan orang yang menjarah retail modern seperti Alfamart akibat bantuan logistik yang terlambat dari pemerintah. Akses jalan yang terputus membuat warga harus bertahan selama beberapa hari di tengah keterbatasan.

Tak hanya bisnis retail modern, warga korban banjir dan longsor juga menjarah Gudang Bulog Sarudik di Kota Sibolga, Sumatera Utara. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak warga–baik dewasa maupun anak-anak membawa karung-karung beras dan minyak goreng.

Korban banjir Sumatra tak bisa disalahkan

Melansir dari berbagai komentar di video tersebut, sebagian orang tak membenarkan apa yang dilakukan korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. Namun sebaliknya, Pengurus Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Khudori berujar kita tak bisa sepenuhnya menyalahkan mereka.

Dalam situasi darurat, yang berlaku harus lah prosedur kedaruratan bukan prosedur normal. Bencana yang datang tiba-tiba berskala besar mendesak korban untuk berbuat jauh demi bertahan hidup.

“Kalau kebutuhan dasar (makanan dan minuman) itu tidak segera tersedia dan disediakan, bisa terjadi penjarahan seperti kali ini. Warga tak bisa disalahkan,” ujar Khudori dikutip dari keterangan resmi, Minggu (30/11/2025).

Ia menegaskan bencana banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera seharusnya menyadarkan otoritas yang berkuasa untuk sigap memitigasi bencana, mengingat Indonesia adalah negara rawan bencana.

“Namun, pengandaian itu tidak selalu benar. Terbukti kali ini otoritas yang berkuasa tampak kewalahan menghadapi situasi lapangan,” kata Khudori.

Banjir Sumatera parah tapi birokrasi terlalu ribet

Khudori mengungkap pemerintah sebenarnya punya instrumen Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). CPP ini seharusnya bisa digerakkan setiap saat untuk melayani kebutuhan bencana dan darurat hingga pasca bencana. Seperti saat banjir di Sumatera.

Iklan

Dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) No. 30/2023 tentang Penyaluran CPP untuk Menanggulangi Bencana dan Keadaan Darurat, pangan yang bisa disalurkan ada sembilan jenis yakni beras, bawang, cabai, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan kembung. 

“Masalahnya, prosedur penyaluran untuk bencana dan keadaan darurat dalam Peraturan Bapanas ini terbilang cukup panjang. Kental nuansa birokratisnya,” ujar Khudori. 

Ia menduga prosedur birokratis tersebut juga memperlambat penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke warga, seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Sosial No. 22/2019 tentang Prosedur dan Mekanisme Penyaluran CBP untuk Penanggulangan Keadaan Darurat Bencana dan Kerawanan Pangan Pasca Bencana.

Alur pengajuan CBP ke Bulog dengan aturan lama

Khudori menjelaskan, dalam aturan lama (Peraturan Menteri Sosial), alurnya begini, kepala daerah (gubernur/bupati/wali kota) mengajukan permohonan penggunaan CBP ke Perum Bulog kantor wilayah atau kantor cabang.

Dalam permohonan tersebut, kepala daerah harus menyertakan data jumlah korban, penetapan status keadaan darurat bencana, dan penugasan kepada kepala dinas sosial daerah untuk penyaluran. Kemudian dilaporkan ke Menteri Sosial.

“Kala situasi memungkinkan dilengkapi administrasi yang dibutuhkan untuk menjaga tata kelola yang baik,” ucapnya.

Bupati atau walikota memiliki hak mengeluarkan CBP 100 ton setahun, sedangkan gubernur memiliki hak lebih besar yakni 200 ton setahun. Apabila kuota hak setahun ini masih kurang, kepala daerah bisa mengajukan tambahan penggunaan CBP.

Alur pengajuan CBP ke Bulog. MOJOK.CO
Peraturan Menteri Sosial No. 22/2019 tentang Prosedur dan Mekanisme Penyaluran CBP untuk Penanggulangan Keadaan Darurat Bencana dan Kerawanan Pangan Pasca Bencana.(Sumber: Gemini AI)

Selain darurat bencana seperti banjir di Sumatera, kepala daerah juga bisa menggunakan CBP untuk penanggulangan kerawanan pasca bencana. Bupati atau wali kota mengajukan ke gubernur, gubernur lalu meneruskan ke Menteri Sosial. Tentu disertai kebutuhan, jangka waktu, dan jumlah korban.

Pada prosedur yang baru (Peraturan Bapanas), kepala daerah (gubernur/bupati/wali kota), menteri atau kepala lembaga mengajukan penyaluran CPP kepada Kepala Bapanas. Surat pengajuan dilampiri jumlah penerima, organisasi pemda yang menyalurkan, dan kesanggupan menanggung biaya distribusi. Lalu dilampiri dengan penetapan status keadaan darurat bencana sesuai kewenangan. Setelah Bapanas menganalisis, ia akan menugaskannya ke Bulog.

Selain Bulog, Bapanas juga bisa menugaskan BUMN Pangan lain. Sebelum menugaskan penyaluran CPP kepada Bulog atau BUMN Pangan dengan  tertentu, sesuai Pasal 11 Ayat 2 Peraturan Bapanas No. 30/2023, Bapanas mesti mendapatkan persetujuan dari RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) atau Menteri BUMN jika menugaskan BUMN Pangan lain.

Baru kemudian Bulog pusat memerintahkan pimpinan kantor wilayah/kantor cabang menyalurkan CPP tersebut. Dalam praktik, bisa saja perintah Bapanas ke Bulog itu bersamaan dengan perintah pusat ke kantor wilayah/kantor cabang di daerah.

Prosedur pengajuan CPP ke Bapanas. MOJOK.CO
Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) No. 30/2023 tentang Penyaluran CPP untuk Menanggulangi Bencana dan Keadaan Darurat. (Sumber: Gemini AI)

Belajar dari tsunami Aceh dan gempa di Jogja

Khudori mengungkap kepala daerah di Sumatera yang mengalami banjir dapat belajar dari praktik penanganan tsunami di Aceh pada Desember 2004 dan gempa di Yogyakarta pada Mei 2006. Di mana, gubernur, bupati/wali kota meminta Bulog menyalurkan CBP pada saat terjadi bencana. 

Saat itu komputer macet dan aliran listrik mati. Oleh karena itu, otoritas berwenang hanya menuliskan permintaan CBP ke Bulog di kardus mie instan. Setelah situasi memungkinkan, pemda dan Bulog menyusun laporan. Saat itulah kebutuhan administrasi dilengkapi. 

“Intinya, berkaca dari kejadian tsunami Aceh dan gempa di Yogyakarta, taat prosedur tentu harus. Akan tetapi, kecepatan penanganan dengan menyesuaikan situasi lapangan harus jadi pilihan utama,” ujar Khudori.

Keterlambatan penyaluran bantuan, baik pangan, minuman, maupun logistik lain, tidak hanya berujung pada penjarahan, tapi juga mengancam keselamatan warga. Khudori menegaskan jangan sampai karena taat prosedur justru ada nyawa yang melayang.

Ia mengimbau bencana dan keadaan darurat kali ini sebaiknya dijadikan momentum untuk mengevaluasi kembali mekanisme dan prosedur penggunaan dan penyaluran CPP. Hindari mekanisme yang panjang dan prosedur yang kental bernuansa birokratis, tentu saja dengan mengedepankan aspek akuntabilitas. 

“Tak ada salahnya mekanisme dan prosedur lama dipertimbangkan digunakan kembali dengan penyempurnaan di sana-sini,” kata Khudori. 

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya  atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 1 Desember 2025 oleh

Tags: Alfamartbanjir sumateraberasbulogpenjarahansumatera
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO
Ragam

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO
Aktual

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Stok Beras Bulog 2025 Aman. MOJOK.CO
Aktual

Stok Beras Bulog Memang Berlebih di Gudang, tapi Tak Jamin Masyarakat Bisa Beli dan Petani Sejahtera

24 November 2025
Swasembada Pangan di era Prabowo. MOJOK.CO
Aktual

Memahami “Bahasa Bayi” Swasembada Pangan yang Dibanggakan Presiden Prabowo selama Satu Tahun Menjabat di Saat Petani Makin Nelangsa

21 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.