Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Traumanya Peternak Sapi Perah di Boyolali Mengancam Julukan Kota Susu Boyolali

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
20 November 2023
A A
Traumanya Peternak Sapi Perah di Boyolali Mengancam Julukan Boyolali Kota Susu MOJOK.CO

Ilustrasi Traumanya Peternak Sapi Perah di Boyolali Mengancam Julukan Boyolali Kota Susu. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ancaman untuk Boyolali Kota Susu

Kepala Bidang Produksi Ternak Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, Anton Sarwoko mengungkapkan populasi ternak sapi di Boyolali sampai akhir 2022 untuk ternak sapi ada 158 ribu ekor. Jumlah itu terdiri dari sapi potong 95 ribu, sapi perah 63 ribu. Sedang jumlah peternak sapi potong ada 35 ribu dan sapi perah ada 22 ribu. 

“Jumlah ternak maupun peternak tersebut menurun dibanding 2-3 tahun sebelumnya. Ini tak lepas dari musibah wabah PMK di tahun 2022,” kata Anton. Akibat wabah tersebut, tidak sedikit peternak-peternak sapi kecil yang trauma. Mereka belum berani mencoba lagi beternak karena trauma dengan sapi-sapinya yang mati. 

“Di sisi lain, generasi muda di Boyolali, yang kami harapkan meneruskan peternakan sapi perah atau potong itu sedikit yang mau masuk usaha peternakan ini,” kata Anton. Jika terus menerus terjadi, maka eksisteni Boyolali sebagai Kota Susu bisa hilang. Sampai saat ini, Boyolali jadi produsen susu terbesar di wilayah Jawa Tengah. Namun, dengan terus menurunnya jumlah sapi perah dan sedikitnya anak muda yang mau meneruskan usaha di bidang peternakan ini jadi ancaman serius. 

Padahal potensi usaha bidang peternakan sapi perah di Boyolali masih menjanjikan. “Kami mencatat, ada 9 industri pengolahan susu (IPS) besar yang mendapat pasokan susu Boyolali, tapi selalu tidak mencukupi,” kata Anton. Itu belum dengan permintaan susu segar untuk warung-warung tenda di Solo Raya yang juga cukup banyak. 

Ia menyadari, anak muda di Boyolali lebih tertarik bekerja di sektor pabrik-pabrik yang kini bermunculan di Boyolali. Namun, jika usaha peternakan sapi perah ditekuni dengan serius, maka akan menghasilkan. 

Sarjana sapi yang tak tertarik menjadi peternak sapi

Sekretaris KUD Mojosongo, Heni Prihatiningsih mengatakan, rata-rata peternak sapi perah di Boyolali memiliki 4-5 ekor sapi. Satu ekor sapi perah menghasilkan 10-15 liter susu. Masa kejayaan KUD Mojosongo dan dunia persusuan di Boyolali terjadi sekitar tahun 2010-an. Saat itu, setiap harinya KUD ini menerima sekitar 60 ton susu sapi setiap harinya.  “Sekarang rata-rata 20 ton susu segar per hari,” kata Heni kepada Mojok.

Menurut Heni, sekitar 1.500 peternak sapi yang jadi mitra KUD Mojosongo rata-rata merupakan peternak kecil. Meski demikian, sapi perah secara ekonomi sangat membantu kebutuhan harian peternak sapi kecil ini. Bahkan menjadi andalan ketika peternak sapi ingin menyekolahkan atau menguliahkan anaknya. 

KUD Mojosongo pernah meraih kejayaan susu Boyolali.
Petugas di KUD Mojosongo mengecek kualitas susu dari peternak. Dari tahun ke tahun jumlah susu di KUD ini berkurang. Dulunya pernah mencapai 60 ton per hari, kini hanya sekitar 20 ton susu per hari. (Agung P/Mojok.co)

“Untuk kebutuhan harian mereka dapat dari memerah susu setiap hari. Ketika anak akan sekolah atau kuliah, mereka bisa jual pedet atau sapi, makanya ada istilah ‘sarjana sapi’,” kata Heni. Sarjana sapi ini untuk menyebut orang-orang yang kuliah dari hasil sapi perah. 

“Tapi ironisnya, sarjana-sarjana sapi ini nggak mau meneruskan usaha orang tuanya di peternakan,” kata Heni tertawa. Menurutnya, ini jadi tantangan karena menurunnya jumlah produksi sapi di Boyolali salah satunya karena regenerasi peternak yang mandeg ini.

“Anak-anak muda sekarang menganggap kalau dunia peternakan, apalagi sapi perah itu kotor, sangat susah dan sulit. Padahal kalau kita bisa memanage secara benar, itu sangat-sangat menguntungkan,” kata Heni. 

Jumlah peternak sapi di Boyolali sedikit nggak papa, asal…

Sriyono (40), adalah salah satu peternak muda yang percaya dengan masa depan sapi perah di Boyolali. Ia memilih terjun di sapi perah meski punya latar belakang sekolah penerbangan. “Tantangannya itu di regenerasi, kalau 10 tahun ke depan seperti ini, bisa jadi Boyolali nggak punya julukan Kota Susu,” kata pria yang akrab dipanggil Bonggol ini yakin. 

Menurut Sriyono, saat ini yang perlu dicari solusi adalah bagaimana meningkatkan jumlah ternak sapi perah di Boyolali. Kalau pun anak muda tidak mau terjun di bidang peternakan sapi perah, maka solusinya adalah memperbanyak kepemilikan sapi perah. Sehingga jumlah susu yang diproduksi tetap terjaga, tidak menurun. “Ini jadi masalah bersama, baik itu pemerintah, atau pihak-pihak yang peduli dengan Kota Susu Boyolali,” kata Sriyono. 

Penulis: Agung Purwandono
Editor: Hammam Izzuddin

Tulisan ini merupakan bagian dari Ekspedisi Kota Susu Boyolali

Iklan

BACA JUGA Menelusuri Desa Bubakan, Saksi Kesuksesan Penjual Mie Ayam Wonogiri yang Menolak Anggapan Kampung Miliarder

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 20 November 2023 oleh

Tags: boyolaliekspedisi Boyolalikota susukota susu boyolalisusu
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

Jihad Warga Kecamatan Selo Boyolali Mempertahankan Tanah MOJOK.CO
Esai

Warga Kecamatan Selo Boyolali “Jihad” Mempertahankan Tanah, Enggan Menjualnya ke Investor Luar, Menolak Membuka Destinasi Wisata Secara Ugal-ugalan karena Bertani Adalah Prioritas

1 Juni 2025
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi bantu perbaiki rumah Wagiman dan Samiyem di Boyolali MOJOK.CO
Kilas

Kisah Sepasang Lansia di Boyolali Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Mungil dan Reyot, Kini akan Diperbaiki Gubernur Jateng

16 Mei 2025
Jika susu sapi lokal seperti di Boyolali dianggap tidak berkualitas, harusnya pemerintah kasih kasih solusi bukannya impor MOJOK.CO
Aktual

Jika Kualitas Susu Sapi Boyolali Dianggap Tak Bagus, Harusnya Peternak Didampingi Bukan Malah Impor

14 November 2024
makam keramat tergusur tol jogja solo.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Makam Keramat yang Tergusur Tol Jogja Solo: Ada di Sleman, Kulon Progo, hingga Boyolali

28 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.